Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengatasi Jerawat di Vagina

Adanya benjolan alias jerawat di area kewanitaan ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan.

Gaya hidup, kulit sensitif maupun gejala dermatitis kontak merupakan sejumlah penyebab yang kerap ditemui.

Jerawat di vagina biasanya disertai dengan rasa sakit, nyeri, dan iritasi khususnya ketika bergesekan dengan pakaian dalam.

Selain itu, keberadaan jerawat di dekat organ intim ini dapat membuat kita tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya diri.

Cara mengatasi

Jerawat yang tumbuh di vagina memiliki bentuk dan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang.

Ada yang terasa nyeri, berisi cairan, dan bewarna kemerahan seperti jerawat yang meradang. Namun ada juga yang hanya berupa benjolan kecil tanpa disertai keluhan lainnya.

Pada dasarnya, kita dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki jerawat semacam ini.

Meski demikian, ada sejumlah metode alami yang bisa dicoba untuk mengobati jerawat yang muncul di vagina.

  • Mandi sitz

Mandi sitz adalah mandi dengan air hangat dan dangkal yang bertujuan merendam tubuh di bagian bawah pinggul.

Cara ini bisa membantu kita meredakan rasa sakit, gatal, atau bengkak yang dirasakan termasuk akibat jerawat di vagina.

Kita dapat melakukan mandi sitz di bak mandi atau dengan kit plastik yang diletakkan di atas kloset duduk.

Kit berbentuk bulat, dengan wadah dangkal yang dilengkapi dengan kantong plastik yang memiliki pipa atau selang panjang di ujungnya.

Kantong ini dapat diisi dengan air hangat dan digunakan untuk mengisi bak dengan aman melalui selang.

Wadah ini berukuran sedikir lebih besar dari dudukan kloset standar, sehingga mudah dipasang.

  • Kompres air hangat

Rendam kain bersih dalam air hangat dan kompres ke area yang berjerawat selama 15 menit.

Lakukan secara berkala agar rasa sakit, iritasi maupun nyerinya yang dirasakan berkurang.

Kompres hangat juga bisa dijadikan alternatif untuk meredakan dan mengobati jerawat di vagina.

Manfaat lainnya, air hangat membantu membuka pori-pori kulit sehingga jerawat bisa lebih cepat mengempis atau rambut tumbuh ke arah yang lebih tepat.

  • Ganti metode cukur

Metode hair removal untuk area vagina kita bisa menjadi salah satu penyebab munculnya benjolan maupun jerawat di vagina.

Shaving, waxing atau dicabut bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan membuat rambut tumbuh ke dalam.

Cara terbaik untuk masalah ini adalah mengganti metode cukur yang dilakukan agar tidak terjadi hal serupa.

Bisa juga menggunakan krim pencukur khusus atau sabun pelembap untuk mengurangi iritasi.

Mencukur sesuai arah pertumbuhan rambut juga cara terbaik agar bulu kemaluan tidak tumbuh ke dalam dan menyebabkan jerawat.

  • Salep antibiotik

Gunakan salep antibiotik yang dijual bebas di apotek atau toko obat untuk meredakan jerawat.

Selain itu, penggunaan salep antibiotik setelah bercukur dapat membantu menangkal bakteri penyebab infeksi.

  • Jaga kebersihan diri

Vagina memiliki sistem yang memungkinkan organ intim kewanitaan ini membersihkan dirinya sendiri.

Namun kita juga perlu menjaga kondisinya dengan membersihkan vulva secara teratur ketika mandi.

Bisa menggunakan air saja atau menambahkan sabun berbahan lembut untuk kulit.

Potong bulu kemaluan agar jangan terlalu panjang agar kebersihannya terjaga.

  • Mengenakan pakaian yang longgar

Kebiasaan mengenakan pakaian ketat secara konsisten dapat menyebabkan kelembapan, bakteri, dan keringat di labia.

Hal ini menjadi penyebab tersumbatnya pori-pori dan iritasi pada kulit.

Ubah gaya berpakaian kita dengan memilih busana yang lebih longgar dan mampu menyerap keringat.

Gunakan pula pakaian dalam katun agar vagina kita bisa bernapas lebih lega dan mengurangi risiko timbulnya jerawat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/21/124420620/cara-mengatasi-jerawat-di-vagina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke