Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Olahraga Sederhana Pendongrak Sistem Kekebalan Tubuh

Berolahraga juga dapat meningkatkan suasana hati yang lebih baik dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai pertahanan alami mencegah virus maupun bakteri.

National Institutes of Health menjelaskan, ketika berolahraga maka antibodi dan sel darah putih akan beredar ke seluruh tubuh dengan kecepatan yang lebih cepat.

Sehingga, kemungkinan membuat sistem kekebalan tubuh lebih mudah untuk mendeteksi dan merespons potensi ancaman kesehatan.

Selain itu, olahraga juga mampu menghambat munculnya hormon stres yang diketahui dapat melemahkan kekebalan secara keseluruhan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sport and Health Science bahkan menyimpulkan secara khusus temuan itu.

Disebutkan, olahraga sedang hingga berat yang berlangsung kurang dari 60 menit membantu meningkatkan respons kekebalan dan menurunkan risiko penyakit, serta tingkat peradangan tubuh.

Nah, sekarang setelah kita tahu olahraga dapat membantu menangkal penyakit, kita mungkin bertanya-tanya jenis olahraga apa yang harus dipilih.

Untuk itu, mari simak empat jenis olahraga yang tergolong sederhana, yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

1. Jalan cepat 30 menit

Siapa bilang olahraga harus benar-benar keras untuk membuahkan hasil?

Sebenarnya yang diperlukan hanyalah jalan cepat yang menyenangkan untuk membantu sistem kekebalan bekerja lebih keras.

Satu studi yang diterbitkan dalam Medicine & Science in Sports & Exercise melaporkan, hanya 30 menit sesi jalan cepat dapat meningkatkan sel pembunuh alami dan berbagai jenis sel darah putih.

Semuanya itu dianggap sebagai bagian penting dari struktur pertahanan sistem kekebalan tubuh.

Namun, ada satu peringatan penting di sini. Jumlah sel yang meningkat itu menghilang setelah beberapa jam.

Jadi, jalan cepat di hari Senin belum tentu membantu sistem kekebalan tubuh jika bertemu patogen pada hari Rabu.

Kabar baiknya, menurut rekan penulis studi dan profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University, David Nieman, kebiasaan berjalan kaki yang konsisten saja sudah cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Proyek penelitian lain yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine juga melacak 1.000 peserta selama musim flu.

Mereka yang secara konsisten berjalan-jalan dengan kecepatan sedang mengalami lebih sedikit infeksi saluran pernapasan atas.

Bahkan ketika mereka terserang flu atau pilek, gejalanya jauh lebih ringan daripada rekan-rekan mereka yang lebih banyak duduk.

2. Angkat berat

Masih banyak penelitian tentang sistem kekebalan tubuh dan olahraga yang berfokus pada kardio daripada angkat berat.

Sementara, ada banyak juga alasan ilmiah untuk yang menunjukkan, mempertahankan jumlah massa otot yang sehat membantu menjaga kekebalan tubuh tetap kuat.

"Jika kita memiliki massa otot yang sehat sepanjang masa hidup, maka kita memiliki cadangan asam amino yang membantu sistem kekebalan tubuh merespons infeksi dan penyakit dengan cepat."

Demikian penuturan dosen senior di Deakin University Institute for Physical Activity and Nutrition, Dr Craig Wright.

"Seiring bertambahnya usia, mereka yang memiliki lebih banyak otot meningkatkan respons kekebalan yang lebih baik dan tidak mudah sakit," ujar dia.

Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Immunology Research menyimpulkan, satu latihan ketahanan dan angkat berat juga meningkatkan jumlah sel darah putih dalam tubuh sesudahnya.

3. Olahraga yang meningkatkan intensitas

Jika kita lebih suka berlari dan berjalan untuk meningkatkan intensitas latihan, itu juga tidak menjadi masalah.

Banyak orang percaya, bekerja ekstra keras selama latihan menghasilkan penurunan kekuatan kekebalan.

Tetapi, beberapa penelitian terbaru membantah pandangan yang sudah ketinggalan zaman itu.

Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Immunology menyatakan, ada bukti terbatas yang dapat diandalkan untuk mendukung klaim, olahraga berat meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

"Kami menekankan, ada kesalahpahaman untuk memberi label segala bentuk olahraga akut sebagai imunosupresif dan sebaliknya, olahraga kemungkinan besar meningkatkan kompetensi kekebalan sepanjang umur," kata penulis studi.

Kendati demikian, sebaiknya jangan berolahraga dengan intensitas maksimum selama lebih dari kira-kira 75 menit.

"Ketika kita melakukannya selama itu dengan intensitas tinggi, hormon stres meningkat, dan sistem kekebalan tidak merespons dengan baik," tambah Nieman.

4. Olahraga di bawah sinar matahari

Sebagai bonus kekebalan tambahan, cobalah berolahraga di luar ruang di bawah sinar matahari.

Vitamin D ekstra yang diberikan oleh sinar matahari juga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di MedRxiv bahkan menyimpulkan, kekurangan vitamin D dapat menempatkan individu pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan gejala Covid-19 yang parah jika terjadi infeksi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/15/094459120/4-jenis-olahraga-sederhana-pendongrak-sistem-kekebalan-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke