Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari, 5 Kebiasaan yang Bikin Hidup Jadi Lebih Sulit Dijalani

Misalnya, kita gagal mendapatkan nilai baik ketika ujian sekolah meskipun kita sudah berusaha keras untuk belajar.

Atau, saat hendak pergi ke kantor, kendaraan kita tiba-tiba mogok di jalan, sehingga kita terlambat dan ditegur oleh atasan.

Semua itu akan selalu kita alami di dalam hidup dan akan semakin parah jika kita memiliki reaksi yang negatif pada tantangan hidup tersebut.

Lima rintangan

Dalam filsafat Budha, ada lima reaksi tidak terampil terhadap tantangan hidup.

Lima reaksi itu disebut sebagai "rintangan" karena menghalangi kemampuan kita untuk melihat dengan jelas bagaimana bertindak agar tak memperburuk keadaan bagi diri sendiri atau orang lain.

Kapan pun kita merasa stres dan gelisah, kita biasanya mudah terjebak dalam satu atau lebih dari rintangan ini.

Kelima rintangan itu juga sering menjadi kebiasaan yang cenderung membuat hidup kita menjadi lebih sulit, apalagi saat kita menunjukkan reaksi yang kurang tepat.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut lima kebiasaan yang bisa membuat hidup kita menjadi lebih sulit untuk dijalani.

1. Mengandalkan kenikmatan indria

Kebiasaan ini mengacu pada kenikmatan indria yang membuat kita bahagia dengan membiarkan kita melupakan kesulitan yang sedang terjadi.

Jadi, ketika kita mengandalkan kenikmatan indria, kita akan menghindari masalah yang sedang dialami dengan beralih ke sesuatu yang lebih menyenangkan.

Sebutlah, makan es krim atau menonton acara favorit.

Sama sekali tidak ada yang salah dengan menikmati diri sendiri dengan cara-cara ini.

Tetapi, kebiasaan ini hanya akan menjadi masalah ketika mulai mengakibatkan perilaku menghindari sesuatu yang perlu diperhatikan, karena ini adalah kesenangan yang sementara saja.

2. Mudah marah

Kemarahan muncul ketika kita percaya bahwa orang atau benda seharusnya berbeda dari apa adanya.

Sebagai contoh, kita merasa seolah-olah dunia memperlakukan kita tidak adil karena sebuah benda seharusnya tidak menimbulkan masalah yang membuat kita kesulitan.

Tetapi, sebuah benda terkadang melakukannya, tidak peduli berapa pun IQ yang kita miliki.

Akhirnya kita menjadi mengalami iritasi sehingga sangat mudah marah dan mungkin melampiaskannya dengan melemparkan benda tersebut sampai hancur.

Tentu saja, kebiasaan seperti tidak perlu diterapkan jika ada masalah lain terjadi karena benar-benar tidak akan menyelesaikan masalahnya.

3. Menjadi apatis

Hambatan ini sering disebut sebagai kelambanan atau kelesuan.

Kita mengatakan pada diri sendiri bahwa terlalu banyak usaha untuk menangani suatu masalah, sehingga kita menjadi apatis atau tidak mau tahu.

Kebiasaan ini adalah cara lain untuk menghindari apa yang kita tahu perlu dan kita lakukan.

Menjadi apatis cenderung membuat kita melupakan masalah tanpa menyelesaikannya yang dapat berdampak buruk di kemudian hari.

4. Merasa tidak nyaman dan khawatir

Kebiasaan ini mencakup kecenderungan untuk memutar skenario terburuk, meskipun kita tidak memiliki fakta-fakta untuk mendukungnya.

Padahal, tidak mungkin skenario terburuk itu terjadi jika kita tidak berusaha menyelesaikan masalah atau mengetahui potensi apa yang mungkin membuat situasi memburuk.

Alih-alih memperbaiki masalah, kita seringkali sibuk meramalkan masa depan yang penuh dengan malapetaka tanpa mencoba menemukan sejumlah solusi yang sederhana.

5. Meragukan diri sendiri

Kebiasaan ini muncul sebagai kurangnya kepercayaan pada kemampuan diri sendiri untuk memecahkan tantangan hidup.

Kita merasa seolah-olah kita tidak kompeten untuk menangani masalah apa pun. Kita juga menyalahkan diri sendiri karena telah membuat masalah.

Hal ini tentu saja membuat kita tidak fokus pada cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/02/170000120/hindari-5-kebiasaan-yang-bikin-hidup-jadi-lebih-sulit-dijalani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke