Pengobatan Sederhana untuk Sindrom Kaki Gelisah

KOMPAS.com - Punya kebiasaan menggoyangkan kaki saat tidur atau duduk? Bisa jadi kita menderita restless leg syndrome (RLS) atau juga dikenal sebagai sindrom kaki gelisah.

Orang yang mengalami sindrom ini umumnya memiliki dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki akibat sensasi yang tidak nyaman di kaki.

Meski tidak membahayakan kesehatan, kebiasaan menggoyangkan kaki dapat mengganggu tidur yang akan berujung pada masalah lain.

Penyebab sindrom kaki gelisah

Dijelaskan oleh dokter kesehatan tidur, J Andrew Berkowski, sindrom kaki gelisah biasanya disebabkan oleh masalah sensasi di bagian otak, bukan di kaki.

Namun masalah di bagian otak dapat memengaruhi otak dan saraf di kaki.

"Ini tidak 100 persen masalah otak, tapi menyebabkan sensasi abnormal di area kaki," katanya.

Berdasarkan penuturan Berkowski, dua penyebab utama yang memicu terjadinya sindrom kaki gelisah yaitu:

- Faktor genetik

Penelitian menunjukkan gen tertentu berisiko mengembangkan sindrom kaki gelisah. Selain itu, satu penelitian lain mengungkap orang dengan sindrom kaki gelisah berkemungkinan tinggi memiliki anggota keluarga dekat yang juga mengalami kondisi tersebut.

- Kekurangan zat besi

"Kadar zat besi yang rendah dapat memengaruhi cara otak memproses sensasi yang mengarah pada gejala sindrom kaki gelisah tersebut," ucap Berkowski.

"Dan kadar zat besi turun di malam hari yang merupakan salah satu alasan mengapa sindrom kaki gelisah lebih buruk di malam hari."

Konsumsi obat tertentu sepert obat anti kejang dapat meredakan gejala sindrom ini.

Namun ada juga pengobatan alami yang bisa dilakukan untuk meringankan sindrom kaki gelisah.

Pengobatan sindrom kaki gelisah

Banyak pengobatan rumahan untuk meredakan gejala sindrom kaki gelisah tanpa resep dari dokter. Namun, jika gejala bertambah serius, segera konsultasikan dengan ahli medis.

1. Kompres hangat atau dingin

Bantalan yang dipanaskan atau didinginkan biasa digunakan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh cedera dan kondisi lainnya.

Berkowski mengatakan cara ini bisa efektif dengan menciptakan sensasi baru untuk diproses otak, mengurangi sensasi tidak nyaman yang dihasilkan dari sindrom kaki gelisah.

Langkah termudah membuat kompres adalah merendam kain dalam air dingin atau air hangat, lalu tempelkan ke kulit.

2. Mandi air panas

Mandi air panas juga dapat membantu meredakan gejala sindrom tersebut. 

"Jika kita dapat merangsang kaki, itu dapat membantu mematikan umpan balik ke otak," katanya.

Mandi air panas memberikan dua tahap kelegaan,  yaitu membuka pembuluh darah dan membantu sirkulasi.

"Tetapi ketika kita keluar dari kamar mandi, kita terkena gelombang udara dingin yang menurunkan suhu tubuh inti dan itu membantu memulai tidur."

3. Menggunakan pembungkus kaki

Cara lain untuk membantu otak fokus pada sensasi lain adalah menggunakan pembungkus kaki yang dapat ditemukan di pasaran. Namun sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.

Pembungkus kaki memberikan tekanan pada otot-otot tertentu di kaki yang mengirimkan sinyal tertentu ke saraf, menenangkan saraf dan otot, dan menghilangkan gejala sindrom kaki gelisah.

Sementara itu, menggosok atau memijat kaki dapat memberikan kelegaan sementara waktu.

4. Menambah asupan zat besi

Mengubah pola makan untuk mengatasi kekurangan zat besi dapat membantu meringankan gejala sindrom kaki gelisah.

Suplemen zat besi bisa dikonsumsi, asalkan kita sudah berkonsultasi dengan dokter.

"Jika kadar zat besi kita sudah normal atau bahkan terlalu tinggi, lebih banyak zat besi tidak akan membantu kita memberikan manfaat tersebut," sebutnya.

Makanan yang kaya zat besi termasuk daging merah, telur, ikan dan kacang-kacangan, seperti kacang mete dan almond.

5. Menghindari sejumlah produk

Berkowski mencantumkan empat hal yang harus dihindari untuk membantu meringankan gejala sindrom kaki gelisah, yaitu rokok, alkohol, gula berlebihan, dan kafein.

6. Berolahraga

Cara lain meredakan sindrom kaki gelisah adalah dengan menggerakkan kaki. Misalnya dengan berjalan kaki ringan hingga sedang.

"Orang-orang yang aktif sepanjang hari, dibandingkan tidak banyak bergerak, juga tampaknya mengalami pengurangan gejala," katanya.

Akan tetapi, jika kita terlalu aktif di malam hari, kita bisa lebih sering terbangun saat tidur.

Jadi pertahankan tujuan kita pada titik tertentu untuk meredakan gejala, tetapi tidak membuat kita kesulitan tidur.

"Mereka yang berolahraga keras di siang hari, seperti bersepeda jarak jauh atau lari jarak jauh termasuk latihan maraton berpotensi memicu gejala tersebut," catat Berkowski.

Apabila cara di atas tidak berhasil mengatasi masalah, jawabannya hanya satu. Berkonsultasi ke dokter.

Kunjungan ke dokter diperlukan apabila kita:

- Kesulitan tidur menyebabkan kita mengantuk atau tidak segar

- Tidur terganggu setidaknya dua atau tiga kali seminggu