Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagi Pria, Lebih Baik Vaksin Daripada Mengalami Disfungsi Ereksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 memiliki fungsi utamanya untuk mencegah terpapar virus. Namun siapa sangka jika vaksin Covid-19 ternyata juga menjaga kemampuan seksual seseorang, khususnya pria. Benarkah?

Penelitian di Italia baru-baru ini menunjukkan Covid-19 dapat menyebabkan seseorang mengalami disfungsi ereksi, masalah yang menjadi momok menakutkan bagi banyak kaum adam.

Riset dilakukan berdasarkan sampel dari 2.000 pria Italia yang aktif secara seksual, beberapa telah tertular virus Covid-19 dan beberapa tidak.

Hasilnya, terkonfirmasi bahwa Covid-19 berpotensi pada munculnya disfungsi ereksi, terlepas dari variabel lain yang mempengaruhi fungsi ereksi, seperti status psikologis, usia, dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Artinya, menyegerakan vaksin maupun menyelesaikan dosisnya merupakan langkah bijaksana untuk mencegah pria terhindar dari disfungsi ereksi alias impoten karena covid-19.

Jadi tidak ada lagi alasan untuk menunda vaksin karena manfaatnya sangat besar baik untuk kesehatan diri maupun seksual bersama pasangan.

Dampak vaksin Covid-19 pada disfungsi ereksi

Dr Joseph Santos, ahli kesehatan umum terdaftar dan direktur medis di Rosemary Health di Australia mengatakan infeksi Covid-19 memang berdampak pada kondisi seksual penderitanya termasuk disfungsi ereksi.

“Ada laporan kasus yang mendokumentasikan bagaimana penyintas Covid-19 mengalami kesulitan seksual seperti disfungsi ereksi. Secara langsung, diyakini bahwa virus dapat mempengaruhi sistem pembuluh darah kita melalui proses inflamasi yang berdampak pada aliran darah ke penis.” ujarnya.

Secara tidak langsung, impotensi terjadi karena efek infeksi virus pada kesehatan pasien secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga termasuk dalam sindrom long covid yang biasanya dirasakan selama proses pemulihan dan berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh.

Kondisi ini juga berkaitan dengan masalah psikologis yang ditimbulkan pandemi terhadap kesehatan mental banyak orang.

Meski demikian, dokter Santos mengingatkan vaksin Covid-19 bukanlah obat untuk menyembuhkan disfungsi ereksi (DE).

Vaksin adalah pencegah seseorang tertular covid-19 --penyakit yang bisa memunculkan masalah ereksi-- atau mengalami kondisi yang buruk jika tertular.

“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 bisa digunakan untuk tujuan pengobatan DE. Vaksinasi mengurangi kemungkinan seseorang mengembangkan DE dengan meminimalkan dampak penyakit terhadap kesehatan mereka.”

Ia menilai, pengobatan untuk pasien DE jauh lebih efektif jika berbasis psikologis meskipun vaksinasi juga bisa berperan penting.

“Kesehatan mental penting untuk ereksi yang baik dan kuat sedangkan kondisi psikologis seperti kecemasan dan depresi telah terbukti menjadi penyebab langsung disfungsi ereksi," jelasnya.

Menurutnya, penting untuk mengatasi gejala kecemasan dan depresi dengan dukungan psikologis, konseling, dan tinjauan medis.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 tidak digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental. Namun manfaatnya untuk melindungi dan mengurangi komplikasi kesehatan dari infeksi secara tidak langsung akan meningkatkan pemulihan psikologis pasien.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/22/130950720/bagi-pria-lebih-baik-vaksin-daripada-mengalami-disfungsi-ereksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke