Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Gejala-gejala Hipertensi

KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai "silent killer" karena banyak orang tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.

Tekanan darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala, kecuali yang memang sudah sangat parah. Tak heran jika hampir sepertiga orang yang memiliki hipertensi tidak menyadari penyakitnya.

Maka dari itu, cara terbaik untuk mengetahui apakah tekanan darah kita tinggi atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. Kita juga dapat memantau tekanan darah di rumah dengan tensimeter digital.

Mengetahui kadar tekanan darah sangat penting agar kita bisa lebih berhati-hati dan melakukan pengobatan jika ternyata tekanannya di atas normal atau lebih dari 120/80 mmHg.

Gejala-gejala hipertensi

Jika tekanan darah kita sangat tinggi, mungkin ada gejala tertentu yang harus diwaspadai, termasuk:

• Sakit kepala parah

• Mimisan

• Kelelahan atau kebingungan

• Masalah penglihatan

• Sakit di bagian dada

• Sulit bernapas

• Detak jantung tidak teratur

• Darah dalam urin

• Berdebar di dada, leher, atau telinga

Terkadang, orang-orang juga merasa bahwa ada gejala lain yang mungkin terkait dengan tekanan darah tinggi seperti:

• Pusing

• Gugup

• Berkeringat

• Sulit tidur

• Kulit wajah kemerahan

• Bintik darah di mata

Penyebab hipertensi

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi dua jenis yakni hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.

Bagi kebanyakan orang dewasa, tidak ada penyebab tekanan darah tinggi yang dapat diidentifikasi.

Namun, ada beberapa faktor yang mendasarinya seperti bertambahnya usia, faktor keturunan, obesitas, terlalu banyak mengonsumsi garam, merokok, mengonsumsi alkohol, stres, dan penyakit kronis.

Jenis hipertensi primer (esensial), biasanya berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

Sementara, hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan obat-obatan juga dapat menyebabkan hipertensi sekunder, termasuk:

• Sleep apnea

• Penyakit ginjal

• Tumor kelenjar adrenal

• Masalah tiroid

• Obat-obatan tertentu seperti pil KB, obat flu, dekongestan, pereda nyeri yang dijual bebas, dan beberapa obat resep

• Obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin

Memeriksakan diri ke dokter

Apabila kita mulai memiliki gejala-gejala hipertensi, segera periksakan diri ke dokter karena kita mungkin mengidap penyakit jantung, stroke, atau masalah kesehatan serius lainnya.

Sebagian besar hipertensi memang tidak menyebabkan sakit kepala atau mimisan. Tapi, gejala ini bisa terjadi pada krisis hipertensi ketika tekanan darah di atas 180/120.

Jika tekanan darah kita sangat tinggi dan memiliki gejala-gejala tersebut, istirahatlah selama lima menit dan periksa kembali. Jika tekanan darah masih sangat tinggi, ini adalah tanda keadaan darurat medis.

Jika kita memiliki tekanan darah tinggi, disarankan agar kita lebih sering memantaunya di rumah dan melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/13/184254420/kenali-gejala-gejala-hipertensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke