Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Pedoman untuk Berkencan di Usia 30-an

Namun, begitu memasuki usia 30-an, berkencan rasanya berbelit-belit, dan kita harus banyak menyaring calon pasangan yang tepat, bukan hanya modal cinta saja.

Beberapa aspek berkencan di usia 30-an membuat prosesnya seakan lebih sulit, karena jumlah kandidat yang juga menyusut.

Selain itu, berkencan di usia 30-an berarti kita mungkin telah mengalami kegagalan dari sebuah hubungan.

Kendati demikian, berkencan di usia 30-an tetap memiliki banyak keuntungan, karena kita sudah mengenal diri kita jauh lebih baik, dan lebih matang lewat proses dari hubungan sebelumnya.

Kuantitas kencan juga mungkin berkurang, tetapi kualitasnya cenderung meningkat saat kita menggunakan kebijaksanaan yang berkembang seiring bertambahnya usia.

Nah, bagi yang mulai untuk berkencan lagi di usia 30-an, cobalah untuk menyimak delapan pedoman penting yang mungkin dapat membantu.

1. Mengetahui siapa diri kita

"Jalan terpendek menuju kesuksesan dalam sebuah hubungan adalah dengan memahami diri sendiri," kata seorang pakar hubungan cinta, Kingsley Moyo.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk memulai berkencan di usia 30-an, sebaiknya kita fokus pada hal ini terlebih dahulu.

Konselor berlisensi, Shanta Jackson, MA, LPC juga berpendapat, hal terburuk yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri adalah berkencan di usia 30-an, dan tidak tahu siapa diri kita.

"Ini akan memperpanjang fase kencan dan membuang waktu dengan orang-orang yang tidak tahu bagaimana memperlakukan kita karena kita tidak mengenal diri sendiri," kata dia.

2. Belum berpengalaman bukan berarti tidak baik

Moyo mencatat, banyak kencan mungkin yang melebih-lebihkan keterampilan seksual, romantis, dan percakapan dengan pasangan.

Ketakutan karena kita belum berpengalaman tentang hubungan percintaan terkadang dapat menghambat diri untuk berkencan dengan orang lain.

Tetapi usia tidak selalu merupakan indikator pengalaman.

Banyak orang menunda memikirkan kehidupan kencan mereka karena fokus pada karir, kehidupan sosial, atau hobi di usia remaja dan itu benar-benar valid.

Jika kita juga mengalaminya, terimalah bahwa kita masih belajar, dan ini penting karena keaslian adalah kunci untuk membangun sebuah koneksi.

3. Menyembuhkan luka

Berkencan di usia 30-an mungkin berarti kita memiliki bagian lain dari hubungan masa lalu yang menyakitkan.

Jackson pun merekomendasikan kita untuk pergi ke terapis supaya dapat membantu mengatasi trauma persisten dan luka lama.

"Jika kita tidak sembuh, kita tidak akan dapat memulai hubungan yang baru," kata dia.

Moyo juga memperingatkan, beban secara emosional yang belum terselesaikan dapat diproyeksikan ke pasangan kita berikutnya, dan itu merusak peluang keberhasilan dalam sebuah hubungan.

4. Mengindari drama yang tidak penting

Jackson merekomendasikan agar kita tidak mudah jatuh dalam drama percintaan yang tidak penting dan toksik.

"Jika ingin menghubungi pasangan, hubungi dia. Kalau ingin mengajak seseorang berkencan, lakukan saja," ujar dia.

Menurut dia, penolakan tidak akan terlalu menyakitkan karena kita telah melakukan upaya untuk menyembuhkan diri sendiri.

Selain itu lewat penolakan kita memahami bahwa hal itu terjadi dalam hidup, lalu kita akan baik-baik saja.

5. Perjelas apa yang kita inginkan

Kita sering ragu untuk berterus terang dan jujur tentang apa yang kita inginkan karena takut untuk mengungkapkannya.

Namun, mengungkapkan niat kita harus dilakukan sejak dini saat berkencan.

"Jika kita berkencan dengan niat, dengan harapan menikah, memiliki anak, dan lainnya, ucapkan itu dari awal," saran Jackson.

"Tapi, jangan terlalu bersemangat dan memberi tahu setiap orang bahwa seseorang akan menjadi suami atau istri kita. Namun, bicaralah tentang niat kita berkencan," ujar dia.

6. Pelajari tentang keuangan kita

Moyo mengatakan, di usia 30-an, pertimbangan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada di masa muda.

Masalah keuangan dalam hubungan juga merupakan salah satu penyebab perceraian yang paling umum.

Untuk itu, dia menyarankan kita bertanya pada diri sendiri tentang apa bagaimana kondisi keuangan atau finansial kita saat ini.

Sangat penting melihat apakah uang sebagai kekuatan, status, keamanan, atau sumber daya yang harus dinikmati.

Kita juga perlu menemukan pasangan yang sama-sama memerhatikan masalah finansial   dan mampu mengembangkan hubungan yang lebih serius.

7. Mempertajam keterampilan berkomunikasi

Komunikasi yang ditingkatkan harus menjadi salah satu perbedaan utama antara berkencan di usia 20-an dan berkencan di usia 30-an.

Jackson mengatakan, komunikasi yang efektif dapat membantu menghilangkan asumsi dan memastikan kita dan pasangan berada di halaman yang sama sepenuhnya.

8. Berkencan tidak selalu tentang menikah

Terkadang, dengan tekanan yang mungkin kita rasakan di usia 30-an, kita bisa sangat ingin jatuh cinta sehingga hubungan kita justru berjalan kurang baik.

"Ini memang akan menjadi hal yang indah untuk menemukan satu pasangan dan menikah, tapi hal itu tidak selalu terjadi," ungkap Moyo.

Dia juga mengingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam membuat ekspektasi kencan yang berujung pada kekecewaan.

"Jangan selalu mengadopsi pola pikir pernikahan atau kegagalan. Biarkan kencan terus menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan," imbuh dia.

Pastikan juga kehidupan kencan kita dapat terus berkembang dari waktu ke waktu dan dapat menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/28/185222920/8-pedoman-untuk-berkencan-di-usia-30-an

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke