Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Punya Anak Jadi Motivasi Rebel Wilson Turunkan Berat Badan

KOMPAS.com - Pada November tahun lalu, aktris asal Australia, Rebel Wilson mengumumkan kepada penggemarnya bahwa 2020 menjadi tahun kesehatan baginya setelah dia berhasil menurunkan bobot 34 Kg.

Namun, menjadi sehat saja bukanlah alasan utama dia menurunkan berat badan. Wilson pun mengungkapkan bahwa transformasinya ini juga didorong oleh keinginannya untuk memiliki anak.

Seperti yang dilaporkan Good Morning America, wanita berusia 41 tahun itu sempat  membeberkan keinginannya untuk memiliki anak saat Instagram Live pada akhir Juli.

Menurut dokter yang menasihatinya, Wilson memang harus menurunkan berat badan untuk dapat meningkatkan peluang hamil.

"Ketika pertama kali saya menjalani proses penurunan berat badan, ternyata hal ini juga dapat memengaruhi kesuburan dan dokter bilang saya memiliki peluang hamil yang  lebih baik jika saya lebih sehat," terangnya.

Awalnya, bintang Pitch Perfect itu agak merasa tersinggung terhadap pernyataan sang dokter. Tetapi, dari situlah akhirnya dia memutuskan untuk menurunkan berat badan untuk membuat kualitas sel telurnya menjadi lebih baik.

Obesitas menghambat kehamilan

Menurut pakar kesehatan wanita Dr Sherry Ross, kelebihan berat badan atau obesitas jelas dapat mengganggu siklus ovulasi wanita dan menyulitkan wanita untuk hamil.

Sebelumnya, Wilson telah didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang menyebabkan berat badannya bertambah dengan cepat.

Di samping itu, PCOS juga dapat menimbulkan masalah kesuburan karena dapat menyebabkan wanita tidak berovulasi atau terlambat haid.

Ross pun mengatakan bahwa memiliki indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran obesitas — 30 atau lebih besar — dapat meningkatkan risiko infertilitas karena masalah ovulasi.

Dr Brian Levine dari klinik kesehatan reproduksi CCRM New York juga sependapat dengan apa yang telah dikatakan oleh Dr Ross.

Mengutip temuan dari American Society for Reproductive Medicine (ASRM) bahwa wanita dengan obesitas memiliki insiden menstruasi tidak teratur yang lebih tinggi dan peluang pembuahan yang lebih rendah dibandingkan wanita dengan berat badan normal.

"Secara keseluruhan, berat badan memiliki dampak luar biasa pada keteraturan siklus dan hasil reproduksi," ujarnya kepada Yahoo Life.

Tentu saja, wanita dari segala bentuk maupi ukuran melahirkan setiap hari dan hamil bukanlah hal yang mustahil.

Namun, Levine mengatakan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko wanita terkena bermacam gangguan kesehatan seperti hipertensi atau diabetes, yang membuat kehamilan berisiko tinggi.

Selama kehamilan, ada juga peningkatan risiko komplikasi seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi dan pre-eklampsia yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur yang diindikasikan secara medis.

"Obesitas dan berat badan sangat kurus, keduanya terkait dengan risiko kematian bayi yang lebih besar," jelasnya.

Mengubah gaya hidup lebih sehat

Pendekatan paling sehat adalah mengikuti jejak Wilson dengan memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengendalikan berat badan dan mengubah gaya hidup yang lebih baik.

"Yang terbaik adalah merencanakan setidaknya 6-9 bulan sebelum benar-benar hamil, sehingga kita bisa menjadi lebih sehat sebelum membawa janin di dalam perut," kata Ross.

Setiap wanita yang ingin hamil harus mulai mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga BMI yang sehat untuk mengurangi komplikasi terkait kehamilan akibat obesitas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/11/183741120/ingin-punya-anak-jadi-motivasi-rebel-wilson-turunkan-berat-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke