Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Cara Menghapus Sosok Mantan dari Kehidupan

Mengucapkan "selamat tinggal" dan merelakan si dia pergi mungkin adalah hal yang terasa mustahil.

Terapis LeNaya Smith Crawford memberikan pandangan terkait sosok mantan kekasih di mata kita.

"Jika kita mencintai seseorang, kita bisa selalu mencintai dia, tetapi perannya dalam hidup kita sudah berubah," sebut Smith.

"Kita dapat mencintai dia dari jauh tetapi hal terpenting adalah menghormati emosi kita setiap hari dan memberi diri kita ruang untuk memproses akhir hubungan sesuai yang kita butuhkan."

Jika kita ingin berhenti mengenang "yang terdalam" dan bisa segera move on, sebanyak 12 poin di bawah ini dapat membantu kita.

1. Setop berhubungan

"Mengakhiri hubungan itu adalah tantangan. Saya meminta setiap orang yang baru putus cinta untuk menjauh dari mantan, dan melakukan kegiatan yang baik untuk kesehatan mental mereka," kata Smith.

Hapus mantan di medsos, dan blokir kontak mantan bila diperlukan. Jangan sampai kita terjebak dalam situasi di mana kita membandingkan apa yang dirasakan dengan mantan.

Misalnya, hati kita sedang terluka dan berusaha memulihkan diri, sementara si dia sudah "jatuh" ke pelukan pria lain.

Memblokir mantan tidaklah mudah, karena biasanya ia selalu hadir menemani kita. Namun, cara ini terbilang cepat dan efektif untuk memulihkan diri kita.

"Sebagian orang menggunakan cinta sebagai obat. Mereka mabuk kepayang dari kehadiran dan persetujuan orang lain," kata pakar kencan Monica Parikh.

"Patah hati setelah hubungan berakhir dan kekhawatiran bahwa ia tidak tahu caranya bahagia tanpa pasangan adalah hal yang menakutkan."

"Namun dengan memblokir mantan, kita memulihkan kembali kekuatan, harga diri, dan kepercayaan diri."

Pandangan kita terkait pasangan juga akan berubah, dari yang tadinya "menginginkan" pasangan menjadi "membutuhkan" pasangan.

2. Tak terjebak dengan pemikiran dan harapan palsu

Radisha Brown adalah terapis berlisensi yang sudah biasa menangani orang-orang yang terjebak dalam hubungan beracun (toxic relationship).

Ia juga membantu banyak orang keluar dari hubungan semacam itu.

Brown mencatat, kita jangan sampai terjebak dengan pemikiran tidak sehat dan harapan yang tidak realistis terkait hubungan yang sudah berakhir.

Pikiran menciptakan realitas dan memengaruhi cara kita berhubungan dengan dunia, yang nantinya akan melibatkan perasaan kita.

Ketika kita berusaha memulihkan diri, kenali apa yang sedang kita pikirkan dan yakini.

"Mengingat kembali percakapan, interaksi, atau peristiwa dengan mantan adalah hal wajar," ungkap Brown.

"Kita bisa membuat ulang cerita dengan mantan kita sebagai pahlawan dan diri kita sebagai penjahat."

"Ingatlah, sosok yang sempurna hanya hidup dalam imajinasi kita, dan hubungan membutuhkan dua individu untuk mencapai tujuan yang sama," tambah dia.


3. Menemukan harga diri

Ada sisi baik dari perpisahan, kita bisa mendapatkan kembali kehidupan kita dan menjalani segala hal yang kita sukai.

Kita tidak perlu merundingkan atau membatalkan setiap rencana yang kita inginkan, karena si dia sudah tidak lagi melarangmu.

Smith merekomendasikan untuk berlatih meditasi guna membantu kita membayangkan masa depan tanpa mantan.

"Penting untuk diingat, kita adalah makhluk yang utuh dan kuat, dan kita tidak memerlukan hubungan asmara untuk memvalidasi hal itu," sebut Smith.

"Biasanya kita terjebak dalam hubungan, sehingga kita melupakan hal-hal yang membuat kita merasa baik."

4. Merawat diri

"Luangkan waktu untuk diri sendiri," kata Smith.

"Saat kita menghabiskan banyak waktu dengan seseorang dan orang itu pergi, itu adalah perubahan besar, dan perubahan seringkali tidak nyaman."

Selain merawat diri, tuliskan apa yang kita pikirkan, jalani hobi, dan melakukan banyak aktivitas sehingga kita tidak terus-menerus merenungi kegagalan hubungan.

"Temukan kegembiraan dalam melakukan hal-hal tanpa kekasih, bertemu teman, meditasi, atau terapi," cetus Smith.

"Lakukan apa yang kita butuhkan untuk menyehatkan jiwa saat kita memproses perpisahan dan mulai melupakannya."

5. Mencari support system 

Perpisahan bisa membuat trauma, dan kita membutuhkan bantuan atau support system.

"Bangun support system dari keluarga, teman, atau seorang ahli yang akan memberikan dukungan emosional," ucap Brown.

Orang terdekat dapat menjadi penyangga kita. Bisa jadi, mereka juga akan membagikan pengalaman mereka, dan menjelaskan apa yang kita alami.

Smith juga sependapat dengan Brown terkait pentingnya memiliki support system yang bisa diandalkan.

"Mendapat dukungan dan cinta dari keluarga dan teman akan membantu mengimbangi emosi negatif yang muncul setelah putus cinta."

"Akan membantu jika seseorang memproses pikiran dan perasaan kita dengan cara penuh kasih dan suportif," ujar dia.

6. Merasakan emosi akibat putus hubungan

Perubahan emosional juga hal wajar ketika kita bersedih saat putus hubungan.

"Emosi kita bisa beragam, dari senang hingga marah. Setiap emosi yang kita rasakan selangkah lebih dekat menuju penyembuhan putus cinta," kata Brown.

"Biarkan diri kita merasakan emosi tersebut supaya bisa sembuh."

Rasakan setiap emosi, entah itu kesedihan, penolakan, kebingungan, kelegaan, kemarahan, atau keputusasaan.

Itu tandanya, kita sedang membersihkan emosi tersebut dari sistem tubuh kita.

Tidak masalah mencari tahu apa yang salah sehingga hubungan itu harus berakhir.

Nantinya, kita akan berpikir hal apa yang benar dan menganggap hubungan tersebut memang tidak sebaiknya diteruskan.


7. Tidak patah hati terlalu lama

Hubungan berakhir sudah lama dan kita masih sulit menghapus bayang-bayang mantan? Tidak masalah. Hal itu merupakan bagian dari proses pemulihan.

Namun, Smith memberikan peringatan akan hal ini.

"Luangkan waktu untuk merasakan, mengekspresikan, dan memproses semua emosi yang muncul."

"Saya yakin kita harus meluangkan waktu untuk memproses kesedihan."

"Tetapi mengekspresikan emosi berbeda dengan meratapi sesuatu. Jangan sampai kita termakan dengan emosi seputar perasaan putus cinta sehingga itu memengaruhi cara kita hidup," imbuh Smith.

"Jika proses pemulihan menghalangi kehidupan normal kita setelah jangka waktu lama, saya sarankan cari pertolongan dari terapis."

8. Jujur kepada diri sendiri

"Bersikaplah sewajarnya setelah putus cinta. Jujurlah pada diri kita mengapa hubungan itu tidak berhasil," kata Brown.

"Jangan salahkan diri kita atas berakhirnya hubungan, tapi bertanggung jawablah untuk proses pemulihan diri kita."

Menyadari kita turut berperan dalam kegagalan suatu hubungan adalah hal baik, namun jangan berlebihan.

Jika kita terus-menerus memikirkan diri kita menjadi penyebab utama kandasnya hubungan, akhirnya kita akan kembali mengingat mantan.

Padahal, tujuan kita adalah melupakan mantan bukan?

Solusinya, kita mengakui kesalahan kita dan memaafkan kesalahan tersebut, jelas Brown.

Tidak ada seseorang yang sempurna, dan kita boleh saja membuat kesalahan dalam hubungan asmara, asalkan kita mampu bangkit dan move on.

9. Mengambil pelajaran dari hubungan tersebut

Memandang hubungan, dan mantan kekasih dengan perspektif tertentu --menjelekkan atau mengagung-agungkan mantan-- bukan tindakan yang tepat.

Lebih baik, kita merenungkan apa saja yang sudah dilakukan mantan kepada kita, sehingga kita bisa melihat hubungan di masa lalu dengan apa adanya.

"Hubungan romantis adalah cermin dari hubungan yang kita miliki dengan diri kita," tegas Brown.

"Jika kita sadar kita mengulangi kesalahan yang sama dalam hubungan, kita perlu memulihkan persepsi negatif tentang diri kita."

"Apabila kita tidak melakukan hal itu, kita akan terus mencari pasangan yang menegaskan persepsi negatif kita," lanjut dia.

"Misalnya, jika kita merasa diri kita tidak penting, maka kita akan mendapatkan pasangan yang memerlakukan kita seperti itu. Hubungan yang sehat membutuhkan individu yang sehat."


10. Bersyukur

"Orang-orang mengakhiri hubungan karena berbagai alasan, dan tidak ada alasan yang benar atau salah. Keputusan tersebut bersifat pribadi," tutur Smith.

Setelah hubungan berakhir, kita bukanlah pribadi yang sama seperti dulu.

Segala sesuatu yang akan terjadi tergantung dari emosi positif yang bisa kita terapkan ketika memulihkan diri.

Jika kita tetap mempertahankan emosi negatif, maka pikiran kita tetap berkutat soal mantan dan sulit move on.

"Bersyukur akan mengubah sikap kita," kata Brown.

"Mengungkapkan syukur mengubah fokus dan energi kita dengan mengurangi stres. Temukan sesuatu setiap pagi yang kita syukuri dan tuliskan."

11. Beraktivitas di luar rumah

Penelitian menunjukkan, tubuh kita akan mengalami rasa sakit secara fisik saat kita bersedih akibat ditinggal pasangan.

Karena itu kita perlu berolahraga, untuk melepaskan hormon endorfin yang dapat membantu kita merasa lebih baik dan bayang-bayang mantan tidak begitu menghantui.

Perubahan di lingkungan kita dapat membantu mengalihkan pikiran kita, dan kita tidak terus-menerus merenungi hubungan di masa lalu.

"Pergilah ke luar, udara segar dan sinar matahari memberi kita dosis vitamin D yang membantu memperbaiki suasana hati kita."

"Menghabiskan waktu di luar membantu mengurangi gejala kecemasan dan perasaan depresi," sebut Brown.

12. Merasakan kesedihan

Cobalah untuk benar-benar merasakan kesedihan dari kegagalan hubungan.

Tidak perlu merasa malu, atau menyalahkan diri sendiri karena pengalaman buruk kita. Kesedihan adalah proses alami sebelum kita menerima kenyataan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/31/080000620/12-cara-menghapus-sosok-mantan-dari-kehidupan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke