Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing

KOMPAS.com – Meski kita sudah memberinya makan, terkadang kucing sering “kepo” dan mengeong saat kita tengah memakan sesuatu.

Karena tidak tega, kita pun terkadang memberinya makanan yang sedang kita makan.

Padahal, sebenarnya ada banyak makanan manusia yang tidak boleh diberikan pada kucing karena memiliki berbagai risiko, mulai dari keracunan hingga kematian.

Berikut ini 13 makanan manusia yang tidak boleh diberikan pada kucing.

Tuna kaleng

Jika tuna yang diberikan kurang dari 10 persen asupan makanannya, tidak apa. Namun, jika dimakan terlalu banyak, bisa membahayakan nyawa kucing.

Pasalnya, jika lebih dari itu, tuna kaleng dapat menyebabkan kekurangan gizi, karena ikan tuna tidak memiliki vitamin dan mineral esensial, terutama kalsium.

Lebih parahnya lagi, daging tuna, terutama tuna merah, dapat menyebabkan defisiensi tiamin, yang menyebabkan ketumpulan mental, inkoordinasi, kebutaan, kemiringan kepala, gerakan mata abnormal, dan kejang.

“Jika kucing tidak dievaluasi dan diobati segera, kekurangan tiamin dapat menyebabkan kematian,” ujar Dr. Michelle Burch, dokter hewan dari Safe Hounds Pet Insurance.

Dr. Burch juga mengatakan bahwa memberikan tuna dengan kuantitas besar pada kucing dapat meningkatkan risiko pankreatitis, gangguan pendarahan, dan penyakit saluran kemih bagian bawah, yang dapat menyebabkan radang kandung kemih dan uretra, kejang, dan kemungkinan penyumbatan saluran kemih.

Gejala penyakit saluran kemih bagian bawah termasuk darah dalam urin, sering pipis, mengejan untuk buang air kecil, dan sakit perut.

Bawang putih dan bawang bombay

Dua bahan ini dapat menyebabkan hemolytic anemia, membuatnya menjadi makanan beracun yang wajib dihindari.

“Kerusakan sel darah merah disebabkan oleh stres oksidatif dari memakan bawang yang melebihi kemampuan antioksidan sel,” jelas Dr. Burch.

“Kucing adalah salah satu spesies yang paling sensitif terhadap kerusakan ini karena aktivitas katalase yang rendah dan risiko tinggi cedera oksidatif sel darah merah,” tambahnya.

Gejala keracunan bawang putih biasanya terlihat dalam waktu 24 jam setelah dikonsumsi, meski bisa tertunda hingga tujuh hari.

“Setelah kerusakan sel darah merah menjadi signifikan, kucing dapat menunjukkan kelesuan, enggan makan, peningkatan laju pernapasan, peningkatan denyut jantung, lemah, warna kuning pada gusi, mata, dan kulit, serta urin berwarna coklat atau merah,” kata Dr. Burch.

Akan lebih baik jika tidak menanam bawang merah, bawang putih, atau tanaman beracun lainnya di kebun atau tempat yang terjangkau oleh kucing kita.

Anggur dan kismis

Meski hingga kini dokter hewan belum yakin komponen apakah yang membuat anggur dan kismis beracun bagi kucing, Dr. Burch mengatakan bahwa penelitian terbaru menemukan bahwa asam tartarat mungkin penyebabnya.

Menurutnya, konsentrasi asam tartarat dalam anggur dapat bervariasi berdasarkan jenisnya, bagaimana mereka tumbuh, dan seberapa matangnya anggur.

Jumlah inilah yang membuat beberapa anggur sangat beracun sementara kucing lain yang memakan anggur tidak terpengaruh. Kendati demikian, jika kucing keracunan akibat menelannya, ia bisa gagal ginjal.

“Gejala dapat dimulai 24 jam setelah konsumsi. Biasanya ditandai muntah, peningkatan minum, kurang nafsu makan, penurunan buang air kecil, dan perut sakit,” kata Dr. Burch.

Kafein

Kafein dalam kopi yang diseduh, ampas kopi, atau minuman berenergi dapat menyebabkan muntah, diare, peningkatan suhu tubuh, tremor, aritmia jantung, dan kejang.

“Kucing kemungkinan besar menelan minuman ini dalam jumlah besar sebelum keracunan terjadi. Tetapi jika salah satu dari gejala ini terlihat pada kucing, sebaiknya pergi ke dokter hewan,” ujar Dr. Burch

Coklat

Tidak hanya bagi anjing, kucing juga tidak boleh memakan coklat.

“Zat beracun dalam cokelat bagi anjing dan kucing disebut methylxanthines,” jelas Dr. Burch.

“Menelan zat-zat ini akan menyebabkan muntah, diare, peningkatan suhu tubuh, tremor otot, irama jantung abnormal, sakit perut, ketidaknyamanan, peningkatan minum, dan kejang. Semakin gelap cokelat, semakin tinggi konsentrasi methylxanthines yang ada,” tambahnya.

Satu kotak kecil saja bisa membuat kucing kita sakit parah. Jadi, hati-hati ya!

Susu dan turunanannya

Feline sebenarnya tidak toleran laktosa, jadi mereka tidak boleh mengonsumsi susu, keju, yogurt, atau produk susu lainnya.

Dr. Travis Arndt, direktur medis dari Animal Medical Center of Mid-America juga menambahkan bahwa meski kucing dapat menikmati rasa produk susu, anak kucing kehilangan kemampuan untuk mencerna laktosa segera setelah disapih dari induknya.

Karena itu, laktosa yang tidak tercerna bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kucing, menyebabkan diare.

Selain itu, Dr. Burch mengatakan untuk berhati-hati terhadap “susu kucing” yang diformulasikan dengan laktosa rendah, karena masih dapat menyebabkan sakit perut pada kucing.

Tulang

Meski sebenarnya tidak beracun, tulang dapat menyebabkan patah gigi atau mengakibatkan terbukanya pulpa yang dapat menyebabkan infeksi akar gigi jika tidak segera ditangani.

Selain itu, fragmen tulang dapat menyebabkan kucing tersedak, cedera pada saluran usus, atau menghambat usus mereka, sehingga kucing memerlukan operasi.

“Gejala cedera akibat konsumsi tulang ini dapat mencakup terengah-engah saat tersedak, muntah, diare, lesu, atau kurangnya minat makan,” ujar Dr. Burch.

Tulang ikan sama saja. Pasalnya, ikan tulang kecil yang tertelan bisa tersangkut di tenggorokan atau saluran GI.

Telur dan daging mentah

Daging dan telur mentah juga rupanya dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan.

“Jika kucing Anda memakan makanan ini, mereka berisiko lebih tinggi tertular salmonella atau E. coli,” kata Dr. Burch.

Menurutnya, penyakit bawaan makanan ini juga dapat menyebar dari kucing ke diri sendiri atau anggota keluarga kita, apalagi jika sistem kekebalan tubuh kita kurang baik.

”Gejala penyakit bawaan makanan termasuk muntah, diare, dan lesu,” ujarnya.

Adonan mentah

Meski terdengar tidak berbahaya, adonan mentah yang mengandung ragi dapat menyebabkan pembengkakan perut yang parah.

Selain itu, adonan ini menghasilkan alkohol yang pada dasarnya membuat kucing mabuk.

”Setelah makan adonan ragi mentah, kucing bisa muntah, diare, gemetar, mengalami disorientasi, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian,” kata Dr. Burch.

Makanan anjing

Meski kita memiliki anjing dan kucing di rumah, sebaiknya mereka tidak berbagi makanan.

Pasalnya, jika kucing diberi makan dengan makanan anjing terus menerus, akan mengakibatkan efek samping.

Makanan kucing diformulasikan untuk memiliki jumlah vitamin A, taurin, asam arakidonat, dan protein yang lebih tinggi daripada makanan anjing. Jadi, kekurangan taurin dapat menyebabkan masalah parah, seperti penyakit jantung, kelainan penglihatan, dan masalah gigi.

“Gejala penyakit jantung yang terkait dengan defisiensi taurin dapat mencakup peningkatan upaya pernapasan, penurunan tingkat aktivitas, batuk, atau kematian mendadak,” jelasnya.

Hewan liar

Hewan liar seperti burung dan tikus liar nyatanya berpotensi membahayakan kucing kita.

Burung liar mungkin hanya akan membuat kucing kita muntah atau diare. Namun, tikus membawa banyak parasit, dan beberapa tikus juga telah menelan racun tikus sebelum dimakan oleh kucing kita.

Bisa gawat, kan?

Selain itu, memakan kadal, kodok, dan katak pun memiliki risiko serupa. Kadal rentan terhadap cacing hati, parasit beracun, sementara katak dan kodok tertentu bisa beracun dan berpotensi fatal bagi kucing.

Darcia Kostiuk, DVM, dokter hewan senior untuk makanan hewan Orijen dan Acana, juga mengungkapkan bahwa katak Bufo, yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan serta spesies invasif di Florida, Texas, dan Colorado, memiliki kulit yang mengandung neurotoksin dan kardiotoksin yang kuat.

Jika kucing melakukan kontak oral dengan katak ini, kucing dapat menunjukkan gejala kelemahan, aritmia jantung, kejang, koma, dan kematian,” ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/20/141710920/15-makanan-yang-tidak-boleh-dimakan-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke