Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Membiarkan Remaja Mengendalikan Kehidupannya Sendiri

KOMPAS.com - Masa remaja adalah tahapan baru bagi seseorang untuk lebih dekat dengan kedewasaan, sehingga kita sebagai orangtua harus benar-benar memastikan mereka telah siap menghadapi dunia nyata.

Oleh sebab itu, mendorong kemandirian pada anak remaja harus menjadi tujuan penting karena cepat atau lambat mereka akan lebih mengontrol hidupnya sendiri.

Meski sulit untuk pelan-pelan melepaskannya tetapi kita sangat perlu mendorong mereka untuk mengendalikan kehidupannya untuk bekal di masa mendatang.

Nah, berikut ini terdapat enam cara bagi orangtua untuk membiarkan anak remaja mulai mengendalikan kehidupannya sendiri dengan baik, seperti yang dilansir dari laman Moms.

1. Dorong individualitas mereka

Masa remaja menjadi awal ketika seseorang mulai menemukan siapa diri mereka dan apa yang menarik minat mereka.

Ini juga merupakan saat di mana remaja mungkin berpikir bahwa ia adalah orang yang paling aneh di planet ini dan sangat ingin menyesuaikan diri.

Anak remaja akan memiliki awal yang besar dalam hidup jika mereka sudah dapat mengambil alih diri mereka sendiri dengan menjadi diri mereka sendiri.

Memberi tahu anak remaja bahwa semua orang unik itu mudah. Bagian yang sulit adalah membuat mereka percaya.

Jadi, kita harus selalu mendorong anak remaja kita untuk menjadi diri mereka sendiri dan menjadi individu sebagaimana mereka dilahirkan.

2. Biarkan remaja membuat kesalahan

Sangat sulit untuk tidak mengatur setiap bagian dari kehidupan anak-anak kita dan melepaskannya adalah salah satu bagian yang menantang dalam membesarkan seorang remaja.

Tapi, jangan langsung melangkah ketika kita melihat anak remaja kita melakukan kesalahan kecil.

Duduklah bersama jika anak remaja kita mungkin patah hati atau sengaja tidak belajar untuk ujian. Mereka akan membuat kesalahan dan terkadang kita harus membiarkannya.

Namun, apabila mereka membuat kesalahan besar dalam hidup seperti melarikan diri untuk menikah atau mencuri sepanjang waktu, inilah saatnya kita untuk turun tangan.

Pada akhirnya, remaja membutuhkan dukungan dan banyak bimbingan yang penuh kasih.

Sebuah artikel di Washington Post menjelaskan pentingnya orangtua berada di samping anak remaja untuk mengajukan pertanyaan, memberikan nasihat, dan membiarkan anak remaja mengambil alih kehidupannya.

3. Mendukungnya untuk bekerja paruh waktu

Pekerjaan paruh waktu dapat memberi anak remaja sedikit gambaran tentang seperti apa dunia kerja itu.

Yang mana, mereka harus melakukan tugas-tugasnya supaya bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau gaji.

Mereka harus bekerja dengan orang lain dan mungkin lebih menghargai kita yang telah bekerja penuh waktu selama 40 jam atau lebih dalam seminggu.

Kendati demikian, usahakan juga agar pekerjaan paruh waktu tidak boleh mengganggu pekerjaan sekolah mereka dan mungkin bisa serendah lima jam seminggu.

4. Memiliki percakapan yang terbuka soal aturan

Semuanya berubah di masa remaja, termasuk aturan dan tingkat kebebasan. Jangan hanya mendikte jam malam dan batasan tertentu tanpa menyertakan anak remaja dalam percakapan.

Meminta pendapat mereka dan mempertimbangkan tingkat tanggung jawab mereka sendiri akan membuat aturan tampak lebih adil bagi kedua belah pihak.

Diskusikan hal-hal seperti jam malam, pemakaian gadget, ke mana mereka bisa pergi, atau hal lainnya.

"Kita tidak mendikte aturan, kita mendiskusikannya. Dengan cara ini, remaja memiliki ruang yang aman untuk berkembang tanpa menjadi kewalahan oleh semua yang perlu mereka lakukan dan pelajari."

Demikian penuturan seorang pakar pengasuhan anak, Dr Christine Carter dari Great Good Science Center di UC-Berkley.

Membiarkan anak remaja kita berperan dalam hal ini juga dapat mendorong mereka untuk mengikuti aturan yang ditetapkan.

Cobalah untuk tidak membuat aturan secara membabi buta tanpa penjelasan. Paling tidak, mereka layak mendapat alasan yang masuk akal.

5. Biarkan remaja memutuskan masa depan mereka

Ketika anak remaja mendekati akhir sekolah menengah, mereka layak untuk mengambil bagian dalam apa yang terjadi dalam hidup mereka. Bagaimanapun, ini adalah masa depan mereka dan bukan milik kita.

Terlalu banyak orangtua memberikan tekanan, khususnya pada remaja untuk mengikuti jalan yang tidak mereka inginkan.

Biarkan mereka mengambil alih hidup mereka sendiri dengan terlibat penuh dalam keputusan penting yang perlu dibuat.

Pimpin mereka ketika datang ke perguruan tinggi atau rencana lain setelah sekolah menengah. Berikan masukan dan bimbingan kita seperlunya.

6. Membantu menemukan keterampilan hidup

Dari pengalaman, kita tahu bahwa keterampilan hidup sulit ditemukan. Maka, bantulah anak remaja kita dengan menugaskan mereka pekerjaan rumah tangga.

Akan sangat baik lagi jika kita memiliki daftar keterampilan hidup yang harus diketahui semua remaja sebelum mereka keluar dari rumah dan manajemen rumah tangga adalah salah satunya.

Pada saat anak remaja kita pindah dari rumah, mereka seharusnya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dasar seperti mencuci pakaian, mencuci piring, merapikan rumah, membersihkan kamar mandi, dan lain-lain.

Tegaskan juga pada mereka bahwa kita melakukan tugas-tugas ini dengan baik karena hanya meminta mereka melakukan semua tugas cukup lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Hal terbaik yang dapat kita lakukan sebagai orangtua adalah berhenti membersihkannya sesering mungkin. Biarkan kekacauan yang mereka buat terlihat.

Jadi, jika anak remaja kita bertanggung jawab atas seberapa bersih ruangan mereka, mudah-mudahan, mereka akan cukup peduli untuk menginginkan ruangan yang lebih rapi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/12/112100220/6-cara-membiarkan-remaja-mengendalikan-kehidupannya-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke