Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lakukan Cara Ini agar Kucing dan Anjing Akur di Rumah

KOMPAS.com - Kucing dan anjing selalu diidentikkan sebagai hewan peliharaan yang sulit, atau bahkan tidak hidup bersama di dalam rumah. Karena itu, para pemilik hewan biasanya hanya memilih salah satu dari mereka untuk dipelihara.

Adapun kucing adalah hewan yang suka menyendiri dan mudah terkejut, sedangkan anjing lebih suka berteman dan merupakan hewan teritorial.

Meski keduanya punya sifat, naluri, dan kepribadian yang sangat berbeda, bukan berarti merawat anjing dan kucing secara bersama-sama di dalam rumah adalah hal yang mustahil.

"Jika kucing dan anjing dibesarkan bersama dalam lingkungan yang positif, penuh kasih, dan mendorong, mereka akan menjadi teman. Atau paling tidak, mereka akan saling bertoleransi," kata Jackson Galaxy, seorang pembawa acara My Cat From Hell di saluran Animal Planet.

Bersama Zoe Sandor yang merupakan pelatih anjing bersertifikat, Galaxy berusaha memecahkan stereotipe ini.

Hal itu mereka buktikan lewat acara Cat vs. Dog yang tayang di Animal Planet untuk menunjukkan upaya keduanya dalam membantu pemilik hewan peliharaan dalam melatih anjing dan kucing supaya bisa hidup akur.

Setidaknya ada delapan cara yang yang dibagikan Galaxy dan Sandor dalam acara tersebut. Berikut cara-caranya:

1. Pahami kepribadian anjing dan kucing

Galaxy punya pandangan yang berbeda soal stereotipe yang menyebut ras kucing dan anjing tertentu biasanya tidak rukun daripada yang lain.

Ia mengatakan, daripada membandingkan ras kucing dan anjing tertentu, lebih baik mempertimbangkan kepribadian dan tingkat kekuatan mereka. Jika anjing cenderung agresif dan merupakan hewan teritorial, itu tidak akan cocok di rumah dengan kucing yang mudah gelisah.

Sebaliknya, anjing yang sudah tua tidak suka berbagi tempat tinggalnya dengan anak kucing yang suka ribut.

Melihat dua perbedaan yang sangat kentara seperti di atas, bila anjing dan kucing tidak cocok secara kepribadian, pemilik hewan bisa memisahkan mereka untuk waktu yang lama.

Semisal, ada orang yang ingin mengadopsi anjing atau kucing, lebih baik tanyakan kepada pemilik tempat penampungan sebelumnya apakah hewan itu pernah tinggal bersama hewan lain sebelumnya.

2. Anjing perlu dilatih

Sandor menyarankan agar pemilik hewan peliharaan untuk melatih anjing mereka supaya bisa mengendalikan impuls.

Sebab, anjing sangat mudah merespons sesuatu yang terjadi di sekitarnya, termasuk apabila pemilik mereka melemparkan makanan ke lantai atau mendengar mainan yang bunyinya melengking.

Karena itu, anjing perlu dilatih bersikap diam dan Sandor mengatakan sebaiknya pemilik hewan peliharaan tidak menggunakan tali untuk mengontrol anjing mereka selama beberapa waktu.

3. Kucing perlu memiliki wilayahnya sendiri sebelum bertemu anjing

Galaxy menyampaikan, kucing membutuhkan ruang yang aman seperti base camp milik mereka sendiri. Pemilik kucing sebaiknya membuat ruang bagi kucing agar tidak dimasuki anjing

Namun, jangan lupa buat ruang aman di sekitar rumah juga agar kucing dapat dengan percaya diri menavigasi wilayah tanpa kesulitan menghadapi anjing.

Ia juga mengatakan, pemilik kucing sebaiknya membeli pohon kucing untuk memfasilitasi kucing yang suka memanjat. Selain itu, cara lain yang bias dilakukan adalah dengan memasang rak atau menempatkan tempat tidur kucing di atas rak buku.

Posisi ini membuat kucing bisa mengamati anjing dari jarak yang aman dan bisa bergerak tanpa perlu turun atau menyentuh lantai.

Anjing juga perlu dijauhkan dari kotak pasir milik kucing agar kucing merasa aman saat buang air.

Menjauhkan anjing dari kotak pasir kucing juga bisa berguna untuk menghindari anjing memakan kotoran kucing.

Kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan anjing tertular parasit usus. Cacing di kotoran kucing dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk muntah, diare, penurunan berat badan, dan anemia.

4. Melatih pikiran dan tubuh anjing

“Orang-orang melatih anjing mereka mungkin 20 persen dari apa yang seharusnya mereka lakukan,” kata Sandor.

"Sangat penting bahwa energi mereka dilepaskan di tempat lain sehingga mereka memiliki kemampuan untuk memperlambat otak mereka dan benar-benar mengendalikan diri ketika mereka berada di sekitar kucing."

Yang perlu diingat adalah anjing membutuhkan banyak stimulus. Memperlakukan anjing dengan cara yang terkendali bisa saja membuat mereka tidak puas dengan apa yang mereka lakukan.

Oleh sebab itu, Sandor merekomendasikan pemilik anjing untuk memberikan mainan, aktivitas menggiring, permainan mengumpan, dan kegiatan lain berintensitas tinggi.

“Daripada hanya berjalan-jalan, berhenti dan lakukan duduk lima kali di setiap blok. Dan, lakukan perubahan arah tiga kali di setiap blok, atau perubahan kecepatan dua kali. Ini tentang melepaskan naluri menggiring dan mangsa mereka dengan cara yang tepat.”

Jika pemilik anjing tidak punya waktu untuk melakukan aktivitas ini, Sandor merekomendasikan untuk menyewa alat bantu jalan anjing atau mendaftar di penitipan anak anjing.

5. Biarkan kucing dan anjing mengikuti penciuman mereka

Dalam buku baru yang ditulis Galaxy berjudul “Total Cat Mojo”, ia mengatakan bahwa ide yang cerdas untuk membiarkan kucing dan anjing saling mencium tempat tidur dan mainan sebelum bertemu langsung. Dengan cara ini, mereka dapat memuaskan keingintahuannya dan menghindari pertengkaran.

6. Rencanakan pertemuan anjing dan kucing secara hati-hati

Ingat anjing dan kucing memiliki sifat, naluri, dan kepribadian yang sangat berbeda. Layaknya manusia, mereka akan saling percaya jika pertemuan atau impresi pertama saat bertemu bagus.

Pemilik hewan peliharaan bisa memanfaatkan makanan yang bisa membantu anjing dan kucing saling mencintai.

Pertemukan anjing dan kucing selama waktu makan, tetapi ikat anjing dengan tali dan kedua hewan di sisi berlawanan dari pintu tertutup. Mereka tidak akan bertemu satu sama lain, tetapi mereka akan mencium satu sama lain saat memakan makanan mereka masing-masing.

Galaxy mengatakan, anjing dan kucing akan mulai mengasosiasikan bau ini dengan makanan, sehingga mereka merasa tidak ada yang perlu ditakutkan.

Lakukan ini setiap waktu makan selama beberapa minggu, sebelum perlahan-lahan melakukan pertemuan secara langsung.

Selanjutnya, pemilik anjing dan kucing bisa melanjutkan memberi hewan peliharaannya secara terpisah, sebelum akhirnya melepaskan semuanya bersama-sama.

Pada titik ini, anjing dan kucing akan bisa makan secara berdampingan. Namun, demi keamanan ikatlah anjing sampai pemiliknya yakin untuk melepaskannya.

7. Pisahkan makanan dan mainan mereka

Setelah berhasil mengambil hati kucing dan anjing dengan menggunakan latihan memberi makan, sebaiknya pisahkan mangkuk makanan mereka.

“Seekor kucing akan berjalan ke mangkuk anjing, baik saat anjing sedang makan, atau di sekitarnya, dan mencoba memakannya. Anjing itu pergi ke tempat kucing. Orang-orang tidak dapat berasumsi bahwa anjing bukan pelindung makanan atau pelindung sumber daya.”

Untuk mencegah waktu makan menjadi berbahaya, jadwalkan waktu makan secara teratur antara anjing dan kucing. Letakkan mangkuk di area terpisah di rumah atau piring kucing di atas meja atau tempat tinggi lainnya.

Selain itu, perhatikan baik-baik mainan kucing, sebab hal ini bisa memicu pertengkaran.

"Anjing cenderung sangat menyukai catnip. Anjing saya lebih menyukai catnip daripada kucing saya,” ujarnya.

8. Belilah anjing dan kucing secara bersama jika mampu merawatnya

Memperkenalkan anjing dan kucing saat mereka masih berusia muda akan memudahkan mereka saling mengenal ketika sudah dewasa.

Dalam hal ini, pemilik hewan peliharaan tidak perlu khawatir karena anjing mudah dilatih dan bisa merespons informasi dan situasi baru.

Kemudian, anjing yang kurang percaya diri memungkinkan kucing untuk lebih dominan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/15/110059320/lakukan-cara-ini-agar-kucing-dan-anjing-akur-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke