Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Obesitas Jadi Pemicu Diabetes, Ini Penjelasannya...

Diabetes telah menjadi suatu kondisi yang disebut sebagai epidemi di seluruh dunia.

Dan ahli endokrin, Jay Waddadar mengungkapkan, orang dengan diabetes bisa mengawali solusi dengan menurunkan berat badan.

Mengenal diabetes

Menurut Waddadar, diabetes adalah penyakit dengan potensi yang sangat besar untuk menyebabkan efek buruk pada tubuh dalam jangka panjang.

Beberapa orang tidak memahami pentingnya mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, karena mereka merasa baik-baik saja pada saat diagnosis.

Tetapi itu salah besar. "Diabetes adalah penyakit yang diam-diam dapat merusak tubuh jika kita tidak mengendalikannya dengan baik."

"Bahkan saat kita merasa baik-baik saja," ungkap dia.

Kabar baiknya, kita masih bisa mencegah, mengendalikan, dan bahkan memperbaiki kondisi diabetes.

Waddadar pun berbagi lebih banyak tentang bagaimana obesitas dapat menyebabkan dan memperburuk diabetes.

Dia juga menerangkan tentang bagaimana penurunan berat badan memegang kunci untuk bisa menyembuhkannya.

Hubungan obesitas dengan diabetes

Faktanya, memiliki obesitas membuat kita lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes karena terlalu banyak glukosa (gula) yang beredar dalam aliran darah kita.

Selain itu, obesitas juga menyebabkan diabetes memburuk dengan lebih cepat.

Jadi, yang mengelola kadar glukosa dalam darah kita sebenarnya adalah tugas pankreas.

Pankreas menciptakan insulin, yang merupakan hormon yang mengeluarkan glukosa dari darah kita.

Biasanya, insulin mengangkut glukosa ke otot untuk digunakan segera sebagai energi atau ke hati yang disimpan untuk nanti.

Tetapi, ketika kita menderita diabetes, sel-sel tubuh kita akan menolak membiarkan insulin memindahkan glukosa ke dalamnya.

Lebih buruk lagi, area hati yang kelebihan glukosa biasanya disimpan diisi dengan lemak.

"Ini seperti mencoba memasukkan makanan ke dalam kulkas yang sudah dikemas. Tidak ada ruang untuk hal lain," ungap Waddadar.

"Tanpa tempat untuk disimpan, glukosa tetap berada dalam aliran darah, sehingga pankreas kita menciptakan lebih banyak insulin yang mencoba menyelesaikan tugas memindahkan glukosa dari darah," sambung dia.

Alhasil, hal tersebut mendorong perlawanan yang diciptakan oleh lemak.

Kemudian, pankreas kita terlalu banyak bekerja dan menjadi aus, serta mulai memproduksi lebih sedikit insulin.

"Diabetes pun berkembang dan kemudian dengan cepat memburuk jika resistensi lemak tetap ada," ungkapnya.

Faktor-faktor lain yang berperan

Jika kita memiliki obesitas, kita akan enam kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 daripada mereka yang memiliki berat badan yang sehat.

Namun, tidak semua orang dengan obesitas otomatis terkena diabetes.

Faktor-faktor lain juga mungkin berperan, termasuk sejarah keluarga, pola makan, olahraga, stres, dan kesehatan pencernaan.

"Mungkin beberapa orang dengan obesitas dapat memproduksi lebih banyak insulin tanpa membebani pankreas," kata Dr Waddadar.

"Lainnya mungkin terbatas dalam produksi insulin, sehingga lebih mungkin bahwa obesitas akan menyebabkan diabetes," lanjut dia.

Efek penurunan berat badan pada diabetes

Karena kelebihan lemak memperburuk diabetes, menurunkan berat badan dapat sangat memperbaiki kondisi ini.

"Ketika kita menderita diabetes, kita mungkin mulai dengan satu obat untuk membuat pankreas memproduksi insulin yang cukup, lalu lebih lanjut memerlukan dua atau lebih obat anti-diabetes," kata dia.

"Tetapi, jika kita menurunkan berat badan, kita mungkin baik-baik saja hanya dengan satu obat atau bahkan tidak minum obat sama sekali," ujar dia.

Kehilangan sedikitnya 5-10 persen dari berat badan secara keseluruhan dapat sangat menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Misalnya, jika kita memiliki berat 90 kg, maka 5 persen dari itu adalah 4 kg. Jadi, menurunkan berat badan hingga 86 kg dapat membantu kesehatan kita secara signifikan.

"Tujuan pengobatan pertama diabetes adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan berat badan yang sehat bersama dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat," kata Waddadar.

Mengubah pola makan dan meningkatkan olahraga untuk menurunkan berat badan memang bisa menjadi tantangan.

Namun, kerja keras itu sepadan untuk menghindari komplikasi serius dari diabetes yang tidak terkontrol seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan saraf.

Nah, untuk mengambil langkah pertama menuju kesehatan yang lebih baik, kita juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu mengatasi diabetes.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/09/131240020/bagaimana-obesitas-jadi-pemicu-diabetes-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke