Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" Raih Penghargaan

KOMPAS.com - Film karya sineas Indonesia, Edwin, yang berjudul Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas meraih penghargaan tertinggi di Locarno International Film Festival.

Film tersebut sukses menyabet Golden Leopard, hadiah utama dari sesi kompetisi internasional (Concorso Internazionale) dalam festival yang digelar di Swiss ini.

Prestasi ini menjadi catatan tersendiri, menjadi kali pertama sineas Indonesia berhasil menyabet penghargaan bergengsi ini.

Golden Leopard sebelumnya pernah diraih oleh berbagai sutradara kelas dunia seperti Stanley Kubrick, Mike Leigh, Jafar Panahi, dan Jim Jarmusch.

Terlebih lagi, karya yang juga dibintangi Reza Rahardian ini bersaing dengan berbagai film berkualitas dari peserta seluruh dunia. Termasuk pula Zeros and Ones, film yang sempat dijagokan dan digar oleh aktor Ethan Hawke.

Selain itu, selama lima tahun terakhir ini, baru ini film panjang Indonesia memenangkan hadiah utama di festival bergengsi Eropa.

Kisah film dengan judul berbahasa inggris Vengeance Is Mine All Others Pay Cash ini diadaptasi dari novel karangan Eka Kurniawan. Judulnya serupa, yang menceritakan soal kisah jagoan tarung bernama Ajo Kawir.

Ironisnya, ia impoten sehingga kerap didera kecemasan tak bisa memuaskan kekasihnya. Novel ini berisikan kata-kata yang lugas, tergolong vulgar dengan unsur maskulinitas dan feminisme yang juga kental.

“Penghargaan Golden Leopard ini adalah kemenangan untuk cinta kita semua terhadap segala pengalaman sinema yang sudah pernah kita alami, juga untuk segala cita-cita, harapan kita semua atas bentuk-bentuk sinema yang akan datang, yang liar belum tertebak mau ke mana arahnya,” kata Edwin melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).

Dapat review positif dari berbagai pihak

Sebelum menorehkan prestasi di Swiss, "Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash" telah mendapatkan sejumlah review positif dari para penggemar film.

Film ini mendapatkan rating 8.2/10 di situs IMDB, salah satu laman online bergengsi dalam dunia perfilman. Sejumlah media asing juga telah mengulas keunikan, daya tarik dan keunggulan film yang diproduseri oleh Meiske Taurisia ini.

Kolumnis Jay Weissberg dari Variety menilai film ini sebagai kritik atas maskulinitas yang lugas dan tanpa malu-malu.

"Biasanya ketika film berurusan dengan impotensi, sineas cenderung malu-malu atau bercanda, tetapi tidak ada yang bertele-tele di sini: Disfungsi ereksi adalah temanya, dengan semua implikasi dari ketidakberdayaan dan pengebirian yang disiratkan oleh masalah ini," seperti dikutip dari laman Variety.

Sedangkan laman Cineuropa memberikan catatan bahwa film ini belum benar-benar menyampaikan maknanya karena masih terjebak diantara parodi dan eksekusi anyar yang lebih mendalam ala gaya penyutradaar Quentin Tarantino.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/16/134308620/film-seperti-dendam-rindu-harus-dibayar-tuntas-raih-penghargaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke