Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menyelamatkan Tanaman yang Hampir Mati

KOMPAS.com - Merawat tanaman memang gampang-gampang susah. Terkadang, walau kita merasa sudah rajin merawatnya, tetap saja tanaman tampak layu, bahkan hampir mati.

“Beberapa penyebab umum kondisi tanaman memburuk adalah kebanyakan air atau pun kurang disiram, tidak mendapatkan jumlah matahari yang tepat, perubahan lingkungan, serangga dan hama, atau kekurangan nutrisi,” kata John Valentino, seorang ahli berkebun. 

Namun, jangan buru-buru membuang tanaman yang hampir mati.

Melansir Reader's Digest, berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan tanaman yang hampir mati.

1. Lihat tanda-tanda kehidupan pada tanaman kita

Tanaman "mati" adalah istilah yang relatif. Mungkin tanaman kita kelihatannya sudah mati, tetapi ketika dilihat lebih dekat sebenarnya tidak.

Jika masih ada sisa warna hijau di tanaman tersebut, kemungkinan kita masih bisa menyelamatkannya.

“Setiap tanda-tanda hijau pada batang berarti ada kemungkinan kita bisa menghidupkannya kembali,” kata Valentino.

Cek juga akarnya. Sebagai sistem pendukung tanaman, akar memberikan banyak informasi tentang keadaan kesehatannya secara keseluruhan..

"Akar yang sehat akan tampak montok dan berwarna putih kecokelatan dengan ujungnya yang putih," kata Jennifer Morganthaler, seorang instruktur pertanian di Missouri State University.

Jika kita menemukan tanda-tanda kehidupan, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang salah dan bagaimana menghidupkan kembali tanaman kita.

2. Periksa apakah tanaman kita kelebihan air

Tanaman membutuhkan air untuk bertahan hidup dan berkembang, tetapi terkadang kita terlalu sering menyiram sehingga berpengaruh terhadap kesehatan tanaman.

“Tanaman yang terlalu banyak air akan memiliki daun yang layu berwarna coklat atau kuning dengan tanah yang lembab. Akarnya juga membusuk," kata Valentino.

Jika kita menyirami tanaman terlalu banyak air, kita perlu membuat beberapa perubahan secepatnya. Pindahkan tanaman dari tempat yang terpapar sinar matahari langsung dan jangan menyiramnya dulu sampai tanahnya kering.

“Jika tanahnya basah, kita perlu untuk mengganti tanah dan potnya,” katanya.

Setelahnya, cari tahu tentang tanaman kita beserta frekuensi penyiraman yang tepat.

3. Periksa apakah tanaman kita kekurangan air

Sama halnya seperti overwatering, penyiraman yang kurang pun bisa membuat tanaman layu, daunnya kering dan berwarna cokelat, lalu mati, dan rontok. Tanah juga akan retak dan terlepas dari tepi pot.

Tentu saja, air adalah jawaban dari permasalahan ini, tetapi kita harus menyirami tanaman yang sekarat dengan cara yang benar.

“Jika tanaman kekurangan air, cara cepat untuk menghidupkannya kembali adalah dengan membiarkannya terendam dalam air selama beberapa jam,” kata Vickie Christensen, ahli kebun dan dokter tanaman di Léon & George.

“Banyak tanaman berubah dari lesu menjadi indah, subur, dan bersemangat hanya dalam satu hari dengan metode ini!”

Siram tanaman lebih sering, dan beri tanaman jumlah air yang sama setiap kali penyiraman.

4. Buang daun yang mati

Tanaman yang memburuk kemungkinan akan memiliki daun mati, dan kita harus menyingkirkannya. 

Jika daun telah berwarna benar-benar coklat, tentu ini tidak akan kembali menjadi hijau, fokus pada pertumbuhan baru sebagai gantinya.

Untuk membuang daun yang mati, gunting daun dengan gunting tanaman. Biasanya, daun yang mati akan mudah lepas dari batangnya, tetapi jika agak kesulitan dan harus menariknya, gunakan gunting.

5. Memotong batangnya

 Jika batangnya mati, tinggalkan setidaknya dua inci di atas tanah dan buang sisanya. 

Ini juga saat yang tepat untuk mengganti tanah dan bahkan potnya. Morganthaler merekomendasikan untuk memindahkan tanaman ke wadah atau pot yang lebih besar dari yang saat ini.

Tergantung pada tanamannya, diperlukan waktu beberapa minggu atau lebih lama hingga tanaman berada dalam kondisi kesehatan yang lebih baik.

6. Perhatikan pencahayaan

Pencahayaan merupakan faktor penting untuk kesehatan tanaman hias, jadi kita harus memastikan bahwa varietas tanaman tersebut mendapatkan jumlah yang optimal.

Cari tahu apakah tanaman hias kita masuk ke kategori lebih menyukai sinar matahari penuh, sinar matahari sebagian, atau sinar matahari langsung. 

7. Cari tahu apakah tanaman kita membutuhkan lebih banyak kelembapan

Meskipun jumlah kelembaban tergantung pada tanaman, ada beberapa indikator bahwa tanaman mungkin membutuhkan lebih banyak kelembaban di udara.

"Jika kelembabannya terlalu rendah, tanaman dapat menunjukkan tanda-tanda layu, dan kecoklatan," kata Morganthaler.

Jika diperlukan lebih banyak kelembapan, coba semprotkan tanaman secara teratur atau kelompokkan bersama-sama untuk membantu meningkatkan kelembapan.

"Jika kelembaban terlalu tinggi, tanaman dapat berjamur atau lumut, infeksi jamur, dan daun kuning," kata Morganthaler.

8. Berikan nutrisi tambahan

Valentino mengatakan, tanaman yang kekurangan gizi akan menunjukkan batang yang lemah atau daun yang berubah warna, jadi untuk menghidupkan kembali tanaman yang sekarat, kita memerlukan kompos atau pupuk.

“Tanah bisa menjadi terkuras nutrisinya dari waktu ke waktu, jadi pindahkan ia ke pot baru setiap beberapa tahun dan beri pupuk sebulan sekali atau dua kali,” kata Christensen.

Namun, jika tanaman dalam kondisi layu, ada baiknya untuk memulainya dengan pelan-pelan. Kita tidak perlu membuat sejumlah perubahan secara mendadak sekaligus karena tanaman kemungkinan besar sudah dalam keadaan shock dan lebih rentan terhadap masalah.

9. Tunggu setidaknya sebulan

Butuh beberapa saat untuk hampir membunuh tanaman, dan akan butuh beberapa saat pula untuk merawatnya agar kembali sehat.

Kuncinya adalah bersabar. Teruslah merawat tanaman kita selama beberapa minggu dan kemudian evaluasi kembali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/17/125003920/cara-menyelamatkan-tanaman-yang-hampir-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke