Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asam Lambung Naik di Malam Hari? Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya

Solusi lainnya adalah mengubah pola makan dan gaya hidup, termasuk makan lebih awal sehingga makanan sudah dicerna dengan sempurna saat kita hendak pergi tidur.

Namun, jika hal ini sering dialami, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Sfingter adalah otot yang berfungsi sebagai katup yang melonggar ketika makanan masuk dan menutup setelahnya untuk mencegah makanan naik lagi ke arah yang berlawanan. Jika sfingter lemah, mungkin fungsinya tidak berjalan dengan baik.

Individu yang mengalami asam lambung naik di malam hari akan mengalami sensasi terbakar di area dada, perut, dan tenggorokan atau yang disebut heartburn.

Menurut Medical News Today, gejala asam lambung naik di malam hari lainnya yang mungkin dialami termasuk kesulitan menelan, sakit dada, dan mual.

Jika sering mengalami asam lambung naik di malam hari atau di waktu lainnya, mungkin Anda sudah mengalami kondisi kronis yang dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).

Menurut Yayasan Internasional untuk Gangguan Gastrointestinal (IFFGD), sebanyak 79 persen individu dengan GERD mengalami gejala saat waktu tidur.

Sebanyak 75 persen di antara mereka yang mengalami kondisi tersebut mengatakan bahwa gejala itu memengaruhi tidur mereka, dan 40 persennya mengklaim bahwa kurang tidur memengaruhi kemampuan mereka untuk berfungsi ketika mereka bangun.

Ada beberapa penyebab asam lambung naik di malam hari, ketika kita hendak pergi tidur. Beberapa penyebabnya antara lain:

1. Gravitasi tubuh

Menurut Sleep Foudnation, saat berbaring, gravitasi tubuh tidak membantu asam lambung untuk turun ke perut. Itulah mengapa kondisi ini dapat menjadi penyebab asam lambung naik di malam hari.

2. Penurunan aktivitas menelan

Penyebab asam lambung naik di malam hari lainnya adalah penurunan aktivitas menelan.

danya penurunan aktivitas menelan saat tidur mengurangi kekuatan untuk mendorong asam lambung ke bawah.

3. Produksi air liur menurun saat tidur

Saliva atau air liur dapat membantu mentralkan asam lemak, namun produksi air liur menurun selama periode tidur nyenyak.

Kondisi itu dapat menjadi salah satu penyebab asam lambung naik di malam hari.

4. Tidur setelah makan

Pergi tidur tidak lama setelah makan malam bisa menjadi penyebab asam lambung naik di malam hari.

Sebab, butuh waktu sekitar empat hingga lima jam untuk makanan dicerna.

5. Kurang tidur

Meski GERD dapat memengaruhi tidur, kurang tidur juga berdampak pada GERD dengan menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap asam di kerongkongan.

Seseorang yang mengalami asam lambung naik di malam hari memiliki gejala yang lebih akut daripada orang yang mengalaminya di siang hari.

Kombinasi gangguan tidur dan gejala yang lebih parah ini berarti bahwa mengalami asam lambung naik saat mencoba tidur dapat memperburuk kualitas hidup orang dengan kondisi tersebut.

  • Menurunkan berat badan

Menurut dokter spesialis gastroenterologi Scott Gabbard, MD kepada Cleveland Clinic, seseorang yang kelebihan berat badan, atau memiliki Indeks Massa Tubuh lebih dari 25, lebih berisiko mengalami heartburn.

  • Berhenti merokok

Berhenti merokok adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi heartburn. Sebuah studi menemukan, ketika 141 pasien berhenti merokok, GERD mereka membaik sebesar 44 persen.

Namun, 50 orang yang tidak berhenti merokok hanya mengalami perbaikan kondisi sebesar 18,2 persen pada GERD yang mereka alami. Berhenti merokok tidak hanya membantu meringankan gejalanya, tetapi juga membantu kita lebih sehat secara keseluruhan.

  • Makan dalam porsi kecil

Usahakan makan dalam porsi kecil dan membatasi makanan berlemak, terutama dekat dengan waktu tidur. Jika mengalami heartburn kronis, dianjurkan, makan kurang dari 500 kalori dan 20 gram lemak.

  • Jangan langsung tidur setelah makan

Tunggu setidaknya tiga jam setelah makan untuk tidur. Perut membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam untuk mengosongkan makanan sepenuhnya, jadi berikan setidaknya tiga jam jarak antara waktu makan dan tidur.

  • Mengubah pola makan

Hindari makanan yang dapat memicu asam lambung naik, seperti tomat, lemon, produk susu atau bahkan alkohol.

  • Gunakan bantal tubuh di malam hari

Gabbard merekomendasikan penggunaan bantal tubuh atau alat untuk membantu posisi tubuh tetap berada ke sisi kiri dengan kepala ditinggikan.

Berbaring ke sisi kiri memungkinkan isi asam melewati sfingter esofagus bagian bawah ke dalam perut. Selain itu, mengangkat kepala lebih memungkinkan gravitasi untuk bekerja.

  • Coba obat penurun asam

Ada beberapa obat yang sering diresepkan untuk GERD, yakni penghambat pompa proton.

Meskipun dianggap aman secara umum, pasien yang menggunakan obat-obatan ini dalam jangka panjang harus mendiskusikan potensi risikonya dengan dokter.

  • Terapkan kebiasaan tidur yang baik

Menurut Sleep Foundation, penderita asam lambung naik yang ingin memiliki kualitas tidur lebih baik perlu mempertimbangkan kebiasaan tidur yang positif.

Ini mencakup semua elemen yang menciptakan lingkungan tidur dan kebiasaan tidur.

Misalnya, upayakan lingkungan kamar tidur yang tenang dan bebas gangguan sehingga kita lebih mudah tidur. Selain itu, hindari konsumsi kafein dan alkohol berlebih serta upayakan membangun jam tidur dan bangun yang konsisten.

Jika semua upaya tidak dapat memperbaiki kondisi asam lambung naik, segeralah konsultasikan dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/14/201913920/asam-lambung-naik-di-malam-hari-ini-5-kemungkinan-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke