Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Perut Sakit Saat Sedang Menjalani Diet

KOMPAS.com - Setiap kali kita mengubah cara makan karena diet pembatasan kalori, kita mungkin akan mengalami gejala gastrointestinal seperti sakit perut.

Berbagai faktor dapat menyebabkan masalah pencernaan yang melibatkan peningkatan konsumsi makanan dengan banyak gas, serat, dan adanya pemanis buatan.

Untuk memastikannya, kita juga perlu berbicara dengan dokter tentang perubahan pola makan dan gejala yang kita alami di perut saat memulai diet.

Nah, melansir dari laman Live Strong, berikut ini terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa perut kita sakit saat sedang menjalani diet.

Mengonsumsi makanan pembentuk gas

Saat kita meningkatkan jumlah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, kita mungkin mengalami sakit perut akibat peningkatan gas.

Gas sebenarnya normal diproduksi pencernaan. Tetapi, ketika kita mengonsumsi makanan tertentu, ini dapat menyebabkan tingkat pembentukan gas yang lebih besar.

Alhasil, gas yang berlebihan di dalam pencernaan kita bisa menyebabkan kembung, nyeri, maupun kram di perut, yang mungkin hilang saat kita buang air besar, bersendawa, atau buang gas.

Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, makanan pembentuk gas yang umum adalah brokoli, kembang kol, kubis, apel, pir, bawang, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Terlalu banyak serat

Kita mungkin mengalami sakit perut akibat peningkatan asupan serat.

Sementara itu, menurut laman Health, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kita untuk mengonsumsi setidaknya 25-29 gram serat makanan per hari untuk hasil kesehatan yang lebih optimal.

Apabila, makanan yang kita konsumsi dalam diet sangat tinggi serat, peningkatan yang terjadi secara tiba-tiba akan menyebabkan gas, kembung, mual, kram dan sakit perut.

Adapun makanan yang tergolong memiliki serat yang tinggi, yakni dedak, gandum, kacang polong, kacang-kacangan, serta berbagai macam buah dan sayuran.

Oleh sebab itu, jika serat menyebabkan kita sakit perut, kurangi jumlah makanan kaya serat dan secara bertahap tambahkan lebih banyak serat ke dalam makanan.

Bahan tambahan makanan

Banyak makanan diet rendah kalori dan rendah lemak lainnya yang mengandung bahan tambahan makanan (food additive) maupun bahan buatan yang dapat menyebabkan sakit perut.

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan bisa menyebabkan gejala seperti alergi.

Gejala-gejala alergi yang terjadi di antaranya mual, muntah, diare, kram, gatal-gatal, asma, dan munculnya ruam kulit.

Jika kita tidak mengonsumsi pemanis buatan sebelum memulai diet, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan intoleransi terhadap zat ini.

Selain itu, apabila gejala sakit perut tidak mereda dalam beberapa hari setelah memulai diet dan kita mengalami pembengkakan wajah, serta peningkatan denyut jantung segera hentikan diet sampai dokter memperbolehkan kita melakukannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/10/150724320/penyebab-perut-sakit-saat-sedang-menjalani-diet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke