Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Hubungan Asmara

KOMPAS.com – Apakah merasa pasangan tiba-tiba menjauh dan terlihat enggan berurusan dengan kita? Hati-hati, mungkin saja tanpa sengaja kita telah melakukan beberapa hal atau kebiasaan yang membuat hubungan asmara kita kurang menyenangkan.

Nah, jika tak ingin hubungan terus memburuk sampai membuat kita dan pasangan putus, mulai sekarang, hindarilah sembilan kebiasaan yang memperburuk hubungan asmara, seperti berikut ini.

Terlalu fokus pada ponsel

Memang, di zaman modern seperti saat ini, rutin mengecek smartphone sudah menjadi hal biasa. Namun jika kita terlalu terobsesi mengecek ponsel, hubungan asmara kita bisa terganggu lho.

“Salah satu kebiasaan terburuk yang membuat hubungan hancur adalah tak berhenti melihat smartphone meski sedang bersama pasangan,” ujar Carole Lieberman M.D., seorang psikiater di Beverly Hills, California.

“Melihat telepon terus menerus membuat pasangan merasa bahwa mereka tidak dianggap penting atau tidak dianggap ada,” tambahnya.

Jadi solusinya, matikan ponsel saat tengah makan malam bersama, menghabiskan waktu berdua, atau saat pasangan butuh perhatian penuh dari kita.

Cemburu

Menurut Michele Kerulis, EdD, profesor konseling di Universitas Northwestern, kecemburuan dalam hubungan bisa datang dari rasa takut diabaikan, tidak merasa cukup baik, atau kurangnya percaya diri.

Tak hanya itu, rasa takut dikhianati dan pengalaman dari hubungan masa lalu pun bsisa jadi penyebabnya.

Untuk menangani hal ini, ia pun menyarankan agar kita mengatakan perasaan dan kekhawatiran kita pada pasangan.

“Luangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan tentang situasi tertentu yang membuat Anda merasa cemburu dan jelaskan mengapa Anda merasa seperti itu,” saran Dr. Kerulis.

“Jika Anda sering cemburu sepanjang hidup, baik dalam hubungan romantis, persahabatan, atau dengan anggota keluarga, ada baiknya berdiskusi dengan konselor guna memproses perasaan tersebut,” tambahnya.

Mengomel dan mengeluh

Pasangan yang hobi mengomel bisa memicu perpecahan. Jadi, pakar hubungan asal Dallas, Melanie Ross Mills, PhD, menyarankan agar berusaha untuk menahan diri serta memprioritaskan pendekaan yang baik pada pasangan,” ujarnya.

Mills juga menyarankan agar kita mempertimbangkan untuk menunggu waktu yang tepat untuk mendiskusikan jika ada masalah.

“Bersabarlah jika mereka belum siap dan minta agar mereka memberi tahu kita saat waktu tepat itu tiba. Saat itu, kita bisa mencurahkan hati kita, alih-alih mengomel dan mengeluh,” katanya.

Tidak tahu terima kasih

Memang sulit untuk mengapresiasi setiap hal kecil yang diberikan pasangan. Namun, menurut Dr. Mills, itu adalah disiplin hidup yang harus ditanamkan.

“Melihat hal baik apapun yang mereka lakukan akan membantu kita. Saya menyarankan untuk berterima kasih pada pasangan setiap mereka melakukan hal kecil: dari membuang sampah hingga membantu menyiapkan makan malam bagi keluarga,” ujarnya.

Kurangnya komunikasi yang efektif dapat menimbulkan rasa kebencian, kesalahpahaman, sakit hati, dan perasaan tidak dihargai.

“Alih-alih membiarkan gangguan kecil berlarut-larut, bicarakanlah saat waktunya tepat,” kata Dr. Mills.

“Jangan biarkan terlalu banyak waktu berlalu yang dapat menyebabkan Anda menginternalisasi perasaan Anda yang sebenarnya. Bagikan dengan pasangan tentang apa yang terjadi setiap hari,” tambahnya.

Kehilangan sense of self

Sangat umum bagi seseorang kehilangan sense of self jika mereka tidak berusaha keras untuk terus tumbuh, belajar, dan berkembang.

Karena itu, dr. Mills mengatakan agar kita tidak lupa memiliki hidup sendiri dan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan diri, tanpa menunggu pasangan tertarik pada minat yang sama.

“Percaya atau tidak, ini justru membuat Anda semakin menarik. Anda berkontribusi pada dinamika hubungan karena Anda memiliki minat, Anda menarik, dan Anda percaya diri,” ujarnya.

Bertengkar via pesan singkat

Bertengkar memang tidak menyenangkan, apalagi jika kita berada jauh dari pasangan.

"Pasangan yang berada dalam hubungan jarak jauh atau tidak berada di sekitar sepanjang waktu, kemungkinan besar akan terlibat dalam pertengkaran teks," kata Gabriella I. Farkas MD, PhD, seorang psikiater di Hofstra Northwell School of Medicine di The Zucker Hillside Hospital di Glen Oaks, New York.

“Bertengkar teks adalah salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan orang-orang yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan dalam suatu hubungan.”

Menurutnya, bertengkar via pesan singkat merupakan salah satu kebiasaan yang bisa memicu memburuknya suatu hubungan.

Pasalnya, akan sulit mendiskusikan perasaan satu sama lain karena berbagai hal, termasuk karena kita tak bisa mengetahui apa reaksi pasangan, membuat kita terus mengirim pesan meski kata-kata kita menyakiti perasaan pasangan.

“Alih-alih bertengkar via SMS yang membuat emosi sulit tersampaikan. Lebih baik sabar dan menunggu ingga mendapat kesempatan untuk berdiskusi tatap muka,” ujarnya.

Melewati batas

Berbicara dengan mengatasnamakan pasangan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Mengutip sebuah artikel di Psychology Today, perilaku ini bisa mengganggu karena  dipandang merendahkan, tidak sopan, lancang, dan menghalangi perasaan diri seseorang.

“Tanpa menyadarinya, kita mungkin mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan pasangan, bahkan untuk hal-hal terkait dirinya. Ketika ini terjadi, itu tidak hanya menyakiti pasangan  dan perasaannya terhadap kita, tetapi juga menganggapnya tidak penting,” kata artikel itu.

Tak ingin mencoba hal baru

Meski tak bisa dipaksakan, menurut artikel dalam Psychology Today, membatasi diri sendiri dari mencoba pengalaman baru dapat mengurangi spontanitas dan semangat kita.

Lalu ketika hidup kita menjadi tidak menarik, maka hubungan pun bisa terpengaruh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/09/145542520/9-kebiasaan-buruk-yang-bisa-merusak-hubungan-asmara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke