Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Tahapan Pubertas pada Anak Laki-Laki

Umumnya pubertas akan dialami anak laki-laki menjelang usia remaja.

Tahapan pubertas anak laki-laki diiringi perkembangan perubahan fisik. Namun, waktu perubahan pada setiap anak berbeda.

Yuk, kenali apa saja tahapan pubertas pada anak laki-laki.

Tahap pertama: praremaja

Dalam tahap praremaja, belum ada perubahan yang tampak pada anak laki-laki. Namun bagian otak anak akan berubah perlahan-lahan.

Tahap kedua: perubahan fisik

Pada tahap ini, biasanya sekitar usia 9-14 tahun anak laki-laki akan menunjukkan perubahan fisik.

Perubahan itu mencakup:

- Perkembangan genital (pertumbuhan testis dan skrotum)

- Pertumbuhan rambut di sekitar penis dan di bawah lengan

- Kenaikan tinggi badan (biasanya sekitar 5-6,3 sentimeter per tahun)

Tahap ketiga: percepatan perubahan fisik

Begitu anak laki-laki berusia 10-16 tahun, mereka akan mengalami:

- Pertumbuhan penis dan testis, serta kemungkinan "mimpi basah" atau ejakulasi di malam hari saat mereka tidur

- Area genital yang gelap, kasar dan lebih banyak rambut

- Kenaikan tinggi badan (sekitar 7-8 sentimeter) per tahun

- Lebih banyak berkeringat dan bau badan

- Perubahan vokal

- Peningkatan massa otot

"Beberapa perkembangan payudara, atau ginekomastia, dapat terjadi pada sekitar 50 persen remaja laki-laki, tetapi biasanya sembuh di akhir masa pubertas."

Demikian penuturan spesialis kedokteran remaja Veronica Issac, MD.

"Jika perkembangan payudara menjadi masalah secara fisik atau sosial, saya sarankan agar kita membawa putra kita ke dokter."

Tahap keempat: pubertas penuh

Tahap ini terjadi sekitar usia 11-16 tahun, di mana anak laki-laki mengalami:

- Pertumbuhan ukuran penis dan kulit berwarna gelap pada skrotum dan testis

- Pertumbuhan rambut di tubuh yang sama seperti orang dewasa

- Pertumbuhan tinggi badan rata-rata 10 sentimeter per tahun

- Perkembangan jerawat

- Suara pecah

Tahap kelima: fase terakhir

Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak laki-laki berakhir di tahap ini, saat usia mereka mencapai 17 tahun.

Jika khawatir terkait perkembangan anak selama masa pubertas, Issac menganjurkan orangtua untuk berkonsultasi ke dokter.

Dokter akan memberikan pemeriksaan fisik dan tes lain untuk menunjukkan masalah atau menjelaskan apa yang dialami anak.

Kondisi emosional anak berubah-ubah

Di saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, kita bisa menduga adanya beberapa pergolakan emosional.

Peningkatan hormon testosteron, ditambah tekanan sosial dapat menyebabkan anak berperilaku murung, meluapkan emosi dan terlibat perselisihan di keluarga.

"Jika masalah emosional yang serius muncul, anak tidak ingin melakukan kegiatan yang biasanya dia sukai, tidak bergaul dengan teman, atau nilainya di sekolah menurun, periksakan ke dokter anak," kata Issac.

Dia menambahkan, masalah emosional bisa menjadi tanda gangguan mood atau masalah psikologis lain yang perlu ditangani dengan konsumsi obat-obatan atau terapi.

Pubertas yang terlalu cepat atau terlambat

1. Pubertas dini

Jika anak laki-laki menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum berusia sembilan tahun, kunjungi dokter anak.

Sebab, ada kemungkinan, anak mengalami masalah hipofisis atau masalah neurologis (keduanya merupakan gangguan di bagian otak).

Penyebab pubertas dini meliputi:

- Kelenjar pituitari (hipofisis) yang mengaktifkan hormon terlalu awal

- Hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif)

- Tumor pada kelenjar adrenal atau bagian lain

Apabila pubertas dini disebabkan oleh masalah hormonal, mintalah bantuan kepada spesialis endokrinologi untuk memeriksa dan mengobati dengan gangguan terkait hormon dan kelenjar.

Dokter akan membuatkan resep obat untuk menghentikan pubertas pada anak hingga waktu yang tepat.

2. Pubertas yang terlambat

Anak laki-laki yang baru memasuki pubertas setelah berusia 14 tahun perlu dibawa ke dokter.

"Seringkali anak terlambat berkembang, terutama jika ayahnya juga demikian," sebut Issac.

Kelainan hormon atau endokrin juga dapat menunda pubertas. Dalam hal ini, dokter akan merujuk anak laki-laki ke spesialis untuk dites lebih lanjut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/01/103000320/mengenali-tahapan-pubertas-pada-anak-laki-laki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke