Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stres akibat Alami Long Covid-19? Begini Solusinya...

Risiko pasca infeksi yang berkepanjangan ini bentuknya bisa berbeda-beda pada setiap penyintas.

Namun, kesamaannya adalah penyintas mengalami penurunan kesehatan yang bisa mempengaruhi aktivitas hariannya.

Sejumlah keluhan yang kerap dialami adalah mudah lelah, diare, batuk, sulit tidur maupun sulit berkosentrasi.

Kondisi ini sebenarnya bisa diobati dengan konsumsi suplemen, vitamin, dan obat berdasarkan anjuran dokter.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, 5-20 persen penderita mengalami long Covid-19 lebih dari empat minggu.

Diperkirakan satu dari tiap 10 pasien Covid-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.

Hal ini kemudian memengaruhi kondisi psikologis penyintas, khususnya karena rasa frustasi karena merasa tak bisa kembali ke kondisi sehat seperti semula.

Beberapa penderita mungkin saja mengalami kesulitan dalam melakukan hal-hal yang dulu sangat mudah mereka lakukan, seperti naik tangga, berjalan jauh, atau berolahraga.

Sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet pada April 2021 menemukan, sepertiga pasien Covid-19 didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis.

Keluhan yang dialami termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, dalam enam bulan setelah mereka tertular Covid-19.

Kondisi ini bisa semakin buruk jika tidak disikapi dengan tepat. Ketakutan dan suasana hati yang buruk cenderung muncul, ditambah dengan kondisi fisik yang terus menurun.

Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam memberikan pendapatnya soal fenomena ini.

Menurut Ratih, kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami long Covid-19.

Apalagi, penyintas akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Solusinya, kita harus memahami jika penyembuhan Covid-19 membutuhkan proses yang panjang.

"Akan ada hari-hari di mana gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya."

"Dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu," kata dia, seperti dimuat dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Selain itu, dia juga menyarankan untuk menciptakan rutinitas yang positif dan tetap aktif seperti berolahraga.

Kegiatan ini dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood, sehingga berpengaruh baik bagi kondisi mental seseorang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/13/194548520/stres-akibat-alami-long-covid-19-begini-solusinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke