Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tanda Rutinitas Skincare Kita Tak Efektif di Kulit

KOMPAS.com - Sangat mudah untuk terpikat produk skincareyang baru launching, ditambah lagi beauty influencer kesayangan kita baru saja mengunggah video tentang produk tersebut dan memujinya. 

Tetapi, tidak semua bahan dalam suatu produk skincare akan cocok dan bekerja di kulit meski banyak orang memakainya.

Faktanya, bahan-bahan tertentu, terutama bila digunakan secara bersamaan, dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan untuk kulit kita.

Berikut adalah beberapa tanda yang menurut dokter kulit menandakan bahwa rutinitas skincare kita perlu diubah. 

1. Rutinitas kita terlalu banyak langkah

Kita mungkin berpikir bahwa semakin banyak step dalam rutinitas skincare, maka akan semakin efektif hasilnya. Tetapi yang sering terjadi adalah sebaliknya.

Menurut Dendy Engelman, MD, dokter bedah kulit memakai banyak produk skincare bisa membuat beberapa bahan menghilangkan efek yang lain.

“Juga, ada kemungkinan bahan tertentu dalam produk dapat mencegah produk lain diserap jika kita tidak melapisinya dengan benar,” tambah Engelmen.

Misalnya, produk vitamin C tidak boleh digunakan bersamaan dengan produk yang mengandung retinol, karena tingkat pH-nya berbeda.

Mulailah dengan rutinitas dasar seperti pembersih, pelembab, SPF, dan gunakan yang berdasarkan tujuan yang ingin didapatkan untuk kulit kita.

2. Semakin berjerawat

Jika kondisi kulit yang membaik setelah beberapa minggu mengikuti rutinitas skincare dengan konsisten, ada kemungkinan itu tidak bekerja dengan baik untuk kulit kita.

“Misalnya produk apa pun yang kita gunakan  tidak menghilangkan kelebihan minyak dan penumpukan sebum pada kulit kita secara efektif,” kata dokter kulit Erum Ilyas, MD.

Di sisi lain, kita bisa saja menggunakan produk yang terlalu kuat dan mengelupas, menyebabkan kulit kita justru memproduksi banyak minyak.

3. Munculnya vlek hitam

Hiperpigmentasi berupa vlek hitam atau bintik-bintik kecokelatan terjadi akibat paparan sinar matahari atau hormon (yaitu selama kehamilan).

Tapi ini juga bisa menjadi tanda bahwa kita memiliki reaksi buruk terhadap beberapa bahan yang dimaksudkan untuk mencerahkan kulit.

Karenanya jika kita mengalami hiperpigmentasi setelah memakai produk skincare, sebaiknya hentikan. 

4. Mengalami gatal dan iritasi

Kulit yang gatal atau teriritasi mungkin menandakan reaksi negatif terhadap produk yang ada, dan ini juga dikenal sebagai dermatitis kontak.

Untuk mengetahui produk mana yang menjadi penyebabnya, coba hentikan rutinitas skincare yang ada. Sebagai gantinya gunakan pembersih wajah dan pelembab yang lembut.

Setelah sekitar satu minggu, perlahan-lahan tambahkan setiap produk satu per satu setiap beberapa hari sampai kita menemukan penyebabnya. Sebelum menggunakan produk baru, selalu mulai dengan patch test atau uji tempel.

5. Wajah terasa kencang setelah dibersihkan

Perasaan bersih yang terasa begitu berlebihan sehingga kulit seolah tertarik sebenarnya berbahaya bagi kulit.

“Rasa bersih yang tajam berarti kulit kita telah kehilangan minyak esensial dan skin barrier kita mungkin terganggu,” kata Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City.

Ini akan memiliki efek domino pada sisa rutinitas kita. Sebaiknya gunakan pembersih yang lembut dan bebas sabun.

6. Kita tidak menggunakan produk skincare dengan benar

Memakai produk tertentu secara berlebihan bisa berdampak buruk. Demikian juga halnya jika kita memakai skincare tanpa mengikuti saran pemakaian.

7. Mengalami kemerahan atau pembilasan yang berlebihan

Kulit yang kemerahan umumnya merupakan tanda rosacea dewasa, suatu kondisi umum yang menyebabkan benjolan merah dan pembuluh darah yang terlihat di wajah.

"Jika kita menderita rosacea, penting untuk menambahkan anti-inflamasi ke dalam rutinitas skincare. Misalnya serum niacinamide," kata Ilyas.

8. Kulit terasa menyengat

Beberapa rasa kesemutan tidak apa-apa, bahkan normal, terutama saat menggunakan asam eksfoliasi atau enzim buah. Tetapi rasa terbakar adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah.

“Pengelupasan berlebihan dapat merusak stratum korneum, lapisan pelindung terhadap patogen dan memicu peradangan,” jelas Engelman.

Jika fungsi lapisan pelindung rusak, kulit menjadi rentan terhadap infeksi dari mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, dan menyebabkan sensitivitas dan iritasi.

9. Kulit kering dan terkelupas

Jika kita pernah mengalami bercak kering di sekitar hidung atau dekat alis yang terkelupas satu jam setelah mengoleskan pelembab, kulit kita mungkin sedang dalam tahap perbaikan.

“Ini merupakan indikasi bahwa kita mungkin menderita seborrhea, masalah kulit yang mirip dengan ketombe, dan mungkin perlu menambahkan produk yang dapat membantu merawat tingkat pH kulit atau kelebihan ragi yang menumpuk di kulit dari waktu ke waktu," kata Ilyas.

10. Tidak melihat peningkatan apa pun

Untuk melihat hasil dari produk perawatan kulit biasanya kita membutuhkan waktu berminggu-minggu dan terkadang berbulan-bulan.

Tetapi jika suatu produk sudah dipakai konsisten setelah berbulan-bulan dan tak menunjukkan hasil mungkin kita harus menggantinya.

Namun, perlu diingat bahwa produk yang mengatasi garis-garis halus dan pengurang pigmen cenderung memakan waktu lebih lama (setidaknya enam minggu).

Produk untuk mengatasi jerawat akan mulai bekerja dalam beberapa minggu, dan pelembab akan memperbaiki kulit dalam beberapa hari. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/03/204712220/10-tanda-rutinitas-skincare-kita-tak-efektif-di-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke