Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Mengejutkan Mengapa Orang Berselingkuh, Menurut Pakar

KOMPAS.com – Saat menjalani suatu hubungan, tentu tidak ada satu orang pun yang ingin diselingkuhi. Selain menyakiti hati, hubungan yang sudah terjalin pun bisa hancur.

Alasan seseorang berselingkuh sendiri sebenarnya tidak terlalu jelas. Namun yang pasti, mereka yang berselingkuh kerap dipandang sebagai orang yang buruk dan tidak memiliki moral dan etika.

Kendati demikian, menurut coach cinta dan kehidupan bersertifikat asal New York, Mitzi Bockmann, tidak semua orang yang selingkuh merupakan orang yang memiliki karakter buruk.

Ada sebagian orang yang selingkuh karena pengalaman hidupnya membuat ia melakukannya.

Lantas, apa yang membuat mereka selingkuh? Berikut lima alasan mengejutkan mengapa orang-orang berselingkuh.

1. Orangtua mereka melakukannya

Bockmann mengatakan bahwa salah satu kliennya menyebutkan bahwa kedua orangtuanya berselingkuh dan menghancurkan keluarganya. Karena kehancuran itulah, ia bertekad untuk tidak berselingkuh saat menikah.

Kendati demikian, 10 tahun setelah pernikahan, kliennya merasa sengsara. Ia mengaku selalu mencoba menerima bahwa kehidupan cinta dan seksnya telah berakhir dan harus bertahan dengan itu.

Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang pria dan hanya dalam beberapa bulan saja, ia berselingkuh dengannya.

Namun, akhirnya klien Bockmann menyadari bahwa ia melakukan hal yang sama dengan kedua orangtuanya. Sejarah benar-benar terulang kembali tanpa ia sadari.

2. Mencoba menyabotase hubungan mereka

Banyak orang yang terjebak dalam suatu hubungan yang mereka benci. Namun, hubungan itu biasanya dimulai dengan baik, sebelum berujung dipenuhi kekacauan.

Bisa saja, hubungan itu kacau karena kurangnya rasa saling menghargai dan penuh dengan penghinaan atau hubungan intim yang kurang memuaskan, membuat pertengkaran terus terjadi. Bisa juga mereka saling membenci hingga tak bisa menghabiskan saat bersama.

Bagi beberapa orang, hubungan toksik seperti ini bukan hanya tidak dapat dipertahankan, namun juga tak bisa dihindari, entah itu karena rasa takut atau karena dikendalikan oleh pasangannya.

Hasilnya, selingkuh menjadi cara terbaik dalam menyabotase hubungan mereka.

Mereka paham bahwa saat pasangan mereka mengetahui mereka berselingkuh, mereka akan diusir dari rumah.

Mereka juga tahu bahwa pasangan mereka tak akan lagi memandangnya setelah mengetahui bahwa mereka berhubungan dengan orang lain.

Mereka pun tahu bahwa tidak mungkin hubungan mereka akan bertahan karena perselingkuhan.

Jadi, alih-alih menghadapi masalah dalam hubungan dan mencoba menjalani hubungan sehat, mereka berpikir bahwa selingkuh akan membantu mereka keluar dari hubungan beracun yang selama ini dihadapinya.

3. Mencoba menyelamatkan hubungan

Bockmann mengungkapkan bahwa ia sempat memiliki seorang klien yang diminta untuk berselingkuh oleh terapisnya demi menyelamatkan pernikahannya.

Kliennya itu memang tidak mendapatkan dukungan emosional dari suaminya selama bertahun-tahun. Memang, keduanya sebenarnya adalah orangtua yang baik, dengan kondisi keuangan yang baik pula. Secara umum, mereka bahagia.

Kendati demikian, ia tidak puas karena tahu bahwa ada yang salah dalam pernikahannya, sesuatu yang tak bisa diberikan oleh suaminya.

Namun saat berselingkuh, seluruh kebutuhan emosionalnya terpenuhi dan merasa bisa kembali mencintai dan terpuaskan kembali.

Meskipun itu membuatnya merasa bersalah, perselingkuhan itu membuat ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya dalam hidup tanpa harus menghancurkan keluarganya.

Meski tetap “salah,” perselingkuhan untuk menyelamatkan hubungan ini memang ada, dan mereka yang melakukannya selalu berharap agar keadaan lebih baik.

4. Depresi

Bagi mereka yang depresi, tak ada satu hal pun yang dapat membuat mereka bahagia.

Terlepas dari apakah mereka menderita depresi kimiawi (dimana zat kimia otaknya tak seimbang), atau depresi situasional (perubahan mood yang disebabkan oleh berbagai hal dalam hidup), penderita depresi akan mencari berbagai cara yang dapat menolong mereka merasa lebih baik.

Memahami bahwa depresi merupakan salah satu alasan mengapa orang-orang berselingkuh dapat membantu menjelaskan apa yang sulit dijelaskan.

5. Memiliki masalah kontrol impulsif

Banyak orang memiliki masalah kontrol impulsif, dan masalah ini dapat mencegah mereka menahan diri dari situasi yang akan memberi mereka rasa puas.

Misalnya, ada beberapa orang yang tidak bisa berhenti minum kopi. Nah, itu disebabkan oleh kurangnya kontrol impuls. Ini sama saja dengan mereka yang berseligkuh, mereka tidak mampu menahannya.

Orang-orang dengan gangguan kontrol impuls akan mencari apapun untuk mengisi kekosongan dalam diri mereka, layaknya mengobati diri sendiri.

Selingkuh memang buruk, namun tak bisa dipungkiri bahwa alasan berselingkuh rupanya cukup rumit. Tentu, alasan di atas tidak bisa dibenarkan, namun mungkin bisa diperbaiki jika telah memahami penyebabnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/23/173733720/5-alasan-mengejutkan-mengapa-orang-berselingkuh-menurut-pakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke