Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Blue Beauty, Gerakan "Kecantikan" untuk Keberlanjutan Lingkungan Laut

Kendati demikian, selalu ada kemajuan yang harus dicapai dalam hal membuat rutinitas kecantikan menjadi lebih berkelanjutan.

Saat ini kita sudah mengenal gerakan clean beauty yang umumnya mengacu pada kecantikan bebas dari produk beracun, dan green beauty yang bahan-bahannya dibuat secara alami.

Namun, selain kedua gerakan itu, kita juga mulai diperkenalkan dengan tren blue beauty.

Blue beauty membuat rutinitas kecantikan lebih berfokus pada tujuan yang spesifik, yakni untuk keberlanjutan lingkungan laut.

World Wide Fund for Nature (WWF) -organisasi non-pemerintah untuk pelestarian lingkungan- , memberi penjelasan lanjutan tentang gerakan ini.

WWF menyebutkan, secara keseluruhan blue beauty merupakan upaya dalam menciptakan dampak positif pada laut, terutama mengurangi sampah plastik.

Hal itu diwujudkan dengan mencari cara yang lebih berkelanjutan, regeneratif, dan ramah laut.

Melalui produk kecantikan yang digunakan, kita bisa mengurangi masalah pencemaran sampah di laut.

Itu tidak hanya berarti menggunakan bahan-bahan yang bersih dan bersumber secara berkelanjutan, tetapi juga mencakup upaya-upaya negatif plastik, dan inisiatif mencegah terjadinya pemborosan air.

Tidak seperti tren clean beauty dan green beauty, blue beauty memiliki agenda yang terfokus untuk membantu merek kecantikan mencapai tingkat yang lebih bertanggung jawab secara ekologis.

Gerakan blue beauty pertama kali dicetuskan oleh pendiri platform kecantikan Beauty Heroes, Jeannie Jarnot pada tahun 2018.

"Blue Beauty adalah tentang perusahaan yang bekerja untuk membuat dampak positif terhadap lingkungan melalui merek mereka, dengan mengurangi karbon atau plastik," ujar Jarnot.

"Gerakan ini juga mendukung pencegahan kerusakan lingkungan dengan menanam pohon dan hal lain yang membuat efek positif, serta bersih pada lingkungan," sambung dia.

Dimulai dengan mengurangi plastik


 

"Jika tidak ada perubahan, akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada ikan pada tahun 2050," ungkap pendiri merek sabun blue beauty Petal, Jason Domangue.

"Orang Amerika membuang lebih dari 30 juta ton plastik per tahun dan hanya delapan persen yang didaur ulang."

"Produk perawatan pribadi menyumbang lebih dari 500 juta botol plastik ke tempat pembuangan sampah dan lautan setiap tahunnya," ujar dia.

Polusi plastik adalah masalah ekologi yang mendesak, tetapi perlu juga disebutkan bahwa produk kecantikan adalah beberapa yang paling sulit untuk didaur ulang.

Di samping itu, plastik secara langsung juga menghasilkan lebih banyak limbah karena bagian-bagian kecil, tutup, dan lebih banyak dari bagian produknya.

Blue beauty berfokus pada kemasan plastik-negatif yang bertanggung jawab.

Bahkan, produk yang mengklaim berkelanjutan tetapi masih menggunakan plastik, tidak masuk ke dalam standar blue beauty.

"Pastikan semua kemasan dimaksudkan untuk digunakan kembali atau didaur ulang."

"Tujuannya agar tidak ada yang berakhir di tong sampah, tempat pembuangan akhir, atau laut," kata Domangue.

Untungnya, produk kecantikan isi ulang mendapatkan momentum dengan banyak merek yang menawarkan pilihan ekonomis untuk menghemat uang ekstra, serta planet ini.

Misalnya, merek seperti Bathing Culture, OUAI, dan Tata Harper yang menawarkan isi ulang produk perawatan tubuh dan perawatan kulit di dalam toko, sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi polusi plastik.

Kandungan juga diperhitungkan


 

Inti dari semua produk blue beauty adalah kandungan yang berkelanjutan, artinya bebas racun, non-transgenik, dan bebas pewangi buatan (poin bonus jika bersumber secara lokal).

Hampir semua yang kita konsumsi di bumi pada akhirnya akan berakhir di lautan, baik itu racun kimia, dan mikroplastik.

Bahkan, bahan-bahan yang tidak berbahaya bagi manusia bisa menjadi berbahaya bagi kehidupan laut.

Sebagai contoh, tabir surya atau sunscreen yang melindungi kita dari sinar matahari ternyata dapat merusak ekosistem biota laut.

Hawaii adalah negara bagian AS pertama yang melarang sunscreen yang mengandung bahan kimia yang merusak karang seperti oxybenzone dan octinoxate, pada Januari 2021.

Ini berarti, produk kecantikan harus baik untuk planet ini seperti halnya untuk kulit. Sebagai permulaan, daftar bahan harus sepenuhnya transparan dan dapat dilacak.

"Sebagai dasar blue beauty, perhatikan produk yang mengandung tumbuhan yang bersumber secara etis dan sintetis bersih."

"Juga, tidak mengandung petrokimia, ftalat, atau racun yang dapat merembes ke tanah dan saluran air kita saat dibuang," kata Jarnot.

Dokter spesialis kulit bersertifikat di New York City, Hadley King, MD, menuturkan, bahan yang lebih baik untuk lingkungan biasanya lebih baik untuk tubuh.

Dia juga mengingatkan kita tentang contoh sunscreen yang baik.

"Kita tahu bahwa sunscreen memiliki beberapa bahan kimia yang diserap ke dalam aliran darah," kata dia.

"Dan penelitian terbaru menunjukkan, beberapa bahan kimia dalam sunscreen berpotensi berbahaya, terutama oxybenzone, octinoxate, serta homosalate karena dapat meniru hormon," lanjut dia.

Pada akhirnya, jika kita menjaga planet ini tetap aman, kita juga bisa menjaga kulit kita tetap aman.

Salah satu merek kecantikan perintis yang mengatasi kesehatan laut dan kulit adalah One Ocean Beauty. Merek ini juga mengedepankan keberlanjutan yang bersih untuk laut.

Ini lebih dari sekadar melindungi lautan, tetapi juga menggunakan aktivitas laut untuk melengkapi perawatan kulit.

Bahan aktif lautnya direproduksi di laboratorium menggunakan Blue Biotechnology mutakhir, sehingga menjaga laut tetap bersih, dan mendapatkan manfaat darinya pada saat yang bersamaan.

Membuat rutinitas kecantikan lebih ramah laut


 

Blue beauty adalah tentang perubahan kecil dalam gaya hidup dan itu dimulai dengan menjadi lebih peka. Sebagai permulaan, cobalah membeli lebih sedikit dan membeli lebih baik.

Fokus pada bahan dan kemasan adalah kuncinya. Namun, itu juga meminta konsumen untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali wadah kecantikan mereka.

Penggunaan tanda pagar #goblue juga menyerukan konsumen untuk terlibat dalam inisiatif yang mendukung pencegahan kerusakan lingkungan seperti pembersihan pantai dan program daur ulang.

Ini mungkin termasuk pembersihan pantai selama lima menit, menyumbang untuk inisiatif seperti Oceana, dan menyebarkan konsep blue beauty ke area lain dalam kehidupan sehari-hari seperti fesyen maupun makanan.

Apa pun gerakannya — baik itu clean beauty, green beauty, atau blue beauty — tujuan akhirnya adalah untuk mengingat produk kecantikan yang bermanfaat tidak boleh merugikan planet ini.

Sangat penting untuk melacak konsumerisme kita, dan memilih secara bertanggung jawab karena setiap pilihan adalah satu yang membuat planet lebih sehat atau tidak sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/15/085439920/blue-beauty-gerakan-kecantikan-untuk-keberlanjutan-lingkungan-laut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke