Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tahapan Gaslighting dalam Hubungan Percintaan, Awas Jadi Korban

Idol SM Entertainment ini disebut kerap memanipulasi kekasihnya untuk membelikan barang dan berbagai kebutuhan, termasuk pakaian branded, menginap di hotel, hingga rokok.

Sebelumnya, aktris Korea, So Yee Ji juga terjerat tuduhan yang sama. Dia dituding melakukan hal serupa pada kekasihnya, aktor Kim Jung Hyun.

Dalam beberapa kasus, jenis kekerasan mental ini memang sering terjadi pada hubungan percintaan baik masih berpacaran maupun sudah menikah.

Salah satu pihak melakukan manipulasi destruktif yang berdampak pada kondisi emosional seseorang.

Akibatnya, korban meragukan dirinya sendiri, dan akhirnya kehilangan persepsi, identitas, dan harga dirinya.

Tanpa disadari, -seringkali, dia membiarkan pasangannya mengontrol dan berkuasa atas dirinya.

Gaslighting tidak terjadi begitu saja karena praktiknya dilakukan secara halus, terus-menerus dalam jangka panjang.

Ada tujuh tahapan yang biasanya terjadi dalam hubungan percintaan yang diwarnai praktik kekerasan mental ini.

  • Berbohong dan bersikap berlebihan

Sebagai permulaan, pelaku gaslighting akan menciptakan narasi negatif soal hal yang salah dan tidak layak soal pasangannya.

Narasi ini berdasarkan asumsi dan tuduhan palsu yang digeneralisasi, daripada fakta objektif yang dapat diverifikasi secara independen, sehingga menempatkan korban pada posisi defensif.

  • Repetisi

Pelaku akan terus melakukan repetisi atas narasi palsu yang dibangunnya di awal.

Hal ini bertujuan menyerang psikologis korbannya termasuk dengan mengendalikan percakapan dan mendominasi hubungan.

  • Meningkatkan manipulasinya

Beberapa korban biasanya akan menyadari telah terjebak dalam relasi kuasa dan mulai memberikan perlawanan.

Pelaku akan meresponsnya dengan menggandakan dan melipatgandakan perbuatannya.

Mereka akan menyangkal bukti substantif dengan penolakan, menyalahkan, dan lebih banyak klaim palsu yang menabur keraguan dan kebingungan.

  • Korban mulai mempertanyakan dirinya

Atas berbagai tindakan ofensif ini, pelaku gaslighting biasanya akan mulai mendapatkan hasil.

Dalam tahapan ini, korban akan mulai merasa putus asa, pasrah, pesimis, takut, lemah, dan meragukan diri sendiri.

Mereka juga akan mulai mempertanyakan persepsi, identitas, dan realitasnya sendiri.

  • Membentuk hubungan kodependen

Dalam kamus Oxford, kodependensi diartikan sebagai ketergantungan emosional atau psikologis yang berlebihan pada pasangan.

Hal ini akan dirasakan oleh korban gaslighting setelah manipulasi bertubi-tubi yang dialaminya.

Mereka akan merasa tidak aman dan memiliki kecemasan terus-menerus sehinga berusaha menarik perhatian pelaku.

Muncul rasa ketakutan, kerentangan dan marginalisasi yang menggerogoti.

Di sisi lain, pelaku gaslighting memiliki kekuatan untuk memberikan penerimaan, persetujuan, rasa hormat, keselamatan, dan keamanan.

Hal ini juga mulai dibarengi dengan ancaman untuk mengakhiri hubungan jika korban tidak kooperatif.

  • Memberi harapan palsu

Pada tahapan selanjutnya, pelaku mulai bermain-main dengan psikologis korban dengan memberikan harapan palsu.

Mereka akan bersikap lembut, tidak lagi mengancam atau menunjukkan adanya penyesalan atas perilakunya.

Dalam keadaan seperti ini, korban mungkin berpikir: "Mungkin dia benar-benar tidak seburuk itu," "Mungkin keadaan akan menjadi lebih baik," atau "Mari kita beri kesempatan."

Namun sikap ini hanya sementara, karena seringkali ini hanya merupakan manuver yang diperhitungkan pelaku.

Tindakan ini dimaksudkan untuk menanamkan rasa puas diri dan membuat korban lengah sebelum tindakan gaslighting berikutnya dimulai.

Dengan taktik ini, pelaku juga semakin memperkuat hubungan kodependen yang terjadi.

  • Dominasi dan kontrol absolut

Pada tahapan paling ekstrem, pelaku akan mengontrol, mendominasi, dan mengambil keuntungan dari pasangannya secara absolut.

Mereka akan berusaha mempertahankan dan mengintensifkan aliran kebohongan dan paksaan yang tak henti-hentinya.

Korban kemudian terjebak dalam perasaan tidak aman, ragu, dan takut.

Pelaku akan melanjutkan aksinya dengan mengeksploitasi korban sesuka hati, untuk menambah kekuatan dan keuntungan pribadinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/27/110000920/7-tahapan-gaslighting-dalam-hubungan-percintaan-awas-jadi-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke