Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lakukan Ini Saat Merasa Frustrasi dengan Pasangan

KOMPAS.com – Hal yang normal jika merasa kesal dan frustrasi dengan pasangan hidup. Apalagi ketika kita masih harus menghadapi berbagai tagihan, anak-anak, mertua, kebiasaan aneh, dan segala sesuatu di antaranya.

Wajar jika terkadang kita merasa kewalahan dan frustrasi. Tetapi, perlu diketahui bahwa frustrasi dapat dengan cepat memburuk jadi kebencian atau kemarahan. 

Jadi, triknya adalah kita perlu memahami cara mengatasi frustrasi dengan cara yang sehat.

“Wajar jika setiap orang merasa frustrasi dengan pasangannya,” kata Cheri Timko, seorang konselor hubungan pasangan.

“Bagian dari hidup bersama adalah menavigasi bagaimana menjadi dua orang dengan kepribadian berbeda dan tetap hidup bersama dengan damai.”

Bagaimana kita mampu menangani perbedaan sangat memengaruhi bagian lain dari hubungan?

“Ketika ditangani dengan buruk, perbedaan dapat menyebabkan kemarahan dan kebencian bagi kedua pasangan. Ketika diatasi dengan baik, situasi frustrasi dapat membantu membangun dan memperkuat hubungan kita,” tambah Timko.

Sebelum rasa frustrasi menguasai diri, luangkan waktu sejenak dan cobalah untuk menerapkan beberapa saran dari ahli berikut.

1. Tempatkan diri kita pada posisi dia

Sangat mudah untuk terhanyut oleh frustrasi kita sendiri sehingga kita hanya dapat melihat bagaimana hal itu memengaruhi diri kita.

Tetapi jika kita mencoba untuk melihat situasi dari sisi pasangan dan bertanya pada diri sendiri bagaimana perasaan kita, atau bagaimana reaksi kita, kemungkinan kita akan berada di tempat yang lebih baik.

“Pikirkan bagaimana situasi ini terkait dengan situasi lain untuk pasangan kita,” tambah Timko.

2. Minta masukan dari dia

Kuncinya adalah tenang. Bicaralah dengan pasangan dan minta dia untuk menjelaskan alasan di balik tindakan dan emosinya. Dengarkan dan ajukan pertanyaan untuk mencoba mendapatkan pemahaman.

“Penting bagi kita untuk memilih waktu yang tepat untuk bertanya agar kita berdua tetap tenang,” kata Timko.

“Walau kita mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk menggambarkan bagian kita, tetapi mengetahui apa yang terjadi pada pasangan akan membantu kita untuk menghadapinya dengan lebih baik.”

3. Miliki rencana

Jika kita sudah cukup lama bersama seseorang, biasanya kita bisa mengetahui kapan keadaan menjadi buruk.

Ketika kita merasakan situasi tegang mulai muncul, mungkin lebih bijaksana untuk mencoba  menghentikan argumen sejak awal sebelum ini menjadi lebih buruk.

“Ketahui sebelumnya apa saja tanda dan gejala bahwa frustrasi dan kejengkelan kita meningkat dan apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasinya,” kata Timko.

4. Bicaralah dengan pasangan saat kita tenang

Ketika ketegangan memuncak, seseorang akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan membuat salah satu atau keduanya marah. Karena itu tunggu sampai tenang untuk mengatasi apa yang membuat kita frustrasi.

“Pilihlah waktu untuk mendiskusikan rasa frustrasi kita dengan hati-hati,” kata Timko.

“Saat-saat buruk adalah ketika pasangan kita sibuk dengan hal-hal lain, misalnya sebelum bekerja atau tidur, atau ketika salah satu dari kita frustrasi atau kelelahan,"

"Jika ini terus-menerus, kita kemungkinan memiliki masalah yang lebih besar dalam hubungan daripada hanya situasi yang membuat kita kesal.”

5. Atur perasaan kita sendiri

Kita tidak dapat mengontrol bagaimana pasangan kita berperilaku, tetapi kita dapat mengontrol reaksi kita sendiri.

Jika pasangan kita melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang membuat kita frustrasi, dan kita membiarkannya lalu ini membawa ke titik di mana kita sendiri lepas kendali, situasi akan makin kacau.

Kebanyakan orang hanya menuntut pasangannya untuk mengelola emosinya, tapi lupa untuk mengontrol emosinya sendiri.

6. Pertimbangkan pengaruh luar

Menyadari apa yang terjadi di sekitar kita dan memahami bahwa bisa saja ada faktor "X" dan "Y" dari luar yang dapat menyebabkan kita berada di situasi stres.

“Kita berada dalam kondisi terburuk ketika sesuatu yang besar berubah dalam hidup kita,” kata Timko.

Faktor-faktor itu termasuk pindah kerja, mendapat penugasan baru, atau ada berita duka dalam keluarga.

7. Ambil sedikit ruang dan jaga perkataan kita

Frustrasi terkadang bisa membuat kita tidak tahan berada di ruang yang sama dengan pasangan.

Ketika dua orang mencapai titik itu, maka kita akan terus bertengkar, berbicara dan berdebat sampai emosi berkobar dan mengucapkan kata-kata yang akan disesali.

Sebelum kita mencapai titik itu, luangkan waktu sejenak untuk menjauh dan menjernihkan pikiran. Kita bisa melakukan aktivitas hobi atau hanya mencari tempat yang tenang untuk menenangkan pikiran.

Penting bagi kita untuk memberi tahu pasangan bahwa kita meminta waktu sendiri dan mengapa kita melakukannya.

“Menjelaskan secara verbal apa yang kita lakukan bisa sangat membantu pasangan yang mungkin dengan mudah mengambil kesimpulan atau berasumsi buruk jika kita menghilang untuk sementara, baik secara emosional maupun fisik,” jelas Amber Trueblood, terapis pernikahan dan keluarga.

8. Mengenali narasi kita sendiri

Kita cenderung menyalahkan perasaan frustrasi hanya pada pasangan. Dia menjadi sumber dari semua frustrasi, kejengkelan, dan kemarahan kita.

Kita mengatakan hal-hal seperti, "Dia selalu melakukan ini," atau "Dia tidak pernah mendengarkan."

Dalam skenario terburuk, kita mungkin mulai berpikir, "Jika saya tidak bersamanya, semuanya akan lebih baik."

Yang sebenarnya adalah walau mungkin pasangan membuat frustrasi, tingkat frustrasi yang kita alami ternyata merupakan hasil dari ingatan yang diputar di kepala kita sendiri.

“Begitu kita dapat mengidentifikasi narasi ini, kita memiliki kekuatan untuk menantangnya,” kata Lori Ann Kret, Pekerja Sosial Klinis Berlisensi.

“Kita dapat memilih untuk mencari pengecualian, misalnya dengan mengingat saat-saat ketika pasangan hadir untuk kita dengan cara yang kita butuhkan atau kesabarannya menghadapi kita, dan sebagainya."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/25/151200720/lakukan-ini-saat-merasa-frustrasi-dengan-pasangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke