Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Bus Khusus untuk Bantu Penumpang Tidur, Mau Tahu?

Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengendalikan nafsu makan, meningkatkan kesehatan jantung, hingga meningkatkan suasana hati.

Sayangnya, banyak orang yang justru mengalami masalah tidur, entah karena kesibukan atau insomnia.

Nah, sebuah perusahaan travel di Hong Kong berinisiatif unik untuk membuat orang yang kurang tidur bisa mendapatkan manfaat tidur cukup, meski dalam perjalanan.

Ya, setelah memerhatikan para penumpang tertidur di dalam bus, sebuah perusahaan tur asal Hong Kong, Ulu Travel Agency, meluncurkan ide inovatif.

Mereka membuat suatu layanan agar orang dewasa bisa tidur dengan nyaman di dalam bus, dengan membuat perjalanan selama lima jam menggunakan bus double-decker ber-AC yang bisa berjalan ke mana pun.

Menurut laporan Washington Post, inisiatif itu lahir dari anggapan bahwa tidur siang amat diperlukan lantaran banyak penduduk kota yang tinggal di ruang sempit. Kebisingan konstruksi pun merajalela siang dan malam di sana.

Tak hanya itu, sebuah jajak pendapat yag dilakukan oleh Pusat Komunikasi dan Survei Opini Publik di Chinese University of Hong Kong pada 2020 silam menemukan, hampir 70 persen respondennya mengalami insomnia.

Bahkan, warga Hong Kong pun membuat sebuah akun Instagram bernama mtrsleepers untuk mengabadikan cara cerdik tidur di kereta bawah tanah.

Sementara, itu Frankie Chow, pendiri Ulu Travel Agency pun mengatakan, warga Hong Kong selalu stres berlebih karena pekerjaan, sehingga membutuhkan ruang untuk tidur.

Namun sayangnya, ruang hidup mereka terlalu kecil. “Beberapa mungkin tidak tinggal sendiri dan harus berbagi apartemen dengan keluarga mereka."

"Bisa jadi itu bukan lingkungan yang baik untuk istirahat yang layak. Nah, gerakan bus ini mirip seperti seorang ibu yang menimang bayinya di pangkuan. Sangat Nyaman,” tambah dia.

Dikisahkan, ide untuk membuat tur bus tidur ini muncul saat perusahaan mulai melakukan brainstorming tur baru.

Saat itu, manajer pemasaran dan bisnis terinspirasi oleh ide untuk tur bus tidur pertama di Hong Kong setelah melihat unggahan di media sosial dari seorang teman.

Di sana, sang teman “curhat” karena tidak bisa tidur di malam hari, tetapi bisa tidur nyaman dalam bus.

Untuk iklan, Ulu Travel menawarkan produk barunya itu dengan mempromosikan tidur tanpa gangguan dalam bus.

“Apakah Anda terpaksa turun dari bus ketika sedang tidur nyenyak-nyenyaknya? Apakah Anda mencari bus tidur tanpa gangguan selama beberapa jam?"

"Bus tidur pertama Hong Kong bisa membantu Anda!" begitu kira-kira bunyi iklan milik Ulu Travel.

Menariknya, perjalanan tur sepanjang 75 kilometer itu juga menjadi rute bus terpanjang di Hong Kong yang didesain khusus untuk memaksimalkan tidur seseorang.

Bus pun dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti "Food Coma Lunch," dan dengan tempat duduk dek atas atau bawah yang dijuluki kabin "zero-decibel sleeping.”

Bus ini juga akan berhenti agar penumpangnya bisa pergi ke kamar mandi.

Para penumpag juga akan diberikan sebuah goodie bag yang berisi paket lengkap peralatan tidur, seperti eye mask dan earplug.

Meski demikian ada juga beberapa penumpang yang membawa selimut dan sandal mereka sendiri.

Masih menurut laporan Washington Post, disebutkan, warga Hong Kong cukup tertarik dengan tur unik ini.

Sebab, banyak yang sulit bepergian ke luar negeri karena persyaratan karantina yang ketat.

Menarik memang, namun tentu saja bus ini belum ada di Indonesia. Karena itu, sebaiknya kita mempraktikan pola tidur yang baik menurut American Academy of Sleep Medicine.

Di sana disebutkan, pentingnya jadwal tidur yang konsisten, tidur setidaknya 7-8 jam, dan mematikan semua barang elektronik setidaknya 30 menit sebelum tidur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/01/155814920/ada-bus-khusus-untuk-bantu-penumpang-tidur-mau-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke