Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ASI Eksklusif Cegah Si Kecil Mengalami Stunting

KOMPAS.com - World Bank, UNICEF, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganalisa bahwa negara-negara miskin dan berkembang memiliki angka kejadian stunting yang cukup besar.

Sebagai langkah pencegahan, mereka pun mengimbau masyarakat untuk menggalakkan inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif.

Sebab, ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang dibutuhkan bayi pada awal-awal kehidupannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jambi pada 2018 oleh Universitas Indonesia menemukan bahwa IMD dan ASI ekslusif berperan sebagai agen pencegahan stunting.

Dari penelitian yang melibatkan 2.502 anak usia 6-59 bulan itu, ditemukan sebesar 27,5 persen anak stunting.

Dari jumlah yang stunting, 54,1 persen di antaranya tidak melakukan IMD dan pemberian ASI ekslusif.

"Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI ekslusif, durasi menyusui serta asupan vitamin A yang cukup bisa mencegah stunting pada balita," tulis penelitian tersebut.

Sejalan dengan itu, Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat (APA) juga merekomendasi hal tersebut. ASI menurut mereka, bisa menjaga bayi melawan infeksi serta mengurangi risiko terkena penyakit seperti diabetes, obesitas, dan asma.

Tahapan pemberian ASI eksklusif

Adapun tahapan pemberian ASI Eksklusif dimulai dari IMD saat bayi baru lahir.

Proses IMD dilakukan dengan cara memberikan ASI sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan. Umumnya, dalam kurun waktu 30 menit hingga 1 jam pasca persalinan. Keuntungan terbesar IMD adalah membantu bayi tetap hangat dan memastikan ikatan ibu dan bayi yang lebih baik.

Pada saat IMD, bayi juga mendapatkan kolostrum atau ASI pertama, yang memiliki konsentrasi antibodi tinggi. Kolostrum bisa dikatakan sebagai makanan “selamat datang” untuk bayi baru lahir dan juga merupakan “imunisasi pertama” karena dapat melindungi bayi dari penyakit.

Untuk ibu, IMD membantu kontraksi rahim dan pengeluaran plasenta lebih cepat, serta mengurangi kehilangan darah ibu dan mencegah anemia.

WHO menganjurkan agar anak-anak mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan.

Selama periode tersebut, anak hanya boleh diberikan ASI, tanpa tambahan makanan lain, termausk air putih.

Kemudian, memasuki usia 6 bulan, proses menyusui ini bisa didampingi dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Adapun ASI masih terus diberikan hingga anak berusia 2 tahun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/22/124523520/asi-eksklusif-cegah-si-kecil-mengalami-stunting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke