Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Mengatur Instagram demi Kesehatan Mental

Media sosial dapat membuat kita berinteraksi dengan orang-orang di belahan dunia lain, dan menjadi terasa terhubung dengan idola atau public figure yang kita kagumi.

Namun di sisi lain, media sosial dapat memperburuk kesehatan mental.

Sebab, media sosial seperti Instagram terkadang memperlihatkan kesempurnaan tidak realistis yang membuat kita berpikir buruk dan tidak percaya diri.

Bahkan, beberapa penelitian mengatakan, media sosial sangat berperan dalam meningkatkan depresi, body image yang negatif, buruknya kebiasaan tidur, dan kecemasan.

Jadi, jika kita mulai merasa cemas saat membuka Instagram, itu tandanya kita harus membatasi diri.

Nah berikut ini, ada deretan tips dari ahli untuk membuat media sosial lebih aman bagi kesehatan mental.

  • Batasi penggunaan Instagram menjadi 30 menit per hari

Instagram rupanya memiliki fitur untuk memantau dan membatasi waktu pemakaiannya sendiri, demi membantu menghancurkan kebiasaan buruk scrolling berlebihan.

Misalnya, tetapkan waktu maksimal 30 menit untuk scrolling, dan nyalakan fitur ini ketika kita merasa tergila-gila dengan Instagram hingga membuat sulit tidur.

Caranya mudah, di profil kita, temukan ikon bertumpuk tiga yang mirip hamburger di pojok kanan atas.

Lalu, klik "your activity," "set daily reminder," dan pilih waktu yang kita inginkan.

“Jangan melihat Instagram atau platform media sosial lainnya kurang dari dua jam sebelum tidur."

"Jadi kita bisa mulai melepas lelah dengan benar dan bisa tidur lebih nyenyak,” ujar Psikolog Yvonne Thomas.

  • Pangkas feed-mu

Salah satu bahaya Instagram adalah membuat kita bisa mengikuti akun selebritas atau teman yang membuat kita insecure.

Tentu, kita tidak bisa mengatur isi profil mereka, namun, kita bisa membatasi eksposur akun tersebut di lini masa.

Caranya, tinggal klik tiga titik di atas unggahan mereka dan pilih "unfollow;" atau pergi ke profil mereka, dan klik tombol “following” agar menjadi "unfollow."

Lalu, jika kita tidak benar-benar ingin melakukan unfollow, pilih opsi “mute” agar kita tidak bisa melihat unggahan mereka, namun tetap menjadi follower-nya.

Metode mute ini bisa menjadi opsi sempurna jika kita memiliki teman yang unggahannya membuat kita kurang nyaman, tanpa perlu merasa bersalah karena melakukan block atau unfollow.

Selain itu, Instagram juga bisa mengetahui preferensi kita berdasarkan interaksi.

“Orang-orang akan menghilang dari feed atau rekomendasi berdasarkan perilaku viewing kita."

"Jadi, ikuti orang yang meningkatkan kesehatan mental dan tinggalkan yang berlaku sebaliknya,” ujar Psychotherapist Hillary Schoninger. 

"Sama seperti lemari, Instagram pun harus dibersihkan agar membuat kita lebih baik,” tambah dia.

  • Matikan push notifications.

Batasi waktumu berselancar di Instagram dengan mematikan notifikasi.

Caranya, klik ikon mirip di pojok kanan pada profilmu dan klik “setting” lalu "notifications." Kemudian, set notifikasi sesuai dengan preferensi kita.

Hal ini bisa membantu mendapatkan kembali sebagian kendali atas akun kita, alih-alih terganggu dengan sederet notifikasi yang memicu hormon stres.

Menurut pekerja sosial berlisensi Janette Marsac, manusia cenderung mengasosiasikan 'like' dengan harga diri dan validasi.

"Setelah mengunggah, matikan notifikasi dan atur waktu untuk memeriksa ponsel dengan batas waktu tertentu," ujar dia.

  • Mengontrol komentar, views, dan likes

Jika tidak ingin melihat beberapa komentar atau tidak ingin orang berkomentar di unggahan kita, buat Instagram menyaring komentar itu,

Caranya, buka "settings", "privacy", "comments", lalu pilihlah pengaturan yang kita inginkan, seperti menyaring komentar menyinggung atau memasukkan kata dan frasa tertentu yang tidak ingin kita lihat.

Lalu, jika tidak ingin mengetahui apa yang orang lain pikirkan tentang unggahan kita, matikan komentar, views, dan likes. ‘

Dengan ini, kita bisa mengunggah foto yang kita inginkan tanpa dibayangi tekanan untuk mendapatkan likes, atau takut seseorang tidak menyukainya.

Jadi, sebelum mengunggah foto, klik "advanced settings" dan nyalakan "Hide Like Counts."

Jika ingin melakukannya setelah mengunggah, klik tiga titik di pojok unggahan dan nyalakan atau matikan "Hide Like Counts."

  • Berhubungan di dunia nyata

Karena Instagram adalah platform digital, tentu tak bisa disamakan dengan interaksi tatap muka.

Menurut Direktur Psikologi di Driftwood Recovery, Vanessa Kennedy, interaksi dunia nyata dapat mengisi kebutihan interaksi kita lebih baik dari Instagram.

  • Istirahatlah dari Instagram

Jika semua tips di atas tidak membantu, mungkin kita harus beristirahat sejenak dari Instagram.

Schoninger menjelaskan, ketika kita dapat memilih untuk beristirahat dari sesuatu yang selalu kita andalkan, kita bisa berpikir lebih jelas.

Mungkin saja setelah beristirahat sejenak menyadarkan bahwa kita sama sekali tidak membutuhkan Instagram.

Atau, membantu kita menyadari bahwa apa pun yang ada dalam Instagram tidak perlu dipikirkan berlebihan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/06/154411420/6-cara-mengatur-instagram-demi-kesehatan-mental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke