Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Makanan yang Memperburuk Risiko Demensia

Demensia bukanlah penyakit spesifik, melainkan istilah untuk menggambarkan gangguan memori dan fungsi otak yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.

Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan individu berisiko mengalami demensia, antara lain, faktor genetik (turunan), usia, pola makan, dan juga gaya hidup.

Faktor usia dan genetik memang tidak dapat diubah atau dikendalikan, namun setidaknya kita bisa fokus untuk memperbaiki pola makan.

Pada bagian ini, ternyata ada asupan makanan tertentu yang berpotensi meningkatkan risiko demensia dan gangguan kognitif.

Sebagai contoh, salah satu makanan terburuk yang mampu memicu demensia adalah karbohidrat olahan.

Pasalnya karbohidrat olahan erat kaitannya dengan peningkatan kadar glukosa dalam tubuh.

Ketika kita mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memproses karbohidrat menjadi gula.

Gula mengenai aliran darah, yang kemudian disebut sebagai kadar gula darah atau kadar glukosa.

Karbohidrat diproses oleh tubuh pada kecepatan yang berbeda.

Nah, karbohidrat olahan --seperti roti tawar-- dicerna jauh lebih cepat di tubuh dan meningkatkan kadar gula darah pada level yang lebih cepat.

Fluktuasi kadar gula darah inilah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk salah satu faktor risiko utama demensia, yaitu diabetes tipe 2.

Sebuah studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine menyelidiki risiko demensia pada orang yang menderita diabetes, dan mereka yang tidak mengidap penyakit tersebut.

Hasilnya, risiko para responden meningkat secara signifikan di saat mereka memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi di dalam tubuh.

Temuan ini menunjukkan, terlalu banyak kandungan gula dalam makanan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak, meski kita tidak menderita diabetes.

Studi dari Nutrients juga menemukan hubungan yang mirip antara demensia dan kadar glukosa tinggi.

Selanjutnya, para peneliti mengungkap jenis makanan yang kita konsumsi bersama karbohidrat olahan pun dapat berkontribusi terhadap masalah otak.

Menurut studi itu, mengonsumsi makanan tinggi glikemik (makanan dengan karbohidrat olahan tanpa serat atau protein untuk memperlambat proses pencernaan) bisa menyebabkan gangguan memori.

Sebaiknya, pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah (makanan berserat tinggi) seperti gandum utuh, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Seluruh makanan tersebut dapat mengurangi risiko kita terkena demensia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/21/054747220/kenali-makanan-yang-memperburuk-risiko-demensia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke