Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kucingmu Pintar? Ini Cara Mengukurnya

KOMPAS.com - Topik seputar kecerdasan kucing dan anjing senantiasa menjadi perdebatan di kalangan pecinta hewan.

Banyak anggapan yang menyebutkan anjing lebih pintar lantaran memiliki ukuran otak yang relatif lebih besar dibandingkan kucing.

Faktanya, ukuran otak tidak menentukan kecerdasan kedua hewan tersebut.

Menurut ahli perilaku kucing Kristyn Vitale, PhD, kucing adalah hewan yang cerdas.

"Bisakah kucing Anda merespons namanya? Bisakah kucing mengetahui perbedaan antara suara Anda dan orang asing? Apakah kucing mudah menemukan mainan yang tersembunyi?"

"Jika jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah ya, tandanya kucing Anda relatif pintar," cetus Vitale.

"Saya rasa kemampuan kucing untuk fleksibel dalam berperilaku adalah salah satu alasan mengapa hewan itu begitu populer," imbuh peneliti kucing di Human-Animal Interaction Lab di Oregon State University ini.

Kendati banyak fakta menarik terkait kucing di luar sana, masih sedikit penelitian yang membahas kognisi, kecerdasan, atau proses mental internal kucing.

Di sisi lain, sudah banyak penelitian yang membahas soal kecerdasan dan proses mental anjing.

Vitale adalah salah satu peneliti yang memelajari kognisi kucing. Hal ini berbeda dari kecerdasan kucing.

Dia mengatakan, kognisi adalah bagaimana seekor kucing memikirkan sesuatu.

"Kecerdasan lebih kepada bagaimana kucing menggunakan pemikiran untuk bertindak dengan cara yang cerdas, yang kita anggap pintar," ujar Vitale.

"Hal ini merupakan perbedaan tipis di antara kognisi dan kecerdasan kucing."

Banyak peneliti yang berfokus pada kognisi fisik kucing, misalnya pendengaran, penglihatan, dan penciuman.

Semua indera itu berperan penting bagi kucing sejak lahir, terutama penciuman, karena anak kucing dilahirkan buta tetapi sistem penciuman hewan tersebut berfungsi.

"Indera penciuman kucing yang kuat jelas merupakan sumber kecerdasan hewan itu dan cara utama kucing melihat dunia," sebut Vitale.

Seberapa pintar hewan berkumis yang lucu itu? Baca kelanjutannya di bawah.

1. Kucing memahami konsep permanen objek

Aspek lain dari kognisi fisik kucing yang dipelajari adalah permanen objek atau object permanence.

Object permanence adalah pemahaman bahwa sebuah objek atau benda akan tetap ada kendati tidak dapat dirasakan.

Pemahaman semacam ini merupakan tonggak kognitif yang ditemukan pada bayi manusia, kata Vitale.

Beberapa penelitian menunjukkan, kucing dapat dengan mudah menyelesaikan tes perpindahan yang terlihat (visible displacement).

Dalam tes tersebut, kucing melihat suatu objek yang menghilang, kemudian kucing mencari objek itu di tempat terakhir terlihat.

Para peneliti mengatakan kucing bukan cuma bisa menguasai jenis tes ini. Kucing juga semakin baik memecahkan masalah seiring bertambahnya usia.

2. Kucing memiliki jam internal

Ada pula studi yang meneliti apakah kucing memiliki jam internal atau jam biologis atau tidak.

Vitale menyebutkan, kucing bisa saja mempunyai jam internal karena mereka aktif saat senja dan fajar.

"Kucing memiliki siklus alami, mengetahui kapan perlu berburu dan beristirahat, ini karena mereka memiliki jam biologis sendiri," katanya.

Ketika seekor kucing dipelihara di rumah, kucing pandai menyesuaikan kembali perilaku natural yang dimiliki sebelumnya.

Laboratorium tempat Vitale bekerja berfokus pada kognisi sosial kucing, atau bagaimana kucing memandang dan bertindak atas rangsangan sosial di lingkungan sekitarnya.

Salah satu cara menguji kognisi sosial kucing adalah memeriksa bagaimana hewan itu menangkap isyarat manusia.

Proses ini disebut referensi sosial, atau kemampuan kucing menggunakan reaksi emosional seseorang untuk mengevaluasi situasi yang tidak dikenal dan menyesuaikan perilaku sesuai kebutuhan.

Dalam satu tes, Vitale meneliti pemilik kucing yang bertindak antara takut atau senang terhadap suatu objek, yakni kipas dengan pita yang mungkin dianggap menakutkan oleh kucing.

Vitale menunggu untuk melihat apakah kucing itu menangkap isyarat pemiliknya atau tidak.

"Jika pemiliknya takut, apakah kucing menatap barang itu dengan gugup? Jika pemiliknya senang, apakah kucing mencoba berinteraksi dan melihat barang itu?" katanya.

Kucing yang cerdas secara sosial akan menangkap kondisi emosional tuannya.

4. Kucing bisa memiliki ikatan emosional

Aspek lain dari kognisi sosial yang diteliti Vitale adalah ikatan emosional kucing.

Ia membawa kucing dan pemilik kucing ke laboratorium bersama-sama.

"Lalu kami membawa pemiliknya keluar, meninggalkan kucing itu sendirian di ruangan. Kami membawa pemilik kucing kembali dua menit kemudian," tutur dia.

Ketika melihat kembali sang pemilik, sebagian kucing akan menyapa pemilik tersebut lalu kembali menjelajahi ruangan.

"Perilaku kucing seperti ini menunjukkan bahwa ia merasa aman," imbuhnya.

Pada beberapa kasus, kucing yang bertemu lagi dengan pemiliknya setelah ditinggalkan akan menempel pada orang itu.

Menurut Vitale, respons tersebut menandakan kucing itu memiliki perasaan tidak aman alias insecure.

"Kucing masih kesal karena pemiliknya pergi."

Ikatan emosional ini bisa ditemukan pada masa awal kehidupan kucing.

Sebuah studi yang meneliti bagaimana pengalaman sensorik awal memengaruhi perkembangan dan persepsi otak kucing menunjukkan fakta menarik.

Kucing berusia antara tiga sampai sembilan minggu perlu menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan seseorang untuk mengembangkan perilaku sosialisasi yang sehat bersama orang tersebut.

5. Kucing bisa mengikuti arah jari manusia

Sebuah studi dari etolog kognitif Adam Miklosi, PhD, DSc, dan rekan setimnya mengungkap, kucing dapat menemukan makanan ketika manusia menunjuk lokasi makanan itu.

Studi lainnya menemukan kucing juga bisa membedakan suara satu orang dengan orang lain.

6. Kucing dapat mengikuti perintah

Keempat kucing Vitale yang ia beri nama Bo, Macy, Carl, dan Kevin mengetahui perintah duduk, datang, dan berdiri.

"Itu adalah sesuatu yang dilakukan keempat kucing setiap hari," ucap dia.

"Saya menyuruh semua kucing duduk untuk menyantap makanan."

"Bo sangat cerdas, tahu perintah berdiri, lompat tinggi, melompati rintangan, melakukan tos, membunyikan bel, dan banyak hal," ucapnya lagi.

Kucing bisa memelajari perintah atau trik baru dengan cepat.

Hewan itu dapat mengenali barang yang berbeda, memecahkan teka-teki makanan dengan cepat, dan responsif terhadap emosi, gestur tubuh, atau isyarat jari dari manusia.

1. Bagaimana kucing dalam mengikuti petunjuk?

Cobalah meletakkan satu camilan di dalam cangkir di tangan kiri, dan satu lagi di dalam cangkir di tangan kanan.

Tunjukkan pada kucing, cangkir mana yang kita inginkan untuk dihampiri oleh hewan itu.

Berikan camilan jika kucing itu mendatangi cangkir yang benar. Lakukan ini sebanyak 10 kali.

Seberapa sering kucing memilih cangkir karena kita menunjuknya?

(A) Tujuh dari 10 kali

(B) Kurang dari tujuh kali

2. Menguji kucing akan konsep object permanence

Tunjukkan mainan yang difavoritkan kucing peliharaan, lalu sembunyikan mainan di tempat yang relatif mudah dijangkau.

Perhatikan perilaku kucing. Apakah hewan tersebut:

(A) Segera mengambil mainannya

(B) Tetap diam

3. Menguji kemampuan kucing memecahkan masalah

Masukkan camilan atau mainan ke dalam karton telur dan lihat apakah kucing dapat membuka karton tersebut.

Apakah kucing bisa membuka karton:

(A) Sangat cepat

(B) Sangat lambat, atau tidak dapat membuka karton

4. Menguji pemahaman kucing tentang perilaku manusia

Abaikan kucing selama satu menit, lalu perhatikan selama satu menit. Apakah perilaku kucing berubah, tergantung perhatian kita?

Apakah kucing:

(A) Berinteraksi dengan kita dalam beberapa cara

(B) Mengabaikan kita

5. Menguji kemampuan kucing membedakan bentuk

Potong lingkaran dan persegi dari selembar kertas tebal. Tempatkan kertas berbentuk lingkaran dan persegi di hadapan kucing.

Beri kucing hadiah karena memegang salah satu kertas. Ini akan membuat kucing terbiasa menyentuh bentuk tertentu.

Tunjukkan bentuk yang kita ingin ajarkan kepada kucing. Misalnya, jika kita meminta kucing untuk menunjuk kertas berbentuk lingkaran, berikan hadiah saat kucing berhasil menyentuh kertas yang benar.

Apakah kucing:

(A) Menyentuh kertas berbentuk lingkaran

(B) Jarang menyentuh kertas yang benar

Jika sebagian besar kucing melakukan tindakan "A", artinya hewan kesayanganmu cepat belajar.

Namun apabila kucing banyak bertindak "B", cobalah berikan stimulasi tambahan untuk meningkatkan kecerdasan kucing.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/06/121531520/apakah-kucingmu-pintar-ini-cara-mengukurnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke