Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Wanita Pelari Maraton, "BAB" di Celana demi Cetak Rekor Personal

Buktinya, setiap kali perempuan ini mengikuti lomba balap lari kegemarannya, atau di saat dia harus melakukan aktivitas panjang, maka ususnya bisa berkompromi.

Dia hampir selalu menuntaskan urusan buang air besar sebelum mengikuti race atau pun ketika harus bepergian jauh.

Namun ada hal yang berbeda ketika Tamara mengikuti lomba lari maraton sejauh 42,195 kilometer di tahun 2018 lalu.

Saat itu, Tamara tercatat sebagai peserta lomba Mountains 2 Beach Marathon. Ini adalah lomba maraton keenam yang dilakoninya.

Tetapi, berbeda dari kebiasaan dia sebelumnya, di tengah perlombaan kala itu, Tamara merasakan panggilan alami untuk kembali buang air besar.

Dia langsung menyadari dorongan itu tak biasa, dan dia pun tak ingin membuang waktunya, karena sedang menyasar target personal.

Akhirnya, apa yang dilakukan tentu sungguh mengagetkan bagi sebagian besar orang.

Bagaimana tidak, Tamara memilih BAB di celana, sambil terus berlari melanjutkan lomba. Dan, pengorbanan itu tak sia-sia, sebab kala itu dia mampu mencetak rekor pribadinya.

Tamara adalah seorang ibu baru ketika dia mencetak personal record-nya itu. 

Setelah memiliki anak pertama, Tamara yang saat itu berusia 31 tahun, didorong oleh semacam energi "ibu baru".

Memang, ada beberapa pelari yang mengaku menjadi lebih cepat setelah melahirkan.

"Pelatihan berjalan sangat baik, saya tahu saya dalam kondisi sangat baik," kata Tamara, yang adalah seorang event organizer di Sacramento, California, AS.

Mountains 2 Beach maraton, yang dimulai di Ojai, California, dan berakhir di kota pesisir Ventura, sebelah barat Los Angeles, menjadi balapan pascapersalinan pertamanya.

Dia pun yakin bisa mencetak rekor pribadi. Hingga akhirnya dia merasa perutnya bergejolak di tengah perlombaan. 

Buang air besar di tengah lomba hanya akan membuyarkan bayangan untuk mencapai rekor personal.

"Saya pikir, 'saya tidak tahu apakah mungkin untuk buang air besar saat berlari, tetapi saya akan mencoba'," kata Tamara.

"Aku tidak ingin satu masalah ini mengacaukan semuanya," kata dia.

Jadi, tanpa henti saya tetap melanjutkan perjalanan. Setelah keluar saya merasa jauh lebih baik," kata dia.

Tamara mengaku tidak berpikir apa ada yang memperhatikan, dan juga mengaku tidak peduli jika ada yang melihat ulahnya.

Hasilnya, Tamara mampu mempertahankan kecepatan dan mencetak "PR", meski dengan mengenakan celana pendek kotor untuk lari sepanjang sisa 21 kilometer.

Dia mengaku terus memusatkan pikirannya untuk mempertahankan kecepatan, bukan pada kotoran di celana pendeknya.

Saat mendekati garis finish, dia berteriak kepada teman-temannya, "Saya buang air besar di celana!"

Tamara dengan cepat pergi ke tenda medis untuk mengambil tisu bayi, dan membersihkannya.

Dia pun puas. Sebab, capaian rekor tiga jam tujuh menit - menjadi lebih cepat satu menit, 20 detik dari rekor personalnya-, dicapai 13 bulan pascapersalinan. "Ini sangat berharga," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/03/201543420/kisah-wanita-pelari-maraton-bab-di-celana-demi-cetak-rekor-personal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke