Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk?

Lalu, apakah minum air es bisa bikin gemuk atau anggapan ini hanyalah mitos?

Mengutip pemberitaan Kompas.com (31/01/2021), ahli gizi Pooja Makhija pernah mengungkapkan lewat Instagramnya bahwa air putih memiliki 0 kalori.

Untuk itu, air putih dalam suhu berapa pun, termasuk air es, sebetulnya tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Pooja kemudian menyertakan sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (2006), yang menyebutkan bahwa minum air dingin malah bisa membantu menurunkan berat badan.

Dengan minum air dingin, tubuh perlu membakar sejumlah kalori untuk menghangatkan air tersebut agar mencapai suhu tubuh.

Itulah waktu di mana tubuh bekerja lebih keras untuk mengatasi masuknya suhu dingin.

Sementara itu, laman Healthline menyebutkan, minum air es bisa menjadi alternatif yang lebih sehat bagi orang-orang yang suka dengan minuman dingin dengan rasa, seperti es teh manis, es sirum, dan minuman manis dingin lainnya yang tinggi kalori.

Bagi orang yang baru selesai berolahraga, minum air es juga bisa membantu mencegah tubuh mengalami overheat atau suhu tubuh yang terlalu panas setelah beroalahraga.

Tapi, terlepas dari suhunya, minum air putih bisa membantu kita memberikan energi lebih untuk beraktivitas sepanjang hari.

Jadi, apakah minum air es bisa bikin gemuk?

Ingatlah bahwa minum air putih saja tak bakal bikin berat badan kita naik atau pun turun. Jika ingin mencegah kenaikan berat badan, penting untuk melengkapinya dengan pola makan sehat, rutinitas olahraga, menghilangkan stres, hingga tidur cukup untuk hasil yang maksimal.

Menurut Medical News Today, beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang dengan masalah pada kerongkongan atau saluran makanan, seperti akalasia, sebaiknya menghindari minum air es.

Adapun akalasia adalah kondisi langka yang membuat seseorang sulit menelan makanan dan minuman.

Selain itu, sebuah studi di 2001 yang meliatkan 669 orang wanita menemukan bahwa minum air es dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang.

Pada studi tersebut, para peserta diminta minum air es 150 ml melalui sedotan.

Peneliti juga menemukan bahwa peserta dengan migrain aktif dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala setelah minum air dingin dibandingkan peserta yang tidak memilikinya.

Sebagian orang juga meyakini konsumsi minuman atau makanan dingin dapat menyebabkan sakit tenggorokan atau pilek. Namun, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim tersebut.

Selain itu, sebuah studi lama dan kecil dari tahun 1978 yang melibatkan 15 orang, menemukan bahwa minum air dingin membuat lendir hidung lebih kental dan lebih sulit untuk melewati saluran pernapasan.

Sebagai perbandingan, para peneliti menemukan bahwa sup ayam dan air panas membantu orang bernapas lebih mudah.

Jadi, jika kita sedang menderita pilek, minum air es mungkin bisa membuat hidung kita semakin mampet.

Dalam pengobatan Barat, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa minum air es berdampak buruk bagi tubuh atau pencernaan.

Minum banyak air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun, membantu pencernaan, dan mencegah sembelit.

Sebuah studi kecil dari 2013 menyelidiki efek air minum pada suhu yang berbeda pada enam orang yang mengalami dehidrasi, setelah berolahraga ringan, serta berada di ruangan yang panas dan lembap.

Para peneliti menyimpulkan bahwa minum air pada suhu 16 derajat Celcius mungkin merupakan suhu terbaik untuk rehidrasi pada atlet yang mengalami dehidrasi.

Bagi orang-orang yang mempertimbangkan risiko minum air es namun tidak selalu bisa minum air hangat, minum air putih dalam suhu ruangan dapat menjadi solusi moderat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/09/093025320/apakah-minum-air-es-bisa-bikin-gemuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke