Terjebak Peran di House of Gucci, Lady Gaga Alami Gangguan Psikologis

KOMPAS.com - Lady Gaga mengaku mengalami gangguan psikologis karena terlalu mendalami perannya di film House of Gucci.

Dalam film terbarunya itu, penyanyi ini berperan sebagai Patrizia Reggiani, salah satu karakter utamanya. Ia berusaha memberikan penampilan terbaik sehingga konsisten bersikap, berpikir dan berbicara seperti sosialita Italia kontroversial itu.

Hal itu dilakukannya selama berbulan-bulan selama proses syuting film besutan Ridley Scott itu berjalan. Akibatnya, ia bagaikan kehilangan realitas dan kepribadian aslinya akibat terjebak dalam karakter Patrizia Reggiani sepanjang waktu.

“Saya mengalami beberapa kesulitan psikologis pada satu titik menjelang akhir pembuatan film," jelasnya, dikutip dari Vanity Fair. 

Patrizia Reggiani merupakan sosialita yang terbukti bersalah menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi mantan suaminya, Maurizio Gucci. Motif utamanya adalah konflik berkaitan dengan kepemilikan bisnis brand mode ternama ini.

Alih-alih hanya berakting di depan kamera, Gaga mengaku hidup dan bicara dengan Reggiani terus-terusan termasuk ketika berada di kamar hotelnya.

"Saya hidup sebagai dia (Reggiani) selama satu setengah tahun, saya bicara dengan aksen Italia selama sembilan bulan itu," ujarnya. Ia tidak ingat berjalan-jalan dan menikmati waktu luangnya di Italia dan hanya mengenang suasana syuting saja.

Meski sempat menyadari keanehan kondisi mentalnya itu, ia mengaku sulit melepaskan diri. Bahkan, ia mengaku hampir tidak mungkin bicara dengan logat Italia ketika berambut pirang, yang merupakan warna rambut aslinya.

Peraih Grammy ini memang harus mewarnai rambutnya menjadi cokelat demi menciptakan kesamaan fisik dengan tokoh yang diperankannya itu.

Lawan main Adam Driver itu juga mengaku mulai memiliki pola pikir bagaikan sosialita dan pebisnis  ulung yang memikirkan segala sesuatunya soal uang.

"Saya mulai hidup dengan cara di mana apa pun yang saya lihat, apa pun yang saya sentuh, saya mulai memperhatikan di mana dan kapan saya bisa melihat uang," jelasnya, mengenang kekhawatirannya pada diri sendiri.