Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Kandungan Merkuri pada Kosmetik dan Dampak Buruknya pada Tubuh

Sayangnya, kosmetik dengan kandungan merkuri masih amat diminati karena efeknya yang instan.

Umumnya, penggunanya memakai produk tersebut karena ingin terlihat lebih putih, tanpa peduli warna kulit alaminya.

Kebanyakan tidak menyadari dampak buruk kandungan ini, bukan hanya pada penampilan namun juga kesehatan.

Pemahaman yang terbatas ini semakin diperburuk dengan harga kosmetik mengandung merkuri yang jauh lebih murah dibandingkan produk lain yang lebih aman.

Harga murah dan efeknya instan menjadi kombinasi kosmetik berbahaya ini terus laris-manis di pasaran.

Apa itu merkuri?

Merkuri adalah salah satu logam berat yang dikategorikan amat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Alasannya, logam ini bersifat toksik, tahan urai dan dapat terakumulasi di dalam tubuh kita.

Demikian penjelasan yang dikutip Kompas.com dari akun Instagram resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Merkuri adalah logam berbentuk cair, berwarna perak, dan hanya menguap di suhu tinggi minimal 375 derajat Celcius.

Merkuri adalah bahan yang banyak digunakan dalam kegiatan penambangan emas skala kecil, manufaktur, energi, dan kesehatan.

Kandungan ini dikenal juga dengan nama air raksa (Hg) yang sebenarnya merupakan unsur logam yang sangat berguna di era teknologi saat ini.

Bahan ini bisa dicampurkan dengan logam lainnya menjadi logam campuran dan mampu mengalirkan arus listrik sebagai konduktor.

Meski demikian, merkuri bukan bahan yang baik digunakan sebagai campuran kosmetik, seperti produk pemutih kulit.

Kandungan ini dapat menghambat pembentukan melanin sehingga kulit menjadi putih dalam waktu singkat namun hasilnya tidak alami.

Selain itu, terdapat bahan tersembunyi di balik kosmetik yang mengandung merkuri sehingga bahayanya juga bertambah.

Bahaya kosmetik yang mengandung merkuri

Berbagai kosmetik yang mengandung merkuri dipromosikan dengan janji dapat memutihkan kulit secara cepat.

Wajah menjadi glowing, sehat dan putih berseri, demikian janji palsu para penjualnya.

Banyak juga yang menjanjikan kosmetik bermerkuri sebagai obat untuk segala permasalahan wajah termasuk jerawat, penuaan sampai kulit sensitif.

Faktanya, kosmetik dengan kandungan merkuri bersifat korosif sehingga membuat lapisan kulit kita semakin menipis.

Penggunaanya bisa menyebabkan ruam kulit dan perubahan warna yang buruk dampaknya.

Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat mengakibatkan kerusakan saluran cerna, sistem saraf, dan sistem urologi.

Merkuri juga dapat mengganggu kerja berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru dan sistem kekebalan tubuh.

Kosmetik dengan bahan merkuri yang dipakai ibu hamil juga menyebabkan ganggun perkembangan janin.

Merkuri juga meningkatkan risiko kanker karena bahannya yang termasuk karsinogenik.

Ciri-ciri kosmetik mengandung merkuri

Produk kecantikan yang mengandung merkuri banyak bertebaran di pasaran, termasuk di e-commerce.

Banyak orang awam terjebak membelinya karena janji manis efek produk tersebut.

Beberapa orang juga tertipu karena tidak bisa mengenali produk mana yang mengandung merkuri.

Sebagai langkah pengamanan utama, kita dianjurkan untuk selalu membeli produk kosmetik yang sudah mengantongi izin edar BPOM.

Cara izinnya dengan mengakses situs resmi BPOM untuk memastikan apakah produk tersebut aman.

Selain itu, kosmetik dengan kandungan merkuri juga cenderung memiliki warna yang mencolok.

Ada juga yang berwarna putih keabuan mengkilat yang terlihat sangat tidak alami.

Ciri khas produk mengandung merkuri lainnya adalah memiliki bau zat kimia yang menyengat. Kita akan segera bisa mengendus bau yang menusuk ketika kemasannya dibuka.

Jika menyadari sejumlah ciri-ciri tersebut, segera buang produk tersebut dan berganti dengan pilihan yang lebih aman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/15/180000320/kenali-kandungan-merkuri-pada-kosmetik-dan-dampak-buruknya-pada-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke