Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara Mencintai Tubuh Sendiri Menurut Para Ahli

KOMPAS.com – Membuka media sosial seperti Instagram dan Twitter memang menyenangkan. Lewat media sosial kita bisa mendapat kabar soal teman-teman atau idola kita.

Kendati demikian, media sosial juga bisa membuat stres bertambah, apalagi Instagram, tempat di mana foto-foto berkumpul.

Pasalnya, foto-foto dari selebritas atau teman kita yang memiliki bentuk tubuh yang bagus atau wajah yang menarik bertebaran, membuat kita tidak percaya diri dengan bentuk tubuh sendiri.

Bahkan di Amerika sana, sebuah survei dari Ipsos menyatakan bahwa hampir 80% orang Amerika merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya.

Lalu, satu dari tiga orang dilaporkan berusaha melakukan diet untuk mencapai bentuk tubuh sempurna.

Masalahnya, menurut coach body image Jesie Barnes, manusia biasanya memiliki gambaran sempit tentang tubuh yang baik.

"Sejak dulu, tubuh kurus dipandang ideal. Film sering menunjukkan orang gemuk yang  digambarkan konyol, sementara karakter kurus dipandang lebih atraktif,” kata coach kesehatan dan ahli body confidence Tiffany Ima.

Kini, dengan adanya media sosial, masalah citra tubuh terkait bentuk ideal lebih sering terjadi.

"Media sosial adalah cara luar biasa untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dan membentuk komunitas. Sayangnya, ini juga membuat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, terutama dari segi penampilan," kata Barnes.

"Kita semua tahu tipe tubuh tertentu yang diidealkan dalam masyarakat kita. Itu bukan hal baru, tetapi media sosial memperparahnya. Apalagi, dengan adanya fitur seperti like dan komentar,” ujar Barnes.

Sementara itu, Stephanie Taylor, pakar kesehatan dan pendiri StressNoMore, mengatakan bahwa pencahayaan dan filter di media sosial dapat membuat seseorang mengubah penampilannya.

Padahal penampilan mereka sehari-hari barangkali tidak jauh berbeda dengan kita. Namun melihat fotonya, membuat kita makin kecil hati.

Jadi, apa yang harus kita lakukan saat kita mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain?

Jawabannya, cobalah untuk ke mengakui dan menerima segala sesuatu yang ada pada diri kita daripada terlalu fokus pada apa yang tidak kita sukai dari tubuh.

Mengapa body confidence penting?

Menurut Ima, pengertian body confidence adalah perasaan nyaman dengan tubuh sendiri, terlepas dari bentuk atau ukuran tubuh.

"Kita harus memahami bahwa penampilan sama sekali bukan fitur terpenting manusia. Kita juga harus paham bahwa tidak ada yang namanya tubuh sempurna,” tambah Barnes.

Barnes mengungkapkan bahwa jika kita percaya diri dengan bentuk tubuh, kita bisa lebih fokus pada tujuan hidup, seperti kesehatan mental dan hubungan dengan orang lain.

Bila kita percaya diri dan merasa nyaman dengan tubuh sendiri, maka kita bisa menjalani kehidupan lebih gembira, plong, dan tidak berpura-pura.

Sesuaikan feed media sosial

Menurut Taylor, akan lebih baik kita menghindari konten atau profil media sosial yang membuat kita merasa jelek.

"Bahkan, jika kita mengenal mereka di kehidupan nyata, kita tidak perlu mengikuti mereka di media sosial,” kata Barnes.

Barnes berpendapat bahwa sebaiknya kita mengikuti akun yang dapat membangun citra tubuh yang positif, memilki bentuk tubuh beragam, atau mereka yang tidak fokus pada bentuk tubuhnya sama sekali.

Pisahkan harga diri dan penampilan

Ima berpendapat bahwa setiap manusia memiliki daya tarik tersendiri dan seringkali tidak tergantung penampilan.

Saat kita menyadari semua manusia itu berharga, terlepas dari penampilan mereka, kita akan lebih percaya diri.

Jangan terpaku pada angka

Menurut Barnes, berat di timbangan, ukuran jeans, atau kalori yang terbakar saat olahraga tidak menentukan kesehatan dan kebahagiaan tubuh kita. Lebih baik, belajarlah untuk “mendengarkan” tubuh.

“Makanlah saat lapar, gerakkan tubuh dengan cara yang nyaman, dan istirahatlah yang cukup. Buatlah tubuh terlihat seperti apa yang diinginkannya,” ujarnya.

Fokuslah pada apa yang kita cintai

Bukan hanya menyukai penampilan yang membantu membangun kepercayaan diri tubuh, kita juga harus memahami diri sendiri.

"Pikirkan tentang nilai, kualitas, dan pencapaian yang membuat kita menjadi diri kita sendiri," kata Taylor.

Intinya, hargai kelebihan diri. Jika tidak yakin harus mulai dari mana, cobalah tanyakan pada orang terdekat yang tentu memiliki daftar sisi positif dari diri kita.

Cobalah netralitas diri.

Menurut Ima, jika merasa sulit untuk percaya diri dengan tubuh atau memupuk pikiran positif terhadap diri sendiri, cobalah netralitas diri terlebih dahulu.

“Memang sulit untuk mengubah 'Saya benci tubuh saya' menjadi 'Saya suka tubuh saya.’ Untuk itu, netralitas diri adalah batu loncatan yang baik,” kata dia.

Caranya, mulailah dengan sering menghargai tubuh untuk apa yang dapat dilakukannya.

Pernyataan seperti "Saya bersyukur tubuh saya membawa saya untuk bekerja hari ini" atau "Saya bersyukur masih bisa berolahraga" akan membantu kita mengurangi pikiran negatif tentang tubuh kita.

Pahamilah bahwa dunia ini memiliki banyak perbedaan

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain memang mudah. Namun, entah itu bentuk tubuh, ukuran dada, otot, atau kaki, semua orang memiliki takdirnya sendiri.

“Faktanya, seseorang pasti akan melihat tubuh kita dan membandingkannya dengan dirinya sendiri,” kata Taylor.

Taylor berpendapat bahwa semua orang itu unik. Karena itulah penting bagi kita untuk mengapresiasi tubuh orang lain tanpa merubah diri sendiri.

Lalu, anggaplah citra tubuh positif sebagai praktik, bukan tujuan. Barnes berpendapat bahwa citra tubuh positif tidak perlu disempurnakan, namun, merupakan praktik penerimaan diri.

Jadi, jika kita mendadak tidak percaya diri dengan bentuk tubuh kita, jangan menyalahkan diri sendiri. Ingatlah bahwa kita masih perlu belajar, dan satu langkah kecil di hidup kita adalah sebuah kemajuan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/03/080626520/begini-cara-mencintai-tubuh-sendiri-menurut-para-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke