Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Bahaya Rabies, Hewan Peliharaan Wajib Divaksin

KOMPAS.com - Rabies merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh hewan. Penyakit ini tergolong berbahaya dan bisa menyebabkan kematian pada manusia. Karenanya hewan peliharaan wajib divaksin rabies.

Berdasarkan data tahun 2020, ada 26 dari 34 provinsi di Indonesia yang belum bebas rabies, dengan jumlah kematian per tahun lebih dari 100 orang.

Infeksi rabies pada manusia biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan binatang seperti anjing, kera, serigala, kelelawar, melalui gigitan atau kontak virus lewat air liur dengan luka.

"Virus tersbeut masuk ke dalam ujung saraf yang ada pada otot di tempat gigitan dan memasuki ujung saraf tepi sampai sistem saraf pusat, dan selanjutnya menyerang otak," kata Tim One Health Zoonosis Kementrian Kesehatan, dr.Asep Purnama dalam webinar yang diadakan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat V (20/11).

Anjing menjadi target vaksinasi karena 98 persen kasus di Indonesia ditularkan oleh anjing, sementara dua persen lainnya oleh kera dan kucing.

Guru Besar Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Suwarno meminta pemerintah serius menanggapi situasi rabies.

“Jika tidak ditangani serius, kematian pada manusia akan berjalan sepanjang waktu,” kata Suwarno.

Selain vaksinasi ke hewan, orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi rabies perlu segera divaksinasi.

Orang-orang berisiko tinggi seperti pemilik hewan peliharaan, dokter hewan, peneliti virus rabies, pekerjaan yang berkaitan dengan satwa, hingga orang yang hendak bepergian ke daerah endemik rabies.

Dijelaskan oleh Prof.dr.Samsuridjal Dzauji, Sp.PD-KAI, hingga saat ini belum ada obat yang ditemukan untuk menangani rabies, namun penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi di pusksesmas atau rumah sakit.

"Dengan menyuntikkan vaksin anti rabies ke dalam tubuh hewan dan manusia, tubuh akan membentuk sistem kekebalan untuk menangkal virus rabies. Jika antibodi sudah terbentuk dapat bertahan lama, sekitar satu tahun," katanya.

Pada kelompok yang beresiko sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi Pre-Exposure
Prophylaxis sebagai perlindungan sebelum terjadi kontak. Vaksinasi Pre-exposure akan
sangat bermanfaat disamping memberikan perlindungan juga mempermudah
penanganan jika dikemudian hari terjadi kontak.

Seseorang yang sudah pernah menerima vaksinasi Pre-Exposure tidak membutukan serum jika terjadi gigitan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/22/160800520/kenali-bahaya-rabies-hewan-peliharaan-wajib-divaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke