Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kanker Limfoma yang Diderita Ari Lasso

KOMPAS.com - Penyanyi Ari Lasso mengungkapkan bahwa dirinya sedang mengidap kanker kelenjar getah bening atau limfoma dengan jenis Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL) atau limfoma sel B.

Melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, Ari mengatakan apabila penyakit kankernya ini mulai diketahui setelah dirinya sempat menjalani operasi pengangkatan tumor limpa.

"Ini limpa, tumornya dua kali lipat (dari limpa). Dan ketika dibelek, gue langsung pegang tangan bini gue, 'cancer ini, mah'. Kan khas, (bentuknya) kayak brokoli," terangnya seperti dikutip Kompas.com, Selasa (8/9/2021).

Menurut Mayo Clinic, kanker limfoma sel B termasuk ke dalam jenis limfoma non-Hodgkin yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Pada limfoma non-Hodgkin, sel darah putih yang disebut limfosit tumbuh secara tidak normal dapat membentuk pertumbuhan (tumor) di seluruh tubuh.

Gejala dan penyebabnya

Gejala kanker limfoma non-Hodgkin antara lain adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan, sakit perut, nyeri dada, batuk, demam, hingga penurunan berat badan.

Meski demikian, penyebab pasti terjadinya limfoma non-Hodgkin masih belum banyak diketahui oleh para dokter.

Namun, kanker ini bisa terjadi saat tubuh kita memproduksi terlalu banyak limfosit abnormal, yang merupakan jenis sel darah putih.

Biasanya, limfosit menjalani siklus hidup yang dapat diprediksi. Limfosit lama mati dan tubuh akan membuat yang baru untuk menggantikannya.

Pada limfoma non-Hodgkin, limfosit tidak mati dan tubuh terus membuat yang baru, sehingga kelebihan limfosit ini memadati kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan.

Selain itu juga mungkin ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin.

Misalnya, mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, terinfeksi virus atau bakteri tertentu, sering terpapar bahan kimia tertentu, dan usia lanjut.

Makanan yang harus dihindari

Tak hanya menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga, pasien kanker limfoma non-Hodgkin juga sangat disarankan untuk dapat mengurangi atau menghindari asupan produk hewani.

Sebuah meta-analisis menyimpulkan bahwa individu yang makan daging merah paling banyak memiliki risiko kanker limfoma non-Hodgkin 10 persen lebih besar dan untuk limfoma sel B risikonya meningkat menjadi 20 persen.

Dalam studi European Prospective Investigation Into Cancer and Nutrition, asupan unggas yang tinggi dikaitkan dengan risiko 22 persen lebih besar untuk limfoma sel B.

Sementara itu, temuan dari 16 studi mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi susu paling banyak memiliki risiko kanker limfoma non-Hodgkin 41 persen lebih tinggi.

Kemudian asupan lemak jenuh dan lemak trans juga secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker limfoma Hodgkin.

Jadi, baik bagi penderita kanker limfoma non-Hodgkin atau yang ingin mencegahnya direkomendasikan untuk lebih banyak mengonsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan C.

Untuk vitamin A sendiri banyak ditemukan dalam bayam, lobak, wortel, labu, dan ubi jalar.

Sumber vitamin C antara lain ada dalam brokoli, berbagai jenis sayuran hijau, lobak, melon, jeruk, lemon, stroberi, tomat, dan paprika.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/08/165920220/mengenal-kanker-limfoma-yang-diderita-ari-lasso

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke