Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Manfaat Sehat dari Tidur Telentang, Sudah Tahu?

Ada orang yang terbiasa tidur dalam posisi miring, tengkurap, telentang, atau meringkuk seperti kucing.

Lalu, mana posisi tidur yang baik bagi kita?

Posisi tidur telentang ternyata mampu mengurangi risiko penyakit, dan membuat kita tidur lebih nyenyak.

Tidur telentang akan memberikan kita berbagai manfaat seperti:

- Menjaga tulang belakang tetap sejajar

- Mengurangi sakit kepala

- Mengurangi tekanan dan kompresi di dada

- Mencegah sinus

- Mencegah kerutan dan iritasi pada wajah

American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi tidur telentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.

Bayi yang tidur tengkurap akan mengalami masalah, yakni:

- Beban bakteri di hidung

- Membebani kerja pernapasan

- Masalah saluran pernapasan atas

Sebuah temuan tahun 2019 mengungkap, orang dewasa yang tidur telentang dan menyamping dikaitkan dengan menurunnya risiko nyeri pada tulang belakang ketimbang tidur tengkurap.

Namun banyak orang dewasa yang jarang menerapkan posisi tidur telentang.

Sebuah studi pada 2017 menyebutkan kebanyakan orang yang mendekati usia dewasa lebih sering tidur miring atau menyamping.

Sementara itu, temuan tahun 2019 yang sudah disebutkan di atas mencatat lebih dari 60 persen orang dewasa di Eropa tidur menyamping atau miring.

Apa pun kebiasaan kita saat tidur, ada baiknya mengetahui manfaat dari tidur dalam posisi telentang.

1. Menurunkan risiko sakit punggung dan leher

Tidur telentang membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang. Posisi tidur seperti ini mirip dengan saat kita berdiri tegak.

Tidur tengkurap dengan kepala menghadap satu sisi sama seperti memutar kepala ke satu arah selama berjam-jam sambil duduk atau berdiri.

Hal ini menimbulkan rasa sakit, serta membebani tulang belakang karena leher yang miring.

Sebuah studi tahun 2017 mencatat tidur telentang dengan kedua tangan di samping atau di dada adalah cara terbaik untuk mencegah rasa sakit di punggung dan leher.

2. Memperbaiki saluran pernapasan

Jika kita berbaring tengkurap atau menyamping, kita akan menekan saluran pernapasan.

Diafragma adalah otot yang bertanggung jawab untuk bernapas. Jika diafragma dalam kondisi tertekan akibat kita tidur tengkurap, maka pernapasan kita saat tidur menjadi pendek.

Beberapa penelitian mengaitkan pernapasan diafragma dalam saat bangun dengan berkurangnya stres, perbaikan suasana hati, dan perbaikan perhatian atau fokus.

Satu studi pada 2018 menemukan, pernapasan dalam yang lambat menghasilkan produksi hormon melatonin.

Kondisi tersebut mendorong tubuh untuk rileks, lebih mudah tertidur, serta meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis.

3. Mengurangi jerawat

Mencuci muka, menjauhkan tangan dari wajah, dan membatasi asupan gula adalah cara untuk membuat kulit bersih dari jerawat.

Posisi tidur telentang juga akan membantu wajah terbebas dari jerawat yang mengganggu.

Sebab, sarung bantal atau guling yang menyerap sebum dan kotoran dari kulit dan rambut bisa kembali menempel ke kulit wajah.

Akibatnya, akan muncul komedo, komedo putih, hingga kemerahan dan iritasi pada wajah.

Tidur telentang akan menjauhkan wajah dari sarung bantal, sehingga kotoran dan minyak tidak menempel.

4. Mencegah kerutan

Tidur tengkurap dapat mengiritasi kulit dan mengakibatkan kerutan di wajah.

Apabila wajah menempel dengan bantal, gesekan yang dihasilkan saat tidur menimbulkan kerutan dan garis.

Kerutan tersebut juga dapat terlihat pada leher, saat kita tidur tengkurap.

Jika kita lupa membersihkan produk perawatan wajah saat tidur, maka tidur telentang menawarkan keuntungan.

Sebab, produk perawatan itu tetap menempel di wajah dan tidak mengotori sarung bantal atau sarung guling.

5. Mengurangi pembengkakan

Tidur tengkurap memicu terjadinya penumpukan cairan sehingga bagian sekitar mata membengkak.

Jika kita berbaring telentang, kita dapat mencegah timbulnya kantung mata saat bangun tidur.

Ketika tidur telentang, posisi kepala dinaikkan sedikit agar kita tidak memiliki kantung mata dan bangun dalam kondisi yang lebih segar.

6. Meredakan sinus

Tidur telentang membantu mencegah sekaligus meredakan penyumbatan saluran hidung.

Ketika kepala menunduk akibat tidur tengkurap, maka lendir akan menumpuk di sinus.

Jika posisi kepala berada di atas, gaya gravitasi akan membantu mengalirkan lendir dan menjaga saluran hidung tetap bersih.

Berdasarkan studi yang dimuat pada 2016, posisi telentang juga membantu meredakan refluks asam, atau yang sering disebut Gerd.

7. Mencegah nyeri atau rasa tegang di kepala

Tidur telentang akan mencegah adanya rasa nyeri atau tekanan pada kepala.

Sakit kepala cervicogenic, atau sakit kepala yang berakar di tulang belakang leher, berasal dari leher dan sering disalahartikan sebagai migrain.

Gejala sakit kepala ini mencakup:

- Nyeri berdenyut di satu sisi kepala atau wajah

- Leher kaku

- Sakit di dekat mata

- Sakit saat batuk atau bersin

- Sensitif akan suara atau cahaya

- Pandangan kabur

- Sakit perut

- Saraf terjepit

Dengan menjaga kepala, leher, dan tulang belakang dalam posisi netral, kita mengurangi tekanan dan menghindari rasa sakit pada area tersebut.

8. Bangun tepat waktu

Saat kepala menghadap ke atas, kita lebih mudah melihat perubahan cahaya.

Saat sinar matahari masuk ke kamar tidur, kita dapat menerima sinar matahari yang menandakan sudah waktunya bangun.

Cahaya dari sinar matahari juga membantu mengatur ritme sirkadian (jam internal tubuh), sehingga kita dapat tidur dan bangun pada waktu yang optimal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/18/070000620/8-manfaat-sehat-dari-tidur-telentang-sudah-tahu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke