Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Media Sosial Jadi Rujukan Informasi Pemilik Hewan Peliharaan

KOMPAS.com – Tren memelihara hewan di rumah, khususnya anjing dan kucing, meningkat drastis selama pandemi di seluruh dunia.

Mengutip National Geographic, sejak Maret sampai September 2020 terjadi peningkatan jumlah hewan yang dipelihara masyarakat di Amerika Serikat sebanyak 8 persen. Sementara di Jepang tercatat ada 60.000 hewan peliharaan tambahan di tahun 2020.

Tren memelihara hewan juga terjadi di Indonesia, walau tidak ada data resminya. Setidaknya kita bisa melihat di media sosial banyak warganet yang mengunggah foto anjing atau kucing kesayangannya.

Peningkatan pemeliharaan hewan ini diiringi dengan kebutuhan akses informasi terkait manajemen dan pola pemeliharaan yang tepat.

Sebuah survei di Inggris menyatakan bahwa 78,6 persen pemilik hewan kesayangan mendapatkan informasi seputar hewan peliharaan melalui internet. Namun serupa dengan yang lain, seringkali informasi yang didapatkan hanya sekadar dari media sosial dan aplikasi percakapan.

Menurut dokter hewan Novi Wulandari, sangat penting bagi pemilik hewan (pet parents) untuk mendapatkan informasi yang tepat, khususnya berkaitan dengan penyakit dan pemeriksaan.

“Informasi dari media sosial sangat mempengaruhi pola perilaku pet parents dalam memperlakukan anjing dan kucingnya, baik dalam pemeliharaan maupun tentang kesehatan hewan kesayangannya,” kata Novi dalam keterangan kepada Kompas.com.

Dia mencontohkan tren di media sosial yang memberikan makanan untuk anjing dan kucing berupa homemade food, raw food, makanan grain free, susu kedelai, bahkan makanan sisa tanpa sumber yang jelas.

“Padahal setiap hewan peliharaan memiliki kebutuhan yang unik sehingga perlu nutrisi yang tepat,” katanya.

Mendapatkan informasi di media sosial, yang sebatas diskusi atau testimoni, menurut Novi bisa berakibat pemilik hewan memberikan perawatan yang kurang tepat.

“Masyarakat seringkali menggampangkan kondisi hewan peliharaan dan berusaha mencari informasi di media sosial/internet pilihan utama mereka,” katanya.

Novi menegaskan, informasi kesehatan hewan yang utama tetaplah dari dokter hewan. Kita juga bisa mencari informasi dari aplikasi khusus kesehatan hewan.

Layaknya aplikasi kesehatan tubuh manusia, saat ini pun sudah ada beberapa aplikasi dan situs resmi dari dokter hewan, instansi, atau perhimpunan, yang langsung dipantau oleh orang yang kompeten di dunia kesehatan hewan.

Pemilik hewan peliharaan, Ryanka Edila mengatakan, sebagai pet parents, ia membutuhkan informasi yang dapt dipercaya dan dijadikan rujukan tentang kesehatan hewan peliharaannya.

“Kami akan senang jika di Indonesia ada platform yang tepat berupa layanan informasi kesehatan hewan berbasis aplikasi seperti yang sudah tersedia di beberapa negara maju,” katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/31/101425520/media-sosial-jadi-rujukan-informasi-pemilik-hewan-peliharaan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke