Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Anak Sering Diberi Imbalan Uang Saat Berperilaku Baik

KOMPAS.com – Setiap orangtua tentu ingin anaknya penurut dan mau membantu orangtuanya. Demi mencapai tujuan tersebut, tak jarang orangtua memberi imbalan berupa uang setelah anak mau mengerjakan sesuatu.

Kendati demikian, banyak yang menganggap bahwa metode ini hanya akan membuat anak menjadi manja dan hanya menurut karena iming-iming uang.

Namun, rupanya para peneliti berpendapat bahwa memberi imbalan berupa uang bagi anak bukanlah hal buruk.

Pendapat tersebut dibuktikan oleh sebuah survei yang digelar oleh situs finansial CouponFollow. Survei tersebut mencari tahu bagaimana pandangan para orangtua terkait pemberian uang sebagai imbalan.

Hasilnya, 80 persen orangtua memberi anak mereka imbalan berupa uang saat anak-anak melakukan sesuatu yang terpuji, seperti menyelesaikan tugas rumah atau mendapat nilai bagus.

Lalu, sekitar 70 persen orangtua mengatakan bahwa mereka sering memberi anak imbalan berupa uang sebagai hadiah karena berkelakuan baik atau sebagai bukti kasih sayang.

Selain itu, hampir setengah responden mengaku menahan imbalan uang, hadiah, atau penghargaan lain ketika anak-anak berperilaku tidak baik atau tidak memenuhi harapan orangtua mereka.

Bagi kebanyakan orangtua, hadiah memang dapat mendorong anak untuk terus berbuat baik, meningkatkan self-esteem, dan memperkuat hubungan antara anak dan orangtua.

Yang menarik, Centers for Disease Control & Prevention (CDC) berpendapat bahwa asumsi tersebut itu tepat dan telah diteliti.

Kendati demikian, agar metode ini berhasil, orangtua harus memahami bahwa setiap bentuk imbalan harus menargetkan sebuah perilaku spesifik yang dilakukan anak.

Selain itu, imbalan tersebut harus direncanakan dan didiskusikan dengan baik sebelum dilakukan.

Hadiah atau imbalan juga sangat cocok dilakukan ketika memiliki hubungan langsung dengan tindakan yang pelu kita beri imbalan. Misalnya,kita menjanjikan anak boleh memilih permen di kasir jika mereka berperilaku baik di supermarket, mereka akan menerima hadiah itu langsung setelah mereka menyelesaikan tugas.

Namun, jika kita menundanya dan mengatakan bahwa mereka dapat memiliki permen itu keesokan harinya jika berperilaku baik hari ini, metode ini tak akan berhasil.

Tidak selalu berhasil

Meski sistem pemberian imbalan ini daoat membantu mengubah perilaku dan baik untuk masa depannya, terkadang metode ini tidak selalu berhasil.

Faktanya, cukup banyak hal yang dapat membuat metode ini tidak efektif, apalagi jika orangtua tidak yakin bagaimana harus memberi imbalan.

Selain itu, imbalan ini tidak akan terlalu efektif jika dilakukan terlalu sering. Ketika kita memberi insentif pada segalanya, kita berisiko mengubah hadiah menjadi harapan, bukan perilaku.

Karena itu, penting bagi orangtua untuk memilih perilaku apa yang benar-benar ingin mereka ubah dan menggunakan sistem penghargaan untuk hal-hal spesifik tersebut.

Selain itu, hadiah tidak akan berhasil jika anak tidak paham apa yang ahrus dilakukannya untuk mendapatkan imbalan. MIsalnya, orangtua memberi anak imbalan sebesar Rp 5.000 jika mencuci piring, namun tidak menunjukkan caranya, membuat anak tidak paham.

Hal yang sama berlaku terhadap perilaku buruk, misalnya nilai ulangan buruk di sekolah. Jadi, sebelum memberi imbalan, orangtua perlu menjelaskan apa sebenarnya ekspetasi mereka pada anak dan memberi tahu cara mendapatkannya.

Terakhir, sistem imbalan ini juga tak akan berlaku jika dimanfaatkan sebagai suap. Bahkan, ini adalah kesalahan umum yang sering dibuat orang tua akibat tidak memahami perbedaan antara imbalan dan suap.

Dalam kebanyakan kasus, biasanya orangtua akan menyuap anak mereka jika sudah bingung. Misalnya, dengan mengatakan, “Ibu akan memberimu permen kalau kamu enggak menjerit di dalam toko!”

Padahal, memberi imbalan seperti ini hanya akan memperburuk perilaku anak, bukan mendorong perilaku negatif.

Jadi, sebelum memberi imbalan uang bagi anak, orangtua perlu memahami bagaimana melakukannya dengan benar agar menghasilkan hasil positif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/12/160116020/jika-anak-sering-diberi-imbalan-uang-saat-berperilaku-baik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke