Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mencegah Risiko Sepsis ketika Mengalami Infeksi

KOMPAS.com - Sepsis adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja tak terkendali melawan infeksi.

Kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan bahkan berisiko kematian. Hal ini dipicu kegagalan fungsi organ yang membuat tubuh tidak bisa berfungsi seperti semestinya.

Pengalaman buruk inilah yang baru saja dilewati oleh Chicco Jerikho, seperti dibagikannya di Instaram. Ia mengaku sempat kritis ketika dirawat di rumah sakit karena mengalami sepsis.

Kondisinya drop begitu cepat sehingga harus dirawat intensif dengan bantuan berbagai alat medis.

Respon cepat inilah yang membantu nyawanya bisa terselamatkan. Begitu pula dengan pola hidup sehat, olahraga dan konsumsi suplemen secara rutin yang membuatnya bisa pulih lebih cepat.

Sepsis merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kematian namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Ada sejumlah hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah agar infeksi yang dialami tidak memburuk dan menjadi sepsis berat.

Cara mencegah sepsis ketika mengalami infeksi

Gejala sepsis termasuk demam, detak jantung meningkat, sesak napas dan disorientasi. Jika tidak mendapatkan penanganan cepat dan tepat, kondisi ini bisa mengarah pada syok septik.

“Syok septik adalah keadaan di mana organ tidak menerima aliran darah yang sesuai untuk berfungsi karena tekanan darah yang sangat rendah,” kata Kimberly Brown, MD, MPH, dokter ruang gawat darurat (ER), dikutip dari laman Everyday Health.

Sepsis dapat dipicu akan kehadiran infeksi di dalam tubuh, termasuk yang disebabkan bakteri, virus dan jamur.

Sejumlah masalah kesehatan yang mungkin jadi pemicunya misalnya infeksi saluran kemih, pneumonia, infeksi perut, dan infeksi kulit.

Luka terbuka pada kulit seperti sayatan, goresan dan robekan juga bisa meningkatkan risiko masuknya bakteri pada tubuh yang menyebabkan infeksi.

Sepsis bisa dialami oleh siapa saja namun risikonya jauh lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Misalnya penderita penyakit kronis, bayi, orangtua dan wanita hamil.

Oleh sebab itu, ada sejumlah panduan yang dibagikan untuk mencegah terjadinya sepsis ketika mengalami infeksi.

Mengobati infeksi

Pastikan untuk mendapatkan perawatan kesehatan ketika mengalami infeksi untuk mencegah komplikasi sepsis. Masalah infeksi kecil, seperti kandung kemih atau kulit bisa menjadi sepsis jika tidak ditangani dengan baik.

Infeksi membutuhkan antibiotik, antivirus atau antijamur untuk penyembuhan. Pastikan kita tidak mengobatinya sendiri tanpa pengetahuan dan skill yang memadai.

Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan sistem kekebalan menjadi overdrive dalam upaya untuk menghentikan penyakit. Akibatnya, terjadi peradangan yang meluas ke seluruh tubuh dan jika terlalu banyak memicu pembekuan darah yang menyebabkan kegagalan organ.

Merawat luka terbuka

Luka terbuka yang tidak dibersihkan dan dirawat dapat menjadi infeksi dan risiko sepsis. Hindari kemungkinan buruk tersebut dengan memberikan perawatan yang tepat ketika memiliki luka.

Bersihkan luka dengan air mengalir atau alkohol kesehatan dan berikan salep antibiotik. Jika lukanya terlalu besar, periksakan ke dokter agar dijahit dan bisa pulih sempurna.

Tutupi luka agar tidak kotor dan terkontaminasi dengan berbagai kuman dan bakteri di sekitar.

Minum antibiotik sesuai petunjuk

Jika infeksi yang dialami cenderung serius, dokter akan memberikan resep antibiotik yang harus kita konsumsi. Pastikan untuk meminumnya dan menghabiskannya sesuai petunjuk.

Jangan menyisakannya hanya karena merasa sudah sembuh. Kebiasaan ini dapat memicu perkembangan infeksi baru atau menyebabkan kekebalan.

Infeksi juga dapat berubah menjadi sepsis ketika antibiotik yang diresepkan tidak efektif. Konsultasikan segera dengan dokter apabila merasa kondisi kesehatan tak jua berubah meskipun antibiotik sudah dihabiskan.

Mencuci tangan dan menjaga kebersihan

Cara lain untuk mencegah infeksi, yang dapat memicu sepsis adalah dengan menjaga kebersihan.

"Cara dengan sering mencuci tangan untuk mengurangi penyebaran bakteri, virus, dan jamur," jelas Rebecca Lee, RN, ahli kesehatan yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun. Gosok seluruh bagian dan sela-sela jari maupun kuku untuk menghilangkan kuman dan bakteri secara menyeluruh.

Para pakar menyarankan mencuci tangan selama 15-20 detik untuk hasil yang optimal. Jika tidak memiliki air dan sabun, bisa juga menggunakan produk pembersih seperti hand sanitizer.

Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah ke kamar mandi, setelah batuk atau bersin dan berkontak dengan benda asing.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/11/203300820/cara-mencegah-risiko-sepsis-ketika-mengalami-infeksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke