Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Manfaat Vitamin C, Termasuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Menurut Verywell Health, manfaat vitamin C sangatlah beragam. Vitamin yang juga dikenal sebagai asam askorbat ini membantu banyak fungsi biologis tubuh, termasuk sintesis kolagen, melaan penuaan, hingga membantu menurunkan risiko penyakit kronis.

Vitamin C telah digunakan sejak lama untuk membantu mencegah atau mengobati penyakit kudis atau penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin C.

Mengutip pemberitaan Kompas.com (25/02/2020), daftar dosis kebutuhan vitamin C per hari berdasarkan panduan yang dibuat oleh The Institute of Medicine dari Amerika Serikat, yakni:

  • Anak usia 1 – 3 tahun: 15 mg
  • Anak usia 4 – 8 tahun: 25 mg
  • Remaja 9 – 13 tahun: 45 mg
  • Remaja 14 – 18 tahun: 65 – 75 mg
  • Wanita dewasa 19+ : 75 mg
  • Pria dewasa 19 : 90 mg
  • Ibu hamil 19+: 85 mg
  • Ibu menyusui 19+: 120 mg

Sebagai gambaran, sekitar 90 mg vitamin C kira-kira setara dengan dua buah jeruk.

Manfaat vitamin C

Manfaat vitamin C yang cukup populer di masyarakat adalah sebagai peningkat kekebalan tubuh. Namun, manfaat vitamin C sebetulnya tak hanya itu.

Berikut sejumlah manfaat vitamin C yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsinya secara rutin dan jumlah cukup:

Melansir Everyday Health, zat besi mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang baik, membantu tubuh mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh, dan membantu memproduksi hormon tertentu.

Zat besi non-heme atau jenis zat besi yang ditemukan pada tumbuhan, sangat sulit diserap tubuh. Namun, mengonsumsi vitamin C (dan zat besi heme atau zat besi dari sumber hewani) bersama dengan zat besi non-heme bisa membantu penyerapannya menjadi lebih baik.

Adapun neurotransmitter penting untuk mengirim pesan dari otak ke seluruh tubuh.

Lebih banyak asupan vitamin C juga bisa berkaitan dengan peningkatan fungsi otak.

Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan pada September 2017 di Nutrients menemukan konsentrasi vitamin C yang lebih tinggi pada peserta studi yang memiliki kondisi kognitif lebih baik.

Sementara pada peserta studi dengan gangguan kognitif, para peneliti hanya menemukan vitamin C dalam konsentrasi rendah.

Antioksidan berfungsi menetralisasi radikal bebas, zat yang mudah menguap dan berbahaya yang diproduksi dalam tubuh. Kadar radikal bebas dalam jumlah besar dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

Menurut Mayo Clinic, seperti dikutip Everyday Health, antioksidan dapat melindungi tubuh dari pengembangan kondisi kesehatan serius, seperti kanker atau penyakit jantung.

Dibutuhkan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menegaskan temuan ini.

Dalam ulasan yang diterbitkan pada November 2017 di Nutrients, vitamin C ditemukan dapat mendukung sistem kekebalan dengan melindungi tubuh dari stres oksidatif, membantu membunuh mikroba, dan mengurangi potensi kerusakan jaringan.

Kekurangan vitamin C juga terbukti meningkatkan tingkat infeksi.

Mengonsumsi vitamin C ketika kondisi kita mulai sakit memang tidak dapat mengobatinya. Namun, vitamin C dapat membantu kita pulih lebih cepat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition meneliti hubungan antara asupan nutrisi dan penuaan kulit pada 4.025 wanita berusia 40-74 tahun.

Mereka menemukan bahwa asupan vitamin C yang lebih tinggi berakitan dengan kemungkinan risiko kerutan, kulit kering, dan penuaan kulit yang lebih rendah.

Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bukti bahwa perawatan topikal dengan Vitamin C dapat membantu mengurangi kerutan.

Asupan vitamin C yang cukup sangat penting untuk menstimulasi produksi kolagen.

Kolagen adalah protein paling melimpah di tubuh dan memainkan peran penting dalam jaringan ikat, seperti yang ditemukan di organ-organ tubuh kita, serta rambut, kulit, dan kuku.

Itulah mengapa kini kita melihat banyak produk skincare menyediakan produk dengan vitamin C.

Secara khusus, penelitian sebelumnya menemukan bahwa konsumsi vitamin C 500 mg per hari dalam bentuk suplemen harian dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit di antara orang-orang dengan AMD sedang.

Ini kemungkinan karena sifat antioksidan dalam vitamin C.

Namun, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C dan supelemen lainnya untuk jangka panjang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Menurut sebuah studi tahun 2012 dari Universitas Johns Hopkins, konsumsi vitamin C dosis tinggi, yakni sekitar 500 miligram setiap hari, hanya menghasilkan sedikit penurunan tekanan darah sistolik dan memiliki efek minimal pada tekanan darah diastolik.

Para ilmuwan belum menetapkan mengapa konsumsi vitamin C dapat berpotensi membantu mengatasi tekanan darah tinggi.

Namun, diperkirakan vitamin C dosis tinggi memiliki efek diuretik ringan yang mendorong pembuangan cairan berlebih dari tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan di dalam pembuluh darah.

Beberapa sumber makanan kaya vitamin C antara lain:

  • Jeruk
  • Stroberi
  • Tomat
  • Brokoli
  • Sayuran berdaun gelap
  • Melon
  • Pepaya
  • Mangga
  • Semangka
  • Raspberry
  • Blueberry
  • Nanas, dan lainnya.

Secara umum, mendapatkan manfaat vitamin C dari sumber makanan selalu lebih baik daripada mengonsumsi suplemen vitamin C.

Namun, jika tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian, konsultasikan dengan dokter jika perlu mengonsumsi suplemen vitamin C dalam jangka panjang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/30/092134320/7-manfaat-vitamin-c-termasuk-meningkatkan-kekebalan-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke