Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penyebab Semakin Tua Berat Badan Semakin Susah Turun

Hal ini mungkin jadi pertanyaan banyak dari kita. Apalagi, jika merasa berat badan saat remaja lebih mudah turun, sementara saat ini berat badan susah turun.

Faktanya, sebuah ulasan yang diterbitkan pada Maret 2013 oleh Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan, misalnya, menyebutkan bahwa seiring bertambahnya usia, kita cenderung menambah berat badan 0,5-1 kg per tahun.

Kedengarannya bukan jumlah yang tampak banyak dan mengkhawatirkan. Tapi, jika diakumulasikan setiap tahunnya dan dikombinasikan dengan pola hidup tidak sehat, seseorang bisa saja mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dan bahkan berakhir mengalami obesitas.

Menurut dokter pengobatan obesitas dari Scottsdale Weight Loss Center di Arizona, AA, Craig Primack, MD, insiden obesitas mulai meningkat pada usia 20an tahun dan puncaknya pada usia 40-59 tahun, kemudian sedikit menurun di usia 60 tahun.

Adapun obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker.

Untuk mengetahui tanda obesitas yang dapat dikenali dapat dibaca lebih lanjut pada ulasan di tautan ini.

Tentu tak semua orang berakhir dengan obesitas. Sebab, berat badan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, tingkat aktivitas fisik, dan pilihan makanan.

Namun, tetap saja kebanyakan orang merasa berat badan susah turun seiring bertambahnya usia.

Penyebab berat badan susah turun terkait usia

Jika merasakan berat badan susah turun seiring bertambahnya usia, jangan khawatir. Sebab, hal ini alami dan terjadi pada kebanyakan orang.

Mengetahui penyebab berat badan susah turun dapat membantu kita menemukan solusi yang tepat untuk mencegah obesitas dan risiko penyakit lain di kemudian hari.

Berikut sejumlah penyebab berat badan susah turun yang dapat terjadi seiring bertambahnya usia:

Melalui makalah yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care, para peneliti melaporkan proses ini sebagai sarkopenia.

Itulah mengapa, seiring bertambahnya usia kebanyakan orang merasakan berat badan susah turun jika dibandingkan ketika usianya lebih muda.

Kehilangan massa otot juga mungkin terjadi jika seseorang kurang aktif karena kondisi kesehatan yang berkaitan dengan usia, seperti radang sendi atau baru mengalami cedera atau menjalani operasi.

Meski penurunan massa otot karena faktor tersebut mungkin tak terasa signifikan, namun bisa terjadi secara kumulatif.

Adapun massa otot tanpa lemak akan membakar lebih banyak kalori daripada lemak. Jadi, kecuali kita sering melakukan latihan beban untuk membentuk otot, tubuh hanya membutuhkan lebih sedikit kalori setiap harinya.

Kondisi itu akan membuat kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi, terutama jika dibarengi dengan konsumsi sejumlah kalori yang sama seperti ketika masih muda.

Untuk wanita, menopause menyebabkan penurunan estrogen yang signifikan sehingga mendorong kelebihan berat badan di sekitar perut.

Pergeseran penyimpanan lemak ini dapat memicu kenaikan berat badan lebih terlihat dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.

Selain itu, fluktuasi kadar estrogen selama perimenopause atau tahun-tahun menjelang menopause juga dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati yang membuat seseorang lebih sulit untuk disiplin menjaga komitmen diet sehat dan rencana olahraga.

Menurut UC San Diego Health, rata-rata kenaikan berat badan masa transisi ke menopause adalah sekitar 5 kilogram.

Sementara menurut Harvard Health, pria mengalami penurunan testosteron yang signifikan seiring bertambahnya usia, yang mulai menurun secara bertahap sekitar usia 40 tahun dengan laju sekitar 1-2 persen per tahun.

Adapun testosteron bertanggung jawab untuk beberapa fungsi tubuh, termasuk mengatur distribusi lemak serta kekuatan dan massa otot. Dengan kata lain, penurunan testosteron bisa membuat tubuh kurang efektif dalam membakar kalori.

Produksi hormon pertumbuhan (GH) kelenjar hipofisis juga menurun sejak usia paruh baya dan seterusnya. Salah satu fungsi GH adalah membangun dan mempertahankan massa otot.

Ketika GH menurun, tubuh akan lebih sulit lagi untuk membuat dan mempertahankan otot, sehingga memengaruhi jumlah kalori yang dibakar.

Memiliki lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot mengurangi kemampuan tubuh membakar kalori.

Di saat yang sama, banyak orang menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia dan ini juga memperlambat metabolisme tubuh.

Itulah mengapa, banyak orang merasakan berat badan susah turun ketika usianya bertambah.

Usia bukan satu-satunya hal yang menurunkan metabolisme tubuh. Ukuran tubuh, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotiroidisme, juga memengaruhi metabolisme tubuh.

Kesibukan juga membuat seseorang membeli makanan olahan dan minuman kemasan yang lebih praktis.

Di saat yang sama, stres pekerjaan dan kehidupan juga turut berkontribusi sebagai penyebab berat badan susah turun seiring bertambahnya usia.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Peptides, stres dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin, yang membuat kita lebih mudah lapar.

Seiring bertambahnya usia, salah satu perubahan terbesar datang ketika kita mulai berkeluarga. Ketika itu, waktu olahraga dialihkan jadi waktu bermain dengan anak, menjemput anak dari sekolah, membantu mengerjakan pekerjaan rumah, dan aktivitas lain yang sangat membutuhkan perhatian.

Kebanyakan orang akan merasa seperti tidak punya lagi waktu untuk diri sendiri.

Akibatnya, niat diet dan olahraga juga sering terbengkalai dan berat badan menjadi lebih mudah naik.

Pertama, memperbanyak aktivitas fisik. Cobalah melakukan latihan kekuatan dan beban untuk membangun massa otot, misalnya 20-30 menit per sesi dan dilakukan dua kali seminggu.

Melakukan latihan kekuatan dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu membakar kalori, sekalipun kita sedang dalam kondisi istirahat.

Selain itu, temukan pola makan yang paling cocok dengan tubuh kita dan dapat membantu menurunkan berat badan.

Jika tertarik menurunkan berat badan, jaga jumlah asupan kalori harian hanya sekitar 1.500 kalori untuk pria dan 1.200 kalori per hari untuk wanita. Namun, kebutuhan kalori ini juga perlu disesuaikan dengan sejumlah faktor, seperti aktivitas fisik, serta tinggi dan berat badan.

Pastikan menjalani pola makan sehat dan seimbang, seperti menerapkan diet Mediterania.

Untuk hasil yang lebih maksimal, berkonsultasilah dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/10/143546020/5-penyebab-semakin-tua-berat-badan-semakin-susah-turun

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke