Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Belajar Keterampilan Baru dengan Mudah

KOMPAS.com – Terkadang kita ingin mempelajari keterampilan baru, misalnya melukis atau belajar bahasa asing.

Namun tak disangka, rupanya mempelajari sesuatu yang baru bukanlah hal mudah dan butuh waktu lama untuk menguasainya. Bahkan, tak jarang berakhir dengan kegagalan atau berhenti di tengah jalan.

Mengapa mempelajari keterampilan baru itu sangat sulit? Mungkin, karena kita perlu memikirkan kembali bagaimana kita belajar.

Nah, melansir NPR, berikut ini ada beberapa tips mempelajari keterampilan baru yang bisa kita coba.

Belajarlah dari anak-anak

Jika kita bertanya pada anak kecil terkait hal atau keterampilan yang baru mereka pelajari, pasti mereka akan menjawabnya dengan cepat.

Ternyata, ini ada penyebabnya. Menurut Rachel Wu, profesor psikologi di University of California, anak-anak dan bayi memang lebih mudah memperlajari hal-hal baru karena seluruh hidup mereka berpusat pada pembelajaran.

Apalagi, pikiran anak sangat terbuka dan mereka ingin mempelajari segalanya karena semuanya relevan bagi mereka.

Wu mengatakan kita dapat belajar dari itu dengan bertanya pada diri sendiri, "apakah hal yang saya coba untuk pelajari itu relevan dengan hidup saya?"

Lalu, carilah seorang instruktur yang dapat membuat keterampilan yang ingin kita pelajari bisa dipelajari dengan cara yang mudah.

Setelah itu, beri diri sendiri waktu untuk mempelajari sesuatu yang baru dan jangan terburu-buru. Ambil bayi sebagai contoh. Bayi tentu tidak dapat langsung berkomunikasi begitu mereka lahir dan membutuhkan setidaknya satu tahun untuk mempelajari kosa kata.

Jadi, beri diri sendiri jumlah waktu yang sama untuk mempelajari sesuatu, layaknya seorang anak kecil.

“Mengutak-ngatik” proses pembelajaran

Jika terus berjuang untuk tetap termotivasi atau merasa tengah buntu, cobalah hentikan sementara proses pembelajarannya dan “mengutak-ngatik” prosesnya dengan metode pembelajaran baru yang lebih menantang.

Ambil contoh dari Wu, yang sedang belajar berbicara bahasa Jerman misalnya. Tak hanya mengambil kelas di kampus tempatnya bekerja, ia juga mulai menonton salah satu acara TV favoritnya, The Nanny, yang disulihsuarakan dalam bahasa Jerman yang diperelambat hingga 50 persen.

“The Nanny baik karena mengajarkan kita lebih banyak bahasa sehari-hari dan frasa yang akan Anda temui setiap hari," kata Wu.

Lalu selain mengutak-atik, kita juga perlu menerima bahwa kita harus terbuka terhadap kemungkinan memulai dari awal.

Ambil contoh dari Nell Painter, seorang pensiunan profesor di Princeton yang menulis sebuah buku berjudul Old in Art School: A Memoir of Starting Over.  Ia berhasil memperoleh gelar sarjana dan MFA dalam melukis saat berusia 60 tahunan.

Ia mengatakan bahwa latihan yang dieplajarinya selama kelas seni awal benar-benar membantunya dalam menyesuaikan hubungannya dengan pekerjaan dan kesalahannya.

Painter terus menggambar dan menggambar, melihat modelnya, dan menggambar lagi, mencoba untuk memperbaikinya. Namun terkadang, gurunya akan datang dan menyuruhnya untuk kembali menghapusnya dan menggambarnya lagi dengan posisi sedikit bergeser ke kanan sebanyak 25 cm.

Mendengar itu, tentu Painter akan kembali menggambar dan mengerjakannya dengan benar, sampai gurunya kembali mengatakan untuk menghapusnya dan mengubah gambarnya menjadi 10 persen lebih kecil.

Jangan takut melakukan kesalahan

Tidak ada yang suka membuat kesalahan. Namun saat mempelajari sesuatu, kesalahan adalah bagian penting dari proses.

Menurut Manu Kapur, profesor ilmu pembelajaran dan pendidikan tinggi di ETH di Zurich Swiss yang menulis dan mengajar tentang manfaat renormalisasi kegagalan dan gagasan kegagalan produktif, perjuangan untuk membiarkan diri kita berbuat salah itu sangat sulit.

“Butuh perjuangan untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa ‘Ini adalah sesuatu yang tidak saya ketahui dan saya tak bisa langsung bisa mempelajariya,’” ujar Kapur.

"Saat saya merasa buntu, saya hanya perlu mengatakan pada diri sendiri bahwa tidak apa untuk terus melakukan sesuatu secara terus menerus. Dan hingga waktunya tiba, Anda hanya perlu merasa nyaman karena mempelajari sesuatu,” tambahnya.

Jadi, jika khawatir sudah terlambat untuk memulai mempelajari keterampilan baru atau rasa takut akan kegagalan telah menghentikan kita untuk mempelajarinya, kesampingkan rasa khawatir itu dan mulai saja.

Sebab, kemungkinan kegagalan akan menjadi bagian dari proses pembelajaran yang paling penting

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/12/125854620/tips-belajar-keterampilan-baru-dengan-mudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke