Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wajib Tahu, Kebiasaan Buruk Saat Sarapan yang Ganggu Imunitas

Para ahli selalu menekankan pentingnya sarapan untuk meningkatkan kerja otak dan menjaga stamina tubuh.

Selain itu, sarapan juga penting dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Imunitas tubuh dibangun berdasarkan kebiasaan makan, termasuk jenis makanan yang dikonsumsi di awal hari.

Dengan pilihan yang baik, sarapan sehat juga membantu kita membatasi nafsu makan dan menjaga berat badan.

Menu sarapan terbaik untuk imunitas

Sarapan menjadi cara memberikan kode tubuh kita untuk siap beraktivitas seharian.

Kebiasaan makan di pagi hari mampu menyegarkan otak, memberikan energi pada tubuh, sekaligus menjaga pola makan agar tetap terkontrol.

Masyarakat Indonesia umumnya memulai hari dengan sarapan nasi lengkap. Namun, banyak juga yang memilih opsi lebih sederhana, seperti roti, jus buah, atau smoothies.

Biasanya menu sarapan yang dinikmati disesuaikan dengan selera maupun kebutuhan.

Namun, ada beberapa kebiasaan sarapan yang rupanya malah berdampak buruk pada imunitas tubuh.

Apa saja?

  • Terlalu banyak gula buatan

Gula merupakan sumber energi yang sangat efektif karena kandungan kalorinya.

Namun, terlalu banyak kandungan gula tambahan pada menu sarapan juga tidak baik untuk tubuh.

"Makanan sarapan seperti sereal manis, kue kering, panekuk, dan wafel semuanya sarat dengan tambahan gula."

Demikian kata Courtney D'Angelo, ahli nutrisi dari University of Georgia, Amerika Serikat.

Konsumsi terlalu banyak gula sepanjang waktu dapat berdampak negatif pada sel darah putih yang bekerja melawan infeksi.

Tak hanya makanan manis, kecenderungan sarapan makanan yang gurih juga bisa saja tinggi gula.

Misalnya saja tambahan gula di kopi, campuran oatmeal atau lauk yang diolah dengan pemanis tambahan. 

  • Tidak minum jus jeruk

Jus jeruk adalah pilihan yang sangat baik untuk melengkapi sarapan, khususnya sebagai sumber gula alami.

Jus yang terbuat dari jeruk murni tidak mengandung gula tambahan, penuh dengan nutrisi pendukung kekebalan yang penting.

"Sebuah studi baru bahkan menunjukkan 100 persen jus jeruk memiliki potensi untuk membantu melawan peradangan."

Begitu kata Lauren Manaker, MS, RDN, ahli nutrisi sekaligus penulis buku di AS.

Peradangan bisa sangat memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

  • Kurang vitamin D

Vitamin D adalah komponen penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Jenis vitamin ini memang bisa didapatkan dari sinar matahari, tetapi kita dianjurkan untuk melengkapinya saat sarapan.

"Makanan seperti salmon, oatmeal, telur, susu, dan beberapa jus bisa menjadi sumber vitamin D yang bagus," kata D'Angelo.

Namun, dia mengingatkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D di jam makan lainnya, bukan hanya ketika sarapan. 

  • Melewatkan sumber protein

Banyak orang menerapkan pola sarapan sehat dengan hanya mengonsumsi smoothies atau jus sayuran dan buah.

Sayangnya, menu sarapan tanpa protein ini tidak ideal untuk menjaga imunitas.

"Menambahkan makanan berprotein tinggi seperti telur, susu, dan bahkan tahu ke dalam rutinitas sarapan dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh," kata Manaker.

Selingi menu sarapan dengan tambahan protein seperti susu, keju, telur, tahu atau tempe untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar.

  • Sarapan makanan siap saji

Menu makanan siap saji sering disajikan alternatif cepat oleh banyak orang demi memenuhi kebutuhan sarapannya.

Namun, kebiasaan ini salah dan malah berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh.

Pasalnya, menu fast food cenderung tinggi kadar garam, yang buruk untuk imunitas tubuh.

"Tetap berpegang pada makanan yang dibuat tanpa terlalu banyak natrium adalah cara yang baik, pilihan yang lebih baik," tandas Manaker.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/27/164140320/wajib-tahu-kebiasaan-buruk-saat-sarapan-yang-ganggu-imunitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke