Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Kepribadian Seseorang dari Kebiasaan Kecil Ini

KOMPAS.com - Saat pertama kali bertemu dengan seseorang, kita pasti akan kesulitan mengenal pribadinya.

Tapi orang-orang menunjukkan siapa mereka sebenarnya dengan cara yang sangat halus, termasuk dari kebiasaan mereka yang paling sederhana.

Ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang bisa menunjukkan kepribadian seseorang. Apa saja contohnya?

1. Pilihan sepatu 

Relawan studi ini mengirimkan foto sepatu mereka dan kemudian mengisi kuesioner tentang ciri-ciri kepribadian mereka.

Lalu, kelompok lain memandangi foto-foto itu dan kemudian menggambarkan kepribadian pemakainya dan itu sangat akurat.

Mereka bisa menebak usia, pendapatan, dan kesukaan seseorang hanya berdasarkan sepatunya.

Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang suka memakai sepatu yang nyaman cenderung menyenangkan. Sedangkan ankle boots umumnya dipakai oleh mereka yang lebih agresif.

Lalu, orang yang mau mengenakan sepatu yang bagus meski tidak nyaman menyiratkan bahwa pemakainya merupakan orang yang lebih tenang dan bisa menguasai diri.

Sementara mereka yang memiliki alas kaki baru dan terawat memiliki kepribadian yang lebih gampang gugup atau clingy.

2. Cara berjalan

Jika kita berjalan dengan langkah yang cepat, kita merupakan orang yang sangat produktif dan sangat logis. Orang-orang mengagumi kita karena hal ini, tetapi kita mungkin akan terlihat sedikit dingin dan kompetitif.

Jika kita berjalan dengan dadmembusung, bahu tegap, dan kepala terangkat tinggi (umum terjadi pada banyak politisi dan selebritas), ini menunjukkan kita ini menyenangkan, karismatik, dan mahir secara sosial, meskipun mungkin cenderung narsis.

Jika beban badan seolah bertumpu pada kaki saat berjalan, bukan ke depan atau ke belakang, ini menunjukkan kita lebih tertarik pada orang daripada tugas dan lebih fokus pada kehidupan pribadi daripada karier.

Terakhir, jika seseorang berjalan dengan hari-hati dan mata terpaku ke lantai, kemungkinan besar ia adalah orang yang tertutup dan sopan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Interpersonal Violence menunjukkan bahwa narapidana dengan kecenderungan psikopat mampu menilai kerlemahan dan memilih calon korban hanya dengan melihat cara orang berjalan.

3. Cara menjabat tangan

Dalam eksperimen tersebut, penilai dilatih untuk menilai delapan karakteristik jabat tangan: genggaman, kehangatan, kekeringan, kekuatan, durasi, kemantapan, tekstur, dan kontak mata.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan jabat tangan yang lebih erat menggambarkan diri mereka sebagai lebih ekspresif secara emosional, ekstrovert, dan positif daripada yang lain.

Lalu, mereka yang memiliki pegangan yang lebih longgar menunjukkan sebagai pribadi yang lebih pemalu dan neurotik.

Kesan pertama para penilai berkorelasi dengan ini, dan mereka setuju bahwa peserta dengan jabat tangan yang lebih kuat umumnya lebih percaya diri dan tidak terlalu cemas secara sosial.

4. Etiket email 

Psikolog Tomas Chamorro-Premuzic, PhD, menulis di Fast Company bahwa ada hubungan yang kuat antara persona email kita dan karakter kehidupan nyata kita.

Studi mengenai kalimat telah menemukan hubungan antara kata tertentu dengan sifat seseorang. Orang narsisis biasanya akan sering menggunakan kata-kata seperti “aku” dan “milikku”.

Ekstrovert cenderung lebih santai dalam emailnya dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan, seperti musik dan pesta. Ini bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara dia mengatakannya.

Tidak adanya kesalahan ketik adalah tanda kesadaran seseorang, perfeksionisme, dan obsesi, sedangkan tata bahasa yang buruk menunjukkan tingkat IQ dan kecerdasan akademik yang lebih rendah.

Menariknya, email yang panjang mencerminkan energi dan penuh ketelitian, tetapi juga menunjukkan kebutuhan penulisnya terhadap hal-hal tertentu, seperti perhatian dan pujian.

5. Menggigit kuku dan mengelupas kulit

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, para peneliti menganalisis kepribadian orang.

Mereka kemudian memfilmkannya saat orang-orang itu berada dalam situasi yang membuat frustrasi, santai, atau membosankan.

Orang-orang yang secara kompulsif menarik-narik rambut atau menggigit kuku cenderung  perfeksionisme, dan tindakan mereka merupakan upaya untuk meredakan kebosanan, kejengkelan, dan ketidakpuasan.

Hal ini dikarenakan mereka merasa lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak melakukan apa-apa.

6. Ketepatan waktu 

Dalam studi tersebut, peneliti meminta peserta untuk menyelesaikan penilaian kepribadian di rumah dan datang ke laboratorium untuk eksperimen kelompok.

Dengan menganalisis waktu kedatangan peserta, mereka menemukan orang yang tepat waktu cenderung lebih teliti dan menyenangkan, sedangkan mereka yang terlambat cenderung merupakan orang yang lebih santai.

7. Kebiasaan makan 

Julia Hormes, PhD, psikolog perilaku makan, dan Juliet Boghossian, ahli perilaku yang berbasis di Los Angeles, mengatakan bahwa perilaku yang berhubungan dengan makanan dapat memberi tahu kita banyak hal tentang kepribadian orang.

Orang yang makannya lambat biasanya adalah orang yang suka memegang kendali dan tahu bagaimana menghargai hidup, tetapi yang makan cepat cenderung ambisius dan tidak sabar.

Mereka yang mau mencoba makanan baru adalah seorang pencari sensasi dan pengambil risiko, sementara pemakan pilih-pilih cenderung menunjukkan kecemasan dan neurotisisme.

Terakhir, jika kita suka memisahkan makanan di piring yang berbeda, menunjukkan bahwa kita adalah orang yang sangat berhati-hati dan berorientasi pada detail dalam kehidupan sehari-hari.

8. Kebiasaan belanja

Serangkaian eksperimen, yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research, menemukan bahwa ada dua jenis konsumen, yaitu explanation fiend dan explanation foe.

Explanation fiend adalah tipe orang yang dengan cermat meneliti setiap barang sebelum memutuskan membeli sesuatu. Di sisi lain, explanation foe justru akan dengan cepat memutuskan dan membayarnya.

Menurut para peneliti, explanation fiend mendapat skor tinggi pada ukuran refleksi kognitif, yang berarti mereka menganalisis informasi dan berorientasi pada detail.

Sedangkan explanation foe, tidak peduli pada detail dan lebih suka informasi yang lebih umum.

9. Gaya selfie

Dalam sebuah studi tahun 2015 dari Nanyang Technological University di Singapura, para peneliti menganalisis 123 selfie yang diambil dari situs media sosial populer China. Setiap orang kemudian menyelesaikan kuesioner kepribadian.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih ramah cenderung mengambil gambar dari bawah; sedangkan tipe teliti cenderung tidak mengungkapkan ruang pribadi di latar belakang.

Lalu, orang yang menunjukkan ekspresi positif seperti tersenyum dan tertawa, merupakan orang yang lebih terbuka terhadap pengalaman baru, sedangkan orang dengan wajah masam atau cemberut menunjukkan kepribadian yang lebih neurotik. 

10. Tulisan tangan

Ahli grafologi Kathi McKnight memberi tahu bahwa pakar tulisan tangan dapat mendeteksi lebih dari 5.000 ciri kepribadian dari coretan kita.

Orang yang menulis dengan tulisan besar, misalnya, berorientasi pada perhatian, sedangkan mereka yang memiliki tulisan tangan kecil adalah sosok yang introvert dan mampu berkonsentrasi penuh.

Menulis dengan sedikit miring ke kanan berarti kita merupakan sosok yang ramah dan impulsif, lalu yang miring ke kiri berarti kita adalah orang yang pendiam dan individualistis.

Untuk yang tulisannya tegak atau tidak ada kemiringan menunjukkan bahwa orang tersebut adalah sosok yang logis dan pragmatis.

Terakhir, tulisan tangan yang terlalu ditekan menunjukkan kita memiliki emosi yang kuat dan cepat bereaksi, tetapi tekanan ringan menyiratkan kemudahan dan kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/14/163405620/ketahui-kepribadian-seseorang-dari-kebiasaan-kecil-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke