Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Eksim dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Eksim adalah nama lain dari dermatitis. Terdapat beberapa jenis eksim atau dermatitis, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis stasis, exzema dishidrotik, neurodermatitis, dan eczema nummular.

"Meski begitu, awam banyak mengidentikkan eksim dengan dermatitis atopik," katanya, belum lama ini.

Penyebab eksim karena faktor internal meliputi:

  • Gangguan sawar kulit.
  • Faktor imunologi.

Sementara penyebab eksim pada kulit karena faktor eksternal meliputi:

  • Suhu.
  • Keringat.
  • Alergen.
  • Iritan.
  • Mikroorganise.

Adapun pemicu kekambuhan eksim pada kulit bisa disebabkan oleh adanya perubahan cuaca, suhu ekstrem, kelembapan udara, pakaian ketat, aktivitas sehari-hari, stres, infeksi, hingga penggunaan bahan-bahan iritan, seperti sabun dan parfum.

  • Peradangan kulit pada wajah bayi dan anak. Pada bayi terutama kedua pipi, siku, dan lutut. Sementara pada anak sering ditemmukan pada wajah, lipatan leher, ketiak, lipatan siku dan lutut, daerah popok, pergelangan tangan, dan kaki.
  • Peradangan kulit di anggota gerak orang dewasa.
  • Dermatitis berulang.
  • Riwayat atopik pada penderita atau keluarganya.
  • Gejala muncul ketika berkontak dengan alergen atau iritan. Ini menyerupai eksim jenis lain, seperti dermatitis kontak.

Awam sering keliru mengenali eksim atopik dengan psoriasis.

Arini menjelaskan, psoriasis menyebabkan bercak yang tegas, tebal, merah, bersisik, dan umumnya muncul di area seperti siku dan lutut.

Pada psoriasis gejala gatalnya cenderung ringan, sementara pada eksim atopik rasa gatal sangat dominan.

Namun, Arini menjelaskan, gatal tersebut dapat memicu siklus "itch-scratch" atau gatal-garuk. Artinya, kondisi tersebut memicu penderita terus menggaruk sehingga memperburuk pertahanan kulitnya dan meningkatkan kemungkinan infeksi, peradangan, dan respons imun.

Dengan itu, peningkatan respons imun akan memperburuk kondisi kulit dan gejala gatal, sehingga siklus tidak berhenti.

"Dengan kata lain, gatal yang digaruk akan memperparah penyakit dan akan membuat semakin gatal, sehingga gatal dan penyakit tidak sembuh-sembuh," tuturnya.

Pada beberapa orang, garukan keras yang sering dilakukan juga dapat menimbulkan luka pada kulit. Luka pada kulit tersebut pada akhirnya dapat menjadi tempat masuk kuman sehingga dapat terjadi infeksi sekunder pada kulit yang mengalami eksim.

"Jika eksim tidak ditangani, kulit dengan luka kronis dapat berbekas dan mengalami perubahan warna, tekstur, dan ketebalan," ucap Arini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/14/092727620/penyebab-eksim-dan-gejala-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke