Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sarapan yang Baik Sebaiknya Jam Berapa?

Menurut buku Sarapan Pagi & Produktivitas (2015) yang ditulis oleh DR dr Edi Hartoyo, SpA(K); Prof DR Qomariyatus Sholihah, Amd hyp, ST, MKes; Rahmi Fauzia, MA, Psi; dan Dwi Nur Rachmah, SPsi, MA, sarapan adalah kegiatan penting yang dilakukan sebelum kita beraktivitas fisik di pagi hari berupa mengonsumsi makanan yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau kudapan.

Jumlah sarapan yang disarankan untuk memenuhi jumlah kalori adalah 300-500 kkal.

Namun, untuk menjawab pertanyaan sarapan yang baik jam berapa, ahli gizi teregistrasi dari Philadelphia, Theresa Shank, merekomendasikan sarapan sebaiknya dilakukan dalam waktu dua jam setelah kita bangun.

"Makan di dalam periode waktu ini membantu mengatur kecepatan untuk napsu makan yang sehat dan menstabilkan gula darah sepanjang hari," katanya, seperti dilansir Women's Health.

Kondisi gula darah yang terganggu sering kali memicu rasa lapar serta keinginan mengemil dan makan berlebih, yang tentunya perlu dihindari.

Selain itu, sarapan segera setelah bangun tidur juga dapat membantu metabolisme tubuh.

"Begitu kita bangun, tubuh perlu mempercepat dan keluar dari keadaan puasa sepanjang malam," ucapnya.

Jendela sarapan dua jam ini berlaku bagi sebagian besar orang. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, memiliki kadar gula darah yang stabil bahkan lebih penting.

"Kita perlu menjaga jarak waktu antara bangun dan sarapan lebih pendek. Tujuannya untuk menjaga kadar glukosa tetap seimbang," ucap Maya Feller, RD dari Maya Feller Nutrition di Brooklyn, New York.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (29/1/2019), Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS juga menganjurkan sarapan dalam dua jam setelah bangun tidur.

Namun, waktu sarapan idealnya dilakukan sebelum pukul 09.00.

Alasannya, sarapan terlalu siang akan membuat kita terlalu kenyang untuk makan siang. Pada akhirnya, waktu makan siang yang idealnya dilakukan sekitar pukul 12.00 akan bergeser.

Makan siang yang terlalu dekat dengan waktu sore hari pun bisa mengganggu waktu makan malam dan pada akhirnya bisa merusak waktu makan keseluruhan.

"Sehari itu akan berantakan. Nanti kalau makan malamnya larut misalnya pukul 20.00, tubuh sebenarnya sudah tidak mau menerima makanan ketika hari sudah semakin larut karena sudah mau berangkat tidur untuk istirahat. Pencernaan juga perlu istirahat," ujarnya dalam acara kick off Koko Olimpiade 2019.

Makan malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur akan mengganggu proses pencernan makanan.

Pencernaan makanan yang terganggu akan membuat proses penyerapan nutrisi makanan juga menjadi tidak optimal.

Untuk itu, waktu tidur setidaknya berjarak empat jam dari waktu makan terakhir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/15/061812820/sarapan-yang-baik-sebaiknya-jam-berapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke