Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Mata Anjing Bisa Merah?

KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat mata anjing peliharaanmu tiba-tiba berwarna merah selama satu atau beberapa hari?

Sebagai pemilik anjing, tentunya hal ini pernah kamu temui.

Mata merah atau yang dalam istilah medis disebut konjungtivitis merupakan gangguan kesehatan pada bola mata yang bisa membuat mata anjing mengeluarkan air bahkan bengkak.

Dr. Sabrina Kong, penulis di WeLoveDoodles menerangkan, konjungtivitis pada anjing disebabkan infeksi mata yang mempengaruhi selaput bening (konjungtiva) sehingga menutupi mata dan kelopak mata anjing.

Sementara, Dr. Sarah Wooten yang sehari-hari bekerja sebagai dokter hewan di Pumpkin Pet Insurance menambahkan, konjungtivitis pada anjing terjadi karena selaput bening bengkak dan berwarna merah saat mengalami peradangan.

Fungsi selaput lendir di mata anjing memang penting. Menurut Dr. Chryle Bonk, seorang dokter hewan yang bekerja di Doggie Designer, membran selaput bening di mata anjing berguna sebagai penghalang infeksi dan benda asing.

“Konjungtiva juga dapat melumasi dan membersihkan mata dengan mengeluarkan lendir,” kata Bonk.

Gejala konjungtivitis

Ada beberapa gejala yang bisa dilihat saat anjing mengalami konjungtivitis.

Dr. Sara Ochoa, konsultan dokter hewan di Dog Lab mengatakan, konjungtivitis dapat dilihat secara jelas pada anjing lewat gejala mata berwarna merah, bengkak, dan mengeluarkan sedikit cairan.

“Sebagian besar gejala infeksi mata sangat mudah dilihat,” katanya.

Meski anjing jenis apa pun berisiko terkena konjungtivitis, sebaiknya pemilik anjing memahami gejala-gejala konjungtivitis ini.

Jangan sampai, konjungtivitis pada anjing dianggap sepele dan tidak mendapat penanganan lebih lanjut dari pemilik atau dokter hewan.

Beberapa tanda umum yang mungkin mengindikasikan konjungtivitis pada anjing, diantaranya:

  • Kemerahan pada mata, terutama bagian putih bola mata
  • Kelopak mata bengkak
  • Keluarnya cairan mata berwarna hijau atau kuning
  • Mata menyipit, terutama dalam cahaya terang
  • Mata berkerak
  • Noda air mata
  • Anjing memejamkan matanya.

“Biasanya konjungtiva berwarna merah muda pucat dan tidak terlihat, tetapi pada anjing dengan konjungtivitis, warnanya berubah menjadi merah cerah dan menjadi bengkak sampai-sampai bisa menonjol dari sekitar tepi kelopak mata,” jelas Dr. Bonk.

Jika pemilik anjing mengkhawatirkan kondisi ini, Dr. Ochoa menyarankan agar anjing segera dibawa ke dokter hewan untuk mencegah kondisi yang lebih buruk.

“Masalah mata ringan dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih parah dengan sangat cepat jika tidak ditangani,” kata Dr. Ochoa.

Mengapa mata anjing bisa merah?

Dr. Kong mengatakan, ada sejumlah penyebab konjungtivitis pada mata anjing. Berikut ini penyebab-penyebab yang perlu kamu ketahui:

  • Alergi
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Sindrom mata kering (keratokonjungtivitis sicca)
  • Mata ceri
  • Gangguan kelopak mata, termasuk entropion (kelopak mata menggulung ke dalam) dan ektropion (kelopak mata menggulung keluar)
  • Gangguan bulu mata, seperti distichiasis, kondisi bulu mata tumbuh di bagian dalam kelopak mata.
  • Tumor
  • Trauma pada konjungtiva
  • Keratitis ulseratif
  • Iritasi karena asap atau bahan kimia
  • Pannus atau keratitis superfisial kronis yang merupakan kondisi peradangan di bagian kornea mata anjing
  • Benda asing yang masuk ke dalam mata
  • Parasit.

Jika dilihat dari penyebab-penyebab di atas, kamu bisa mengetahui jika konjungtivitis pada mata anjing umumnya disebabkan oleh alergi, infeksi virus, dan infeksi bakteri.

“Penyebab lain yang kurang umum, seperti keratokonjungtivitis sicca (mata kering), dapat menyebabkan konjungtivitis sekunder,” kata Dr. Corinne Wigfall, dokter hewan di SpiritDog Dog Training.

Apakah konjungtivitis bisa menular?

Pertanyaan ini pasti sering ditanyakan para pemilik anjing jika hewan kesayangan mereka terkena konjungtivitis.

Perlu kamu ketahui, beberapa jenis konjungtivitis bisa menular ke anjing lain, tetapi penularan ke manusia sangat jarang terjadi.

“Ada perbedaan antara konjungtivitis tidak menular dan konjungtivitis menular,” kata Dr. Kong.

"Yang terakhir (konjungtivitis menular) memiliki potensi untuk ditularkan dari anjing ke anjing,” sambungnya.

Dalam hal ini, menurut Dr. Bonk penularan konjungtivitis dikarenakan anjing melakukan kontak dengan cairan mata dari anjing yang terkena konjungtivitis.

Agar penularan dari anjing ke anjing tidak terjadi, pemilik harus rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat anjing yang terkena konjungtivitis atau mengelusnya.

“Juga, hindari menyentuh mata Anda atau mata hewan lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu,” tambah Dr. Ochoa.

Bila salah satu anjing terkena konjungtivitis, sebaiknya pisahkan anjing dari hewan lain di rumah untuk mencegah penularan konjungtivitis.

Cara mendiagnosis konjungtivitis pada anjing

Walau terlihat biasa saja, diagnosis terhadap konjungtivitis pada anjing harus dilakukan oleh dokter.

Dr. Bonk mengutarakan, dokter hewan biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap anjing yang mengalami konjungtivitis.

"Ini biasanya termasuk mengoleskan anestesi lokal ke mata sehingga mereka dapat melihat di bawah kelopak mata untuk benda asing atau tumor,” terang Dr. Bonk.

Tidak hanya itu, dokter hewan kemungkinan juga memeriksa produksi air mata untuk melihat apakah mata kering pada anjing menyebabkan mata merah, di samping tes yang akan dilakukan selanjutnya.

“Ia mungkin memberikan tekanan di dalam mata anjing, memeriksa produksi air mata, dan melihat mata anjing untuk mencari ulkus kornea,” kata Dr. Wooten.

“Dokter hewan mungkin juga bertanya kepada Anda tentang riwayat anjing, apakah masalah ini pernah terjadi sebelumnya dan sudah berapa lama.”

Perawatan konjungtivitis anjing

Dr. Kong menyampaikan, perawatan terhadap konjungtivitis pada anjing disesuaikan dengan penyebabnya.

Meski anjing sudah mendapatkan perawatan dari dokter, mata anjing sebaiknya tidak disentuh selama masa penyembuhan.

“Untuk semua penyebab konjungtivitis, mencegah trauma diri adalah kunci penyembuhan,” kata Dr. Wigfall.

“E-collars adalah cara yang baik untuk mencegah anjing Anda menggosok wajah mereka dan memperburuk pembengkakan,” lanjut Dr. Wigfall.

Pengobatan konjungtivitis berdasarkan penyebabnya.

Seperti yang sudah disampaikan Dr. Kong, dokter hewan akan melakukan penanganan terhadap konjugtivitis pada anjing sesuai dengan penyebabnya.

Berikut ini cara penanganan kojungtivitis pada anjing sesuai penyebabnya yang wajib diketahui.

1. Pengobatan konjungtivitis alergi

Jika konjungtivitis pada anjing disebabkan oleh alergi, konjungtivitis dapat diobati dengan obat tetes steroid topikal dan pembersihan kotoran setiap hari dengan sedikit air yang kemudian dikeringkan.

Apabila konjungtivitis alergi cukup parah, obat antiinflamasi oral dapat diberikan untuk membantu mengurangi pembengkakan.

“Anjing dengan konjungtivitis alergi bisa mendapat resep oral corticosteroids atau antihistamin untuk mengontrol respons sistemik,” kata Dr. Michelle Burch, dokter hewan dari Safe Hounds Pet Insurance.

Jika anjing sering mengalami reaksi alergi, dokter hewan akan menyarankan rencana perawatan alergi yang dikenal sebagai imunoterapi terhadap anjing.

“Jika konjungtivitis alergi berulang terjadi, selain reaksi kulit, anjing perlu menjalani tes alergi kulit untuk menentukan alergi yang mendasarinya" kata Dr. Burch.

Dalam hal ini, dokter hewan dapat menyuntikkan imunoterapi untuk mengurangi alergi.

2. Pengobatan konjungtivitis bakteri

Dr. Wigfall mengatakan, jika konjungtivitis disebabkan karena bakteri, hal ini dapat diatasi dengan antibiotik topikal atau kombinasi antibiotik topikal dan obat steroid.

“Pembersihan setiap hari dari kotoran apa pun dan mengeringkan area setelahnya adalah bagian penting dari perawatan," ucapnya.

3. Pengobatan konjungtivitis virus

Untuk infeksi virus yang menyebabkan mata merah pada anjing, dapat diobati dengan obat antiinflamasi topikal, baik steroid atau non-steroid.

“Penting untuk memeriksa konjungtivitis virus secara teratur karena ada kemungkinan konjungtivitis bakteri dapat berkembang, jadi jika ada tanda-tanda cairan kuning atau hijau, segeralah pergi ke dokter hewan," kata Dr. Wigfall.

4. Perawatan mata kering

Mata kering juga dapat menyebabkan konjungtivitis, dan itu dapat hal ini dapat diobati dengan pelumas mata topikal beberapa kali sehari.

5. Konjungtivitis yang tidak diobati

Meski ada sejumlah resep obat yang dianjurkan, jika konjungtivitis tidak ditangani dengan benar oleh dokter hewan dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Oleh sebab itu, pemilik anjing tidak boleh mengabaikan gejala konjungtivitis, termasuk mencoba mengobati sendiri anjingnya.

“Infeksi mata bukanlah sesuatu yang diatasi di rumah. Jika tidak diobati, anjing Anda berpotensi kehilangan penglihatan di mata mereka atau merusak mata lebih parah dan kehilangan mata mereka," kata Dr. Ochoa.

“Cedera dan kondisi mata berpotensi memburuk dengan cepat dan membahayakan penglihatan anjing atau bahkan mata mereka sendiri,” tambah Dr. Conrad.

“Hubungi dokter hewan segera setelah Anda melihat gejala abnormal di dalam dan di sekitar mata anjing sehingga pengobatan dapat segera dimulai.”

Pencegahan konjungtivitis pada anjing

Para pemilik anjing tentu tidak ingin hewan kesayangannya terkena konjungtivitis, kan?

Oleh sebab itu, mengawasi dan memerhatikan anjing bisa jadi cara mencegah anjing terkena konjungtivitis.

Jika sebelumnya anjing pernah mengalami konjungtivitis, pemilik tentu bisa mendeteksinya lebih awal.

“Jika penyebabnya adalah alergi, maka pemberian antihistamin pada anjing Anda sebelum alergi kambuh dapat mencegah mata merah,” kata Dr. Wooten.

“Kita dapat juga mencegah beberapa penyebab infeksi mata merah, termasuk distemper dan adenovirus, dengan vaksinasi.” tambahnya.

Berikut ini tips untuk mencegah konjungtivitis pada anjing:

  • Rawat secara teratur dan jangan biarkan bulu panjang menutupi wajahnya
  • Jauhkan sampo, asap, dan bahan iritan lainnya dari mata
  • Periksa area mata anjing secara teratur untuk mengetahui masalah apa pun lebih awal
  • Awasi anjing saat bermain
  • Singkirkan tanaman berduri dari halaman
  • Tetap lakukan vaksin, karena distemper anjing dapat menyebabkan konjungtivitis virus.

Pemilik anjing sebaiknya perlu mengetahui bahwa jenis anjing tertentu lebih rentan terhadap masalah mata daripada yang lain.

“Anjing dengan hidung pendek atau ras brachycephalic dapat mengalami masalah mata lebih sering daripada anjing lain,” ujar Dr. Ochoa.

“Jika Anda memiliki salah satu dari jenis anjing ini, pantau matanya apakah ada tanda-tanda trauma atau infeksi. Segera setelah melihat sesuatu, bawa mereka ke dokter hewan untuk diperiksa.”

Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengenakan kacamata pada anjing untuk mencegah kotoran masuk ke mata.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/23/114714620/kenapa-mata-anjing-bisa-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke