KOMPAS.com - Kebersihan merupakan hal terpenting bagi sebuah rumah. Desain yang menarik dan furnitur yang mahal pun tak akan ada nilainya jika aspek kebersihan tak diperhatikan.
Walau rumah sudah dibersihkan dan dirawat setiap hari, nyatanya masih ada saja bagian-bagian rumah yang terlewatkan. Biasnaya karena ruangan itu jarang disentuh atau dipakai.
Tanda-tanda rumah tidak sehat
Walau terlihat sepele, namun kamu tidak boleh mengabaikan kondisi tidak sehat pada rumah dalam jangka waktu yang lama karena bisa membuat rumah tidak sehat. Simak tanda-tandanya berikut ini.
1. Rumah terlalu lembap
Menurut expertmoldtest.com, kelembapan di dalam rumah adalah hal yang lumrah. Namun, aktivitas mandi, memasak, dan bernapas bisa meningkatkan kelembapan.
Hal ini tentu harus diwaspadai sebab jamur suka lingkungan yang lembab.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memeringatkan jamur dapat menyebabkan hidung tersumbat, iritasi tenggorokan, batuk atau mengi, iritasi mata, bahkan iritasi kulit.
2. Menyedot debu tanpa filter HEPA
Penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan bahwa polusi udara menyebabkan sekitar 200.000 kematian dini per tahun di AS dan memperburuk asma dan alergi.
Hal inilah yang patut kamu perhatikan. Sebaiknya, belilah filter HEPA untuk mencegah partikel kecil debu tertiup kembali ke dalam rumah.
Selain itu, idealnya menggunakan vacuum cleaner saat membersihkan karpet dan lantai, agar debu tidak menyebar ke mana-mana.
3. Lupa mengganti filter HEPA
Walau filter HEPA bisa menjadi solusi untuk mengurangi debu dalam rumah, jika kita tidak membersihkannya akan menimbulkan dampak bagi kesehatan.
Pastikan filter HEPA diganti setiap enam bulan atau saat tanda-tanda keausan sudah muncul.
Dengan mengganti filter HEPA, tentunya alat penyaring udara bisa berfungsi secara efektif, sekaligus unthk menjaga umur mesin.
4. Ventilasi dan saluran udara tidak dibersihkan
Ventilasi adalah bagian yang tidak boleh lupa untuk dibersihkan sebab area ini menampung banyak debu dari udara.
Ketika kita menyalakan pemanas atau AC, semua partikel debu tersebut masuk kembali ke dalam rumah.
5. Ventilasi kamar mandi kurang baik
Karena kamar mandi merupakan ruangan di dalam rumah yang selalu basah dan lembap, kamar mandi harus tetap dijaga sirkulasi dan ventilasinya.
Selain itu, kamar mandi yang sangat lembap dapat menjadi tempat bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.
6. Menggunakan alat pembersih rumah yang salah
Kesadaran orang untuk membersihkan rumahnya semakin meningkat selama pandemi Covid-19.
Perlu diingat pemilihan alat kebersihan yang tepat sangat penting. Tidak hanya melindungi dari virus tetapi juga melindungi pemilik rumah dari paparan bahan kimia.
Di sisi lain, bahan kimia rumah tangga yang umum, seperti produk sabun mandi, sabun cuci piring, pemutih bisa merusak saluran udara dan paru-paru. Jadi, pilihlah produk yang sudah teruji keamanannya dan bijaklah menggunakannya.
7. Tidak membersihkan debu dengan benar
Menyedot debu seminggu sekali dan membersihkan meja tidak berarti debu bisa hilang begitu saja. Ini hanya membuat debu berkurang di dalam rumah dan masih akan bertambah setiap hari.
American College of Allergy, Asthma, and Immunology menyarankan saat membersihkan debu, pemilik rumah menggunakan kain basah daripada kemoceng atau kain kering.
Sebab, jika debu menyebar bisa menimbulkan alergi. Pastikan juga kamu membersihkan debu dari permukaan benda dari arah atas ke bawah memakai lap lembab.
8. Mengabaikan selokan dan talang air
Talang air atau selokan yang berada di luar rumah harus dibersihkan dengan baik. Jika talang air mengalami kebocoran, memungkinkan air meresap ke dinding rumah dan bagian lain.
Jika selokan rumahmu tidak tertutup, pastikan kamu membersihkannya secara teratur dari sampah dan kotoran.
9. Kamar tidur pengap
Walau tidak perlu setiap hari, jadwalkan pembersihan mendalam pada rumah sehingga bagian yang sulit terjangkau juga ikut bersih. Misalnya saja kolong tempat tidur atau bagian atas lemari yang menyimpan debu. Selain itu, kamu bisa mengubah posisi tempat tidur setiap beberapa bulan.
10. Memakai sepatu di dalam rumah
Para peneliti dari University of Arizona menemukan bahwa sepatu dapat membawa lebih dari 400.000 bakteri per sepatu, termasuk bakteri E. coli.
Jika bakteri ini menyebar di dalam rumah, dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi pemilik rumah.
11. Punya terlalu banyak barang
Tanpa disadari bantal, buku meja kopi, dan pernak-pernik lain di dalam rumah dapat mengumpulkan debu, bulu, dan serbuk sari.
Debu yang melekat di benda-benda itu bisa memengaruhi kualitas udara di dalam rumah.
Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan pembersihan secara rutin. Namun, kamu bisa mempertimbangkan cara lain dengan mengurangi perabotan atau barang-barang di rumah.
12. Membiarkan hewan peliharaan tidur di kasur
Banyak pemilik rumah yang memiliki hewan peliharaan, membiarkan hewan peliharaan mereka tidur di kasur.
Hal ini tentu bukanlah keputusan yang tepat, kecuali pemilik hewan peliharaan membersihkan anjing, kucing atau hewan lainnya secara rutin.
Sebab, hewan peliharaan bisa membawa kotoran dan bakteri, misalnya saat berjalan-jalan di luar rumah. Bulu hewan juga dapat memicu alergi.
https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/09/150051220/jangan-anggap-remeh-inilah-tanda-rumah-tidak-sehat
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan